chap 1

76 8 0
                                    

Seorang perempuan sedang berada di dalam mobil bersama dengan kedua kakak dan papa nya yang sedang menuju ke suatu rumah, perempuan itu bernama Harsha ia memiliki paras yang cantik dan memiliki mata seperti kucing, dan kedua kakak nya bernama Hanin dan Dela.

Hanin mulai berbicara perlahan dan menoleh ke arah Harsha. "sesampainya kita disana kamu harus mau menerima mereka sebagai keluarga kamu ya?"

Harsha menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis.

Kediaman keluarga Rendra dan Nandya, 05.10 p.m

Keluarga itu semua berkumpul di satu ruangan, terlihat tatapan tidak suka dan kebencian yang ditujukan kepada Harsha.

"harus ya bun anak haram ini aku anggap adik aku?" Kata Mauren sambil menatap tajam Harsha.

Bunda Nandya menghela nafasnya "Mauren, mau bagaimanapun mereka tetap adik kamu" Mauren hanya diam dan meninggalkan tempatnya menuju ke kamarnya.

"Maafin Ka Mauren ya? Perlahan pasti Ka Mauren bisa kok nerima kalian" Ucap Helena sambil tersenyum and menepuk pundak Harsha.

Ayah Rendra pulang kerumah dengan keadaannya yang berantakan, ia bau alkohol dan ia melampiaskan amarahnya ke Hanin dan Bunda Nandya, ia menghampiri mereka dan mulai marah kepada mereka.

"Nandya harusnya kamu ga selingkuh sama si cowo bajingan itu, sekarang harus aku juga yang nanggung anak anak haram itu!!"

Perkataan ayah Rendra mampu mebuat Hanin merasakan hatinya seperti tertusuk oleh pisau.

Harsha merasa tidak terima dengan perkataan ayah Rendra mulai berdiri dari duduknya.

"jaga omongan ayah, kita ga pernah sekalipun minta pertanggung jawaban dari kalian, tapi emang bunda yang ngajak kita ikut keluarga ini."

"Sha udah, duduk aja.." Hanin menepuk pundak Harsha.

Harsha pergi meninggalkan mereka menuju kamar nya dengan perasaan kesal dan kecewa.

Kamar Harsha, 01.30 a.m

Harsha belum tidur meski matanya sudah lelah sekali, Harsha terus mengingat kejadian tadi dan ia merasa dibenci oleh semua orang karna keberadaannya sebagai anak haram, Harsha tau keluarganya akan lebih menerima Hanin dan Dela dibandingkan dirinya.

Seketika air matanya pun terjatuh dan Harsha mulai menangis tanpa mengeluarkan suara, karna tidak ingin tangisnya didengar orang lain.

Harsha membuka ponselnya ketika sebuah pesan masuk.

Ka Hanin
online

Harsha, kamu belum tidur? Jangan nangis terus
01.34 a.m

Iya ka Hanin, aku baru aja mau tidur
01.35 a.m

Harsha menghapus air matanya, dan mulai perlahan tertidur dengan perasaan sedih nya yang ia masih simpan.




"Kebencian adalah hal paling kejam yang tercipta di dunia"
Author.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harsha - Mauren - Helena - Dela - Hanin

Harsha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang