chap 4

34 6 1
                                    

Pagi hari yang cerah dan segar, Harsha dengan sangat santai berjalan kearah kelasnya bersama adiknya Helena sambil berbincang dan bertukar tawa.

Namun seketika mereka berhenti berjalan karna ada seorang laki laki memanggil Harsha.

"Hi Sha, pulang sekolah ini.. lo sibuk ga?" tanya laki laki itu sambil menggaruk tengkuknya dan mengalihkan pandangannya.

"gue ga sibuk kok Jen" Harsha mengatakannya dengan ramah dan senyum kecil yang membuat laki laki bernama jenlio itu salah tingkah.

Jenlio mengangkat suaranya perlahan sambil menahan malunya yang tidak karuan. "gue mau ngajak lo ngedate sepulang sekolah ini"

Saat Harsha ingin membalas Jenlio, bel sekolah berbunyi menandakan kelas akan dimulai. "nti chat gue Jen, gue masuk kelas dulu" Harsha dan Helena meninggalkan laki laki itu dan Harsha melambaikan tangannya yang membuat detak jantung Jenlio semakin berdebar kencang dan mukanya yang memerah.

Sepanjang pelajaran dikelas, Jenlio tidak bisa fokus, dirinya terus terusan memikirkan paras Harsha yang tersenyum dan bahkan melambaikan tangan kepada dirinya.

Dan bahkan dirinya akan pergi berkencan berdua sepulang sekolah ini, Jenlio tidak habis pikir dengan dirinya yang sangat berani mengajak Harsha untuk kencan.

Ia sangat gugup, takut jika Harsha akan merasa canggung dengan dirinya, karna bisa diakui Jenlio bukanlah laki laki yang humoris, namun ia sangat ramah dan terbuka.


(fyi Jenlio a.k.a Jungwon ya readers)






-------------------------------------------------------------------------------------------






Bel berbunyi tanda sekolah telah selesai dengan banyak helaan nafas lega yang terdengar.

Harsha membuka ponselnya dan tersenyum sedikit saat melihat ia mendapatkan pesan dari Jenlio.

Jenliooo
online

Sha, gue tungguin di parkiran
04.30


Harsha hanya membaca pesannya dan bergegas menghampiri Jenlio yang berada di parkiran.

Harsha menghampiri laki laki itu. "Jen, kita mau ngedate kemana?"

"Ada deh, lo naik aja dulu" ucapnya sambil memberikan helm kepada Harsha.

Harsha memakai helmnya dan naik ke motor Jenlio.

Sepanjang perjalanan itu mereka banyak berbincang dan saling tertawa tentang candaan masing masing, Harsha merasakan seperti ada kupu kupu di perutnya.

Sampai akhirnya mereka sampai di taman dengan banyak tukang makanan dengan pemandangan matahari terbenam yang sangat indah untuk dilihat.

Mereka berdua jalan jalan di sekitar taman dan membeli jajanan, sampai mereka berdua akhirnya duduk dan memandangi langit senja yang indah sambil memakan jajanan yang mereka beli.

"Jen.. makasi udah mau ngajak gue kesini" Harsha tersenyum manis kearah laki laki itu.

"gue rela lakuin apapun demi bisa liat senyum lo Sha" Jenlio membalas senyuman Harsha, yang membuat muka Harsha sedikit memerah.

"cie salting" Jenlio tertawa kecil sambil mengejek muka merah Harsha.

Harsha mencubit pelan tangan Jenlio namun bisa dibilang agak sakit. "apasi lo" ucapnya dengan tatapan sinis.

"bercanda sayang" Jenlio lagi lagi sengaja membuat Harsha merasa malu dengan perkataannya sampai dirinya hampir tersedak makanan.

"ISH, STOP GA" sinis Harsha sambil menutupi mukanya yang merah.

Dan ya, mereka berdua menghabiskan waktu nya dengan Jenlio yang terus terusan menggoda Harsha, dan Harsha yang selalu menjadi malu dan blushing dengan perlakuan Jenlio.





"gue rela ngapain aja demi bisa liat senyuman manis Harsha"
Jenlio.





-------------------------------------------------------------------------------------------





Kamar Harsha, 11.10 p.m

Harsha sedang berbaring di ranjang nya yang terasa sangat nyaman sekali, dirinya terus memikirkan momen bersama Jenlio yang begitu menyenangkan.

Harsha rasa Tuhan sedang sayang dengan dirinya hari ini sehingga ia bisa merasakan sebahagia itu.

Berkat Jenlio, setidaknya hidup Harsha lebih berwarna untuk hari ini, dirinya mulai menemukan secercah harapan untuk tetap bertahan hidup dari semua luka lukanya.

Harsha tidak menyangka Jenlio akan sangat akrab dengan dirinya dan bahkan selera humor mereka sama, padahal kepribadian mereka sangat berbanding terbalik, Jenlio yang terbuka dan mempunyai banyak relasi dan Harsha yang tertutup dan hanya mempunyai beberapa teman saja.

Harsha sangat bersyukur dirinya di pertemukan dengan Jenlio dan bukan laki laki yang hanya akan menyakiti dirinya.

Jenlio memiliki kesempatan besar untuk membuat Harsha sembuh dari luka luka nya jika ia tetap berada di sisi Harsha dan membuat hidup nya lebih berwarna dan bukan hanya mengulang keseharian yang sama.

Setelah sekian lama akhirnya Harsha tertidur dengan perasaan tenang dan senang berkat Jenlio.


"At least we still have one person to rely on in this cruel world"
Author.

sorry if it's too short
Author sedang cape 🙏🙏

Harsha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang