Chapter 9: Gratia
Natta tidak yakin kapan terakhir ia merasa khawatir berlebihan terhadap Mile. Sejak awal perjumpaan mereka dalam peristiwa yang tidak amat baik, Natta mengumpatinya dengan doa-doa buruk dan keinginan-keinginan melenyapkan Mile sehingga pria itu tidak lagi memiliki nyali untuk bertemu dengannya. Namun, segalanya mulai tidak terarah semenjak membiarkan dirinya dihantam rasa bersalah dan meramu hasrat untuk membalas segala kebaikan yang telah Mile suguhkan. Betapa tidak sangkanya Natta, bahwa peristiwa tersebut merupakan awal mula kebinasaan seluruh akal sehatnya mengenai Mile.Angka kalender terdisplay menuju akhir bulan tiga merupakan pertanda bahwa Mile sudah menghilang sejak dua minggu lalu tanpa kabar berarti. Natta pun tidak bisa menyimpulkan apakah suaminya selamat dalam bertugas atau sudah dilarung di lautan lepas oleh para musuh-musuh yang berniat menggulingkan kedaulatan negara mereka.
Napas Natta terhembus kasar sambil menyentuh bandul kalung identitas Mile sebagai Mayor terhormat sekaligus pimpinan pasukan khusus Tim Alpha yang namanya tersohor di seluruh lapisan markas besar militer sebagai perwira tangguh yang tersembunyi apik di lehernya. Ayat-ayat doa selalu ia kumandangkan sejak malam keberangkatan Mile, hebatnya, tidak sekalipun terputus sampai detik ini membuatnya sampai mempertanyakan dirinya sendiri: Apakah ini pertanda bahwa mulai ada hentakan sentimental dalam dadanya atau karena pengaruh sesi penandaan?
"Dokter, apakah Anda sakit?" tanya Sersan Andy yang sejak berangkat dari pusat medis Aega tampak penuh minat meneliti gestur Natta yang sama sekali tidak ingin berbicara sepatah kata selain fokus terhadap tugasnya. Natta dalam mood yang kurang stabil bukan pemandangan lumrah di mata Sersan Andy.
"Tidak, aku baik-baik saja, Sersan," sahut Natta alakadarnya setelah sadar bahwa benar ia tertangkap jelas kurang semangat berkegiatan. Natta menggigit bibirnya, suhu tubuh yang kian tinggi serta perasaan ingin marah-marah tentu bukan sesuatu yang biasa. Natta rasakan ini sejak bangun tidur namun ia mengabaikannya dan tetap beraktivitas seperti sedia kala. Perasaan kurang nyaman dan meriang di beberapa titik hingga keinginan untuk menghirup aroma Mile membuat Natta yakin ia akan segera menuju ke minggu penuh birahi. Ketimpangan ini rupanya diperburuk oleh siklus paling merepotkan bagi omega sepertinya.
Biel yang sejak tadi berdiskusi dengan Zee tampak saling pandang. Natta berubah pendiam dan enggan terlibat banyak peran walau tim medis sedang sibuk-sibuknya menangani vaksin massal. Padahal sebelumnya Natta berkata bahwa ia sangat bersemangat dalam tugasnya karena berhubungan dengan amal dan interaksi masyarakat.
Zee menunjuk Natta dengan dagunya, memberi kode pada Biel untuk menanyakan kondisi psikis teman baik mereka. Mereka tidak boleh membiarkan energi Natta terkurung dan sia-sia. Jika bukan Natta yang berbaik hati menyemangati dan menabur motivasi, mereka mengandalkan siapa di tempat ini?
Biel melangkah mendekati Natta lalu meraih lengan rekannya dan membawanya ke lahan yang lebih hening dengan dalih akan menghitung sisa stok vaksin untuk diedarkan besok ke desa lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVENLY BOUND
FanficHEAVENLY BOUND [MILEAPO FANFICTION] Terlahir sebagai anggota kaum dengan hierarki terendah dalam rantai kasta Easthaven, Nattanoir Wrighton telah terbiasa mengucilkan diri. Meskipun berstatus pangeran kedua dan berkekuatan healer, ia memilih untuk...