[✓] Love Wins All | KaiJin

(20) Day 3

Di hari ke-3, mereka habiskan dengan melakukan outbond. Tak begitu di script, karena memang mereka dibebaskan untuk bermain sepuasnya sebagai penutupan dari acara MPL week(end).

Kedua sejoli yang kemarin baru saja meresmikan hubungan mereka, memutuskan untuk backstreet terlebih dahulu.

Walaupun katanya backstreet, namun tak membuat mereka harus berjauhan. Buktinya, sepanjang hari mereka terus bersama-sama. Kairi membuatnya senatural mungkin, hingga yang lain tak akan curiga pada mereka berdua.

Kegiatan outbound itu berakhir di sore hari, tepat saat adzan magrib mereka sampai di villa. Dan saat ini, adalah acara untuk penutupan untuk MPL week(end).

Ke-6 tim telah berkumpul di halaman yang sebelumnya sudah dihias. Mirko dan juga pak Pulung sedang memberikan wejangan untuk ke-6 tim itu tentang M6.

" Saya berharap banget, salah satu dari tim yang ada disini, bisa buktiin ke region lain, kalau mlbb Indonesia tuh masih kuat dan masih bisa buat jadi penantang kuat di region lain. Kita kasih yang terbaik di M6 nanti, mau siapapun itu tim yang akan menjadi perwakilan Indonesia. Buat hari ini, dan seterusnya, kita satukan suara, kita bangkit. " - pak Pulung

" Kita bawa M series ke Indonesia! " - Mirko

" Untuk penutupan hari ini, kita tutup dengan nyalain lampu lampion bareng-bareng. Satu orang ambil satu di meja masing-masing, ya?! "

Satu persatu dari mereka memegang lampu lampion, dan mulai menyalakannya.

" Tahan dulu, kita terbangin bareng-bareng, ok? Udah beres semuanya? "

Mirko melirik ke arah staf, dan dijawab dengan anggukan.

" Oke, dalam hitungan ke 3, ya. 1 .. 2 .. 3 .. lepas. "

Mereka melepas lampu lampion itu bersamaan, membuat langin terlihat begitu indah, ditambah dengan kembang api yang dinyalakan oleh staf disana.

(Hanya ilustrasi, aslinya gak sebanyak ini lampionnya)

Sutsujin menatap kagum keatas sana, ia merasa bersyukur karena mengalami moment seperti ini dihidupnya.

Disaat ia sedang fokus menatap keatas, tiba-tiba saja bahunya ditarik oleh Skylar. Mereka berpelukan bersama-sama, ber-6.

" Bukannya gua gak optimis sama tim sendiri, tapi gua cuma mau kalian tau, mau hasilnya baik atau buruk, gua seneng banget satu tim sama kalian. Kita gak harus langsung jadi tim terbaik dan menangin piala, yang kita mau cuma perubahan positif. Apapun hasilnya, gua akan selalu ngerasa bangga karena berjuang bareng-bareng sama kalian. " Ucap Skylar dengan tulus.

" Lek, sedih kali aku dengernya, terharu. " Ucap Dyren dengan mata yang mulai memerah, namun ia tahan sekeras mungkin.

" Jangan nangis, babi. " Rinz memukul kepala Dyren cukup keras. Ia menengadahkan kepalanya keatas, berharap air matanya itu tak jatuh.