"Bold" sebagai tanda suara batin
❕Beri tanda bila menemukan❕ ❕TYPO❕
⚠️
Nama, tempat, dan alur dalam cerita murni dari pemikiran dan pencarian inspirasi dari google. Bila ada kesamaan adalah hal lumrah namun menjiplak tidak dibenarkan.
⚠️Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
12 jam berlalu dengan amat lambat..
Ya, itu yang dirasakan oleh kaisar Theodore. Sepi sekali hidupnya tanpa penyemangatnya kemarin. Untung saja saat ini telah memasuki pukul 2 dini hari. Sehingga hukuman kecil dari bayinya telah selesai.
Dia benar-benar akan mati bila hukumannya berlanjut hingga 24 jam. 1 jam.. tidak, sedetik saja rasanya begitu hampa. Mana rela ia menunggu 24 jam lebih.
Duduk diruang kerja sembari menatap beberapa berkas dan surat dari berbagai kerajaan membuat kepalanya pusing. Mulai dari pemberontakan hingga masalah sepele memenuhi meja kerjanya. Kapan ia bisa istirahat kalau begini?.
"Sialan kenapa rasanya kertas-kertas ini tidak ada habisnya?" Gerutu kaisar.
Tanggung jawab sialan.
Siapa yang mengatakan menjadi kaisar itu enak? Mereka pikir posisi ini adalah makanan? Semoga anak sulungnya segera menggantikan dirinya. 28 tahun menjabat sebagai kaisar bukanlah perkara mudah. Belum lagi keaktifannya pada usia muda dulu yang turut membatu sang ayah kala itu. Sudah berapa lama ia mengabdikan diri untuk berkas-berkas membosankan ini.
Tok..
Tok..
Tok..Hingga ketukan lemah membangunkan dirinya dari lamunan singkat namun penuh beban.
"Ya.. yayah.. da yayah ndak?"
(Ya.. ayah.. ada ayah tidak)Mendengar ketukan lembut itu saja sudah dapat ditebak siapa yang berada dibalik pintu kerjanya. Segera ia membuka pintu itu dan berlutut guna menyamakan tinggi badannya dengan si kecil. Walau tetap saja masih tinggi dirinya di bandingkan dengan tamu kecilnya ini. hingga membuat kepala si kecil harus mendongak untuk melihat sang ayah.
"Perlu bantuan?"
"Yayah macih yama? El ali-ali yayah api ndak yihat. El yindu yayah"
(Ayah masih lama? El cari-cari ayah tapi tidak lihat. El rindu ayah)Mendengar kalimat itu membuat kaisar Theodore terkekeh.
'padahal dia sendiri yang menyerukan tidak ingin bertemu sekarang malah merindukanku?'
"Rindu? Siapa?" Pancing kaisar Theodore
"Ni.. el yang lindu"
(Ini.. El yang rindu)Ucap Ciel sembari menunjuk dirinya sendiri dengan kepala terkantuk-kantuk sembari memeluk boneka singa. Ayahnya ini kenapa bertanya. Jelas-jelas hanya ada dia dan sang ayah di tempat mereka berdiri saat ini. Memangnya siapa lagi.
"Oh benarkah?.. Tapi seingat ayah ada seseorang yang mengatakan tidak suka pada ayahnya. Siapakah itu?"
Mendengar jawaban sang ayah Ciel menjadi sedih. Apa ayahnya marah karena mengatakan tidak suka sore kemarin?. Tapi itukan karena ayah ingin membuang maumau. Mata bulatnya menatap sayu sang ayah dengan berkaca-kaca. Hilang sudah kantuk yang menyerang tadi.
Niat hati ingin mengajak ayah menemaninya tidur. Apa ia harus tidur sendiri? Sudah lama sekali tidak tidur ditemani oleh ayahnya. Ia merindukan sosok pria dewasa didepannya ini.
"Ndak yayah" gumam lirih Ciel dengan meremat kuat piyama tidurnya.
"Ciel cayang yayah. Cayang cetali cedunia"
(Ciel sayang ayah. Sayang sekali sedunia)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciel
AdventureSampul bukan milik pribadi By @pinterest ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Senyum manis dan wajah yang lucu begitu menggemaskan. Namun mengapa yang ia dapatkan justru.. Hinaan atas kemalangannya Hinaan atas kematian keluarganya Hinaan atas kondisi ekon...