"Bold" sebagai tanda suara batin
❕Beri tanda bila menemukan❕ ❕TYPO❕
⚠️
Nama, tempat, dan alur dalam cerita murni dari pemikiran dan pencarian inspirasi dari google. Bila ada kesamaan adalah hal lumrah namun menjiplak tidak dibenarkan.
⚠️Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wajah memerah dengan tubuh yang kecil itu bergerak dengan gelisah. Selimut yang membungkus tubuhnya tak mampu melindungi dari suhu dingin malam itu. Suara serangga di sekitar terus bersahutan ikut menemaninya malam itu."Mana?"
"Cucah delat na"
"Toyong.."(Dimana?, susah geraknya, tolong..)
Dengan susah payah akhirnya ia mampu membuka mata kecil yang berkaca-kaca itu melihat sekitar. Sambil mengangkat kedua tangan yang rasanya sangat berat untuk diangkat, namun tidak membuatnya patah semangat untuk terus mencoba.
"Heeeeeh!!!!!"
Terkejut melihat bentuk tangannya yang kecil, tidak... Sangat kecil serta agak kemerahan. Membuatnya ingin berteriak namun yang terdengar olehnya...
"Oeeee.. oeee.. oeeee"
Membuat ia jauh lebih terkejut akan suara yang keluar dari mulut tersebut.
Rasanya seperti suara bayi yang baru saja lahir."Apa ni?! Pelacaan tadi El bubu dilumah deh, tok ada di cini??!"
(Apa ini?! Perasaan tadi el bobo di rumah deh, kok ada di sini??!)
Ciel.. benar bocah menggemaskan yang tertidur di gubuk lapuknya itu kini menatapnya sekitar dengan kebingungan serta heran akan dirinya, seharusnya ia terbaring beralaskan tikar usangnya, mengapa berbaring di... Umm hu.. tan??. Tunggu dulu ini hutan??
"Utaaaan?!!"
Kenapa justru hutan? Dengan tubuhnya yang sulit digerakkan ini bagaimana ia pergi?. Jangankan berjalan, membuka mata saja tadi ia perlu usaha extra. Tapi tempat ini sungguh indah, walau gelap namun dikelilingi oleh cahaya kupu-kupu berwarna biru. Serta serigala yang besar dengan sorot mata yang tajam...
Tunggu? Apa tadi? Serigala? Se..se..Serigala?!!!!
"Oeeee...oeeee...oeeee"
Dan suara itu kembali terdengar. Suara tangis bayi yang cukup keras memenuhi hutan itu. Namun agaknya suara tangisan itu justru memancing rasa penasaran hewan karnivora tersebut. Sembari mendekatkan moncongnya guna memeriksa benda apa gerangan yang bersuara bising ini.
Hingga tamparan lembut lengan kecil mengenai wajah hewan itu membuat keduanya saling terdiam. Yang ditampar terkejut karena sepertinya ini adalah kali pertamanya merasakan sebuah tamparan, walau tidak sakit sama sekali.
Sedangkan sang penampar terkejut karena tangannya mampu ia gerakkan dengan luwes. Padahal beberapa saat yang lalu ia perlu kekuatan penuh. Kenapa sekarang justru bergerak sendiri?.
~wush...
Tiba-tiba angin berhembus dengan lembut namun cukup mengganggu penglihatan bayi mungil itu sehingga demi menghalangi hembusan itu ia memejamkan mata dengan erat. Setelah merasa tenang ia kembali membuka mata guna melihat sekitar
"Tenapa cepi ya?"
(Kenapa sepi ya?)Melirik kanan dan kiri memeriksa sekitar. Dimana serigala tadi? Bukankah hewan itu ada didepannya? Apa pergi karena mendengar suara tangisannya?.
Pikiran yang berseliweran dalam otak kecil itu tidak membuatnya sadar ketika telah berada digendongan seseorang..."Apa yang sedang kau pikirkan dengan otak kecilmu itu?"
Suara serak pria memasuki gendang telinganya. Walau serak tetap mengandung nada yang cukup lembut bagi yang mendengarnya. Mata bulat bernetra emas itu menatap tepat pada wajah pria tersebut seakan sedang melalukan penyelidikan. Bibir tebal sang pria terangkat membentuk bulan sabit itu ikut menatap wajah manis nan menggemaskan yang sedang meneliti wajahnya.
'Menggemaskan sekali' batin sang pria
"Saya bertanya. Mengapa kau diam saja bayi?" Tanya pria itu sekali lagi.
Tunggu, apakah pria ini bodoh? Bagaimana mungkin seorang bayi yang kecil sepertinya sudah bisa bicara, kalau pun bisa ia akan dianggap bayi aneh... Tidak.. bayi jenius saja itu lebih baik. Memang ada bayi aneh? Semua bayikan lucu, jadi tidak ada yang aneh tentang bayi.
"Uu....mmm..uu".
Hanya kalimat itu yang mampu ia keluarkan. Yang mana hal itu justru membuat senyum sang pria jau lebih lebar lagi hingga gigi taring yang ia miliki terlihat. ugh.... Cukup mengerikan sebagai pemandangan awal bayi kecil seperti dirinya. Tapi tak apa tadi saja ia sudah melihat serigala untuk apa takut melihat taring yang tajam itu.
"Hah.. bodohnya diriku.. kau hanya bayi baru lahir bagaimana mungkin kau bisa berbicara" balas pria itu kembali.
Dia yang bertanya, ia pula yang menjawab.
"Siapa yang membuang hal manis seperti ini di wilayahku? Apa mereka ingin kau dimakan serigala?
Mana dia tahu. Dia saja masih bingung atas apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Ngomong-ngomong hutan ini kenapa menjadi hangat yah. Rasanya ia ingin tidur mengistirahatkan tubuh.
"Apa kau ingin tidur bayi? Kau benar-benar tidak memiliki kewaspadaan rupanya. Apakah semua jenismu memang seperti ini, Selalu tidak peduli sekitar?" Pertanyaan yang hanya dianggap angin lalu oleh sang bayi. Sepertinya berada di dekapan pria ini benar-benar membuatnya sangat nyaman. Apakah seperti ini pelukan seorang ayah kepada anaknya?.
"Cuta.. el cuta cetali dipeyut hehe"
(Suka.. el suka sekali dipeluk hehe).Ah sepertinya ia benar-benar menyukai pelukan hangat ini.
"Manis sekali dirimu bayi" ucapnya
"Mulai sekarang kau adalah milikku. Saat ini maupun selamanya. Bayi kecil manisku" lanjut sang pria sembari mengecup kening kecil bayinya.
Ya bayinya.. miliknya.. hanya miliknya seorang.
"Yang Mulia, Silahkan sebelah sini". ucap seseorang dengan pakaian layaknya seorang kesatria mengarahkan sembari mengawal pria tersebut.
"Rex.. siapkan ruangan untuk bayiku yang nyaman di istana, pastikan ruangan itu siap saat kita tiba". Tegasnya pada sang kesatria.
"Perintah anda adalah ketetapan itu sendiri Yang Mulia. Semua akan siap saat kita tiba Yang Mulia Theodore van Terrasen" balas sang kesatria tak kalah tegasnya.
Mendengar jawaban itu dengan segera ia pergi menghilang meninggalkan udara yang berterbangan kemudian disusul oleh para kesatria yang mengawalnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yuhuuuu...
Gimana.. gimana.. ada yang kurang gak? Maaf yah kalau update nya tipis² banget.Aku gak semahir itu buat cerita, modal nekat doang ini mah (ᗒᗩᗕ).
Gila yah nyari nama yang keren aja aku butuh buka² kamus buat nyari..
Kali aja kalian mau sumbangin ide nama tema kerajaan gitu bisa tinggalkan di komen yah. Itu pasti akan sangat membatu otak ngebulku hehehe..
Sekali lagi, beri tanda bila menemukan kekurangan dalam paragraf cerita yah (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciel
PertualanganSampul bukan milik pribadi By @pinterest ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Senyum manis dan wajah yang lucu begitu menggemaskan. Namun mengapa yang ia dapatkan justru.. Hinaan atas kemalangannya Hinaan atas kematian keluarganya Hinaan atas kondisi ekon...