4

9 6 0
                                    

Brak..

Dorr

Suara dobrakan dan tembakan yang memekakkan telinga Jane gadis itu terkejut.

"AAAAA JAYYY TOLONGIN AKUU!." Jane teriak sejadi-jadinya karena melihat darah yang berceceran kemana mana.

"Ringkus semuanya" ucap pria yang sudah mendobrak pintu tadi

"Baik boss" segerombolan pria lainnya langsung menangkap gerombolan berbaju serba hitam itu.

Sontak Jay melihat Jane dan beralih menatap tajam orang yang menjadi sumber kepanikan Jane.

"Hoon, lo yang bener aja bangsat, masih ada warga sipil. Masa iya lo bunuh dia di depan warga sipil." Rahang Jay mengeras karena ketidakprofesionalan temannya itu.

"Gampang, itu urusan nanti." Sunghoon menjawab dengan enteng nya.

Jay berdecak kepada temannya itu, dia melempar pistolnya ke sembarang tempat dan menghampiri Jane yang masih shock, lalu pria itu melepas ikatan Jane, berlutut di depannya dan memeluk tubuhnya Jane dengan tangannya yang masih bergetar.

Awalnya Jane terkejut karena diri nya yang tiba-tiba di peluk Jay. Namun, Jane langsung membalas pelukan Jay, menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jay dan menangis sejadi-jadinya karena takut.

"J-Jay, hiks aku takut"

"Udah gapapa, kamu ga usah khawatir, mereka ga bakalan nyakitin kamu, saya bisa jamin itu." Jay mempererat pelukan nya dan mengusap kepala Jane.

"Beneran ya Jay hiks" Jane mendongakkan kepala nya dan menatap Jay dengan penuh harap.

Jay mengangguk menandakan iya.

"Ekhem, serius gue di giniin, ini gue udah bantu kalian lhoh, ga ada inisiatif mau terimakasih ke gue gitu?" Sunghoon protes terhadap dua insan di depan nya yang sedang berpelukan.

"Bantuin-bantuin, bapak lo perawan!" Jay menatap Sunghoon kesal sambil masih memeluk Jane

"Yeu, ngapain lo bawa bawa bapak gue, gue aduin Bapak James lo ya!" Ucap Sunghoon tidak terima.

Jay memutar bola matanya malas.

Drrtt... Drrtt...

Suara ponsel Sunghoon berdering, ia segera mengangkat telepon itu.

"Halo Kak, kenapa?"

"...."

"Oh, udah Kak. Ini si Jay lagi ada di depan saya. Kakak mau ngomong sama dia?"

"...."

"Oke Kak"

Sunghoon menyerahkan ponsel nya ke Jay. Jay mengambil ponsel tersebut sambil masih dalam posisi memeluk Jane yang masih menangis.

"Halo Kak Heeseung"

"Gimana? Data nya aman kan?"

"Aman Kak, tenang aja"

"Eumm, lo sendiri gapapa kan Jay? Ga ada yang luka?"

"Gapapa kok Kak, cuman luka dikit"

"Bagus deh, sekarang yang perlu lo lakuin adalah segera pergi dari tempat itu, pergi ke rumah gue secepatnya dan siap siap buat pulang ke Manila. Sisanya serahin ama Sunghoon, gue ga mau tau pokoknya lo harus istirahat!"

Jay terkekeh mendengar omelan Heeseung

"Iya Kak"

Setelah menutup telepon nya, Jay kembali menatap Sunghoon dengan tersenyum.

Find My Secret! | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang