7

5 2 0
                                    

Sekarang Jam menunjukkan pukul 20.36

Pria itu sedang duduk sambil besedekap dada di depan Jay. Ia memandang Jay dengan tatapan tajam dari atas sampai bawah, membuat Jay merasa gugup karena lirikannya.

Saat ini Jay dan Jane sedang berada di Seoul untuk menemui kakak Jane.

"Jadi dia mau nikahin lo?" Ucap pria di depan Jay itu.

"Iya, ganteng kan" Jane menampilkan wajah bangga.

"Kamu nyari cowok jangan dari ganteng nya aja" Ucap pria itu.

Jane menghela nafas,  memutar matanya malas.

"Ck, asal kak Jake tau, cowok gue nih Mau di liat dari segi mana pun tetep perfect."

Jake mendengus. "Ga percaya gue, lo aja ga pernah pacaran, gimana gue bisa percaya ama cowok di depan lo ini" Jake menunjuk Jay yang sedang memerhatikan mereka berdebat.

"Maaf sebelumnya, gimana caranya supaya Kak Jake percaya sama saya" Tanya Jay sopan.

Jake melirik Jay sebentar, lalu dia beralih menatap Jane

"Lo, keluar" Ujar Jake tegas  menunjuk Jane.

"Gue mau nge-tes Jay" lanjut Jake.

.
.
.

"Bagaimana? Sudah kamu bereskan mereka?" Tanya pria paruh baya berpakaian rapi dengan dasi, kemeja putih, dan jas hitam nya.

"Maaf Pak, anggota yang saya kirim gagal menangkap salah satu dari mereka." Ucap pria tinggi membalas pertanyaan pria paruh baya di depannya itu.

"Sampai sekarang belum ada kabar dari mereka. Sepertinya mereka telah tewas" lanjut nya

Bugh!

Pria paruh baya itu menendang pria tinggi di hadapan nya hingga tersungkur

"Dasar tidak berguna, kau dan ibu mu sama saja. Tangkap salah satu dari para keparat itu atau kau yang akan kubunuh!" Ancam pria itu sambil terus memukuli lawan bicara nya.

.
.
.

Jane menempelkan telinganya di pintu kamar Jake. Ia sedang menguping pembicaraan kakak nya dan Jay.

Namun sekeras apapun dia menajamkan pendengaran nya, gadis itu tetap tidak mendengar apapun.

"Sebenarnya apa yang mereka lakuin, kenapa lama banget sih" bisik Jane sambil tetap berusaha untuk mendengar mereka.

Kriet

Jake membuka pintu dan Jane yang kaget langsung lari menjauh dari pintu dan duduk manis di sofa ruang tamu seolah tidak pernah berada di pintu kamar Jake.

Jake keluar dari pintu sambil tersenyum sumringah lalu menghampiri Jane.

"Gila Jane, perbuatan baik apa yang lo buat sampe bisa dapet orang modelan Jay? Kasian gue ama Jay dapet modelan kayak lo" Ucapan Jake yang tidak di duga oleh Jane membuat gadis itu kebingungan.

"Kenapa lo kak" tanya Jane heran.

"Kenapa apanya? Cowok lo tuh jenius banget"

Jane menaikan alis nya tampak keheranan.

"Wait, jenius gimana nih maksud lo?"

"Gue ngasih Jay soal matematika, mulai dari aljabar, linear, sampe kalkulus dan dia bisa jawab semua nya" Jake menjawab, suaranya bersemangat.

"Yah walau ada beberapa yang salah, tapi ini rekor woiii, 25 menit dan dia bisa nyelesaiin soal yang gue kasih! lo nemu cowok modelan gitu di mana anjir!" Lanjut Jake berseru antusias.

Find My Secret! | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang