Happy reading •~
Hari ini, Duri Erla Revano, atau bisa dipanggil thorn, merupakan salah satu anak dari keluarga Revano saat ini sedang mencatat pelajaran yang di jelaskan oleh gurunya di papan tulis dengan seksama.
"Aduh... gurunya suruh tulis makalah tentang hasil pertambangan, thorn mana ngerti yang giniiann, mana disuruh berkelompok, pasti gak ada yang mau sama thorn, aku ini kan bodoh......"
"Heh! Gak boleh bilang gitu! Aku mau kok satu kelompok sama kamu!"
Seorang perempuan yang bermata Aquamarine dan berbaju biru muda itu berusaha membantah apa yang duri ucapkan tadi"E-eh? y/n kok denger? Perasaan tadi thornie cuma ngomong kecil deh...."
Perempuan yang dipanggil y/n itu hanya menyengir ke arah duri lalu terkekeh pelan"Hehehe, telinga aku kan tajam kek elang"
" Lah, elang kan yang tajam itu matanya, bukan telinganya y/n ku yang baik hati nan mulia"Tanpa sadar, muka y/n yang mendengar penuturan duri barusan menjadi merah padam. Sebenarnya, dari dulu y/n menyukai pria bernuansa hijau di depannya ini, namun dia tidak berani mengutarakan perasaan nya karna takut duri menjadi risih dan menjauhi nya. Dia tidak ingin itu terjadi
"Yaudah, nanti pulang kita kerumahku ya!"
"Emmm, iya y/n, tapi thornie nanya sunshine dulu ya, takutnya dia malah ngambek kalau aku gak kasih tau"
"Oke!"Tidak berselang lama, bel pulang sekolah pun berbunyi. Duri bergegas ke kelas solar untuk meminta izin, tidak lupa dia berpamitan sebentar dengan y/n. Duri dan solar memang di kelas yang berbeda, karna solar lebih unggul, jadi nya dia masuk ke kelas internasional
"Eh kak, ngapain kesini?" Tanya solar yang kaget melihat Kakak kesayangan nya itu muncul di depan pintu kelasnya. Duri tersenyum ke arah solar,lalu segera mengutarakan niatnya ke kelas adiknya tersebut
"Sunshine~! Kamu nanti pulang sendiri boleh? Soalnya Kakak mau pergi kerja kelompok di rumah
y/n....boleh ya?"
Duri mencoba membujuk adiknya itu. Tapi sayangnya, respon solar tidak seperti yang diharapkan duri"Apasih kak?! Masa aku ditinggal sendiri! Kakak tau kan kalau solar kemaren hampir mat* gara' ada maling di lorong sana...?! Kakak mau solar mati gitu?!" Bentaknya
Duri yang mendengar ocehan adiknya itu hanya menghela nafas berat, duri tahu apa kejadian yang menimpa adiknya itu, dia juga tahu adiknya itu paling takut kegelapan, tapi tidak salah kan kalau duri ingin kerja kelompok dan meninggalkan solar sendiri sekali saja? Begitu lah pikirnya
"Maaf sunshine, kali ini saja, Kakak sudah janji dengan y/n"
Tanpa mendengar Jawaban solar lagi, duri sudah beranjak pergi dari situ"Huftttt... padahal tadi rencana aku mau bilang sesuatu sama thorn, cuma gara' dia kerja kelompok... SIALAN!"
.
.
.
"Alhamdulillah, untung makalah ini cepat siap, makasih y/n !! Kalau gak ada kamu pasti aku gak ada pasangan kelompok! Sekali lagi makasih ya!"
Ucap duri yang berterima kasih kepada y/n sambil membungkukkan badannya"Ah...i-iya thorn, aku juga merasa terbantu dengan adanya Thorn disini...."
y/n yang tersipu malu pun ikut membukukan badannya di depan duri seraya berterimakasih.
y/n sudah benar' jatuh cinta pada pria di depannya ini, dia tidak ingin mendendam perasaan nya terlalu lama, tapi ia juga takut mengatakan nya langsung. Ah, dia jadi kalut dengan pikirannya sendiri"A-anu Thorn, aku mau ngomong sesuatu..tapi kamu janji jangan marah ya?"
"Iya! Aku janji gak marah, memang kamu mau ngomong apa?"
"S-sebenarnya aku itu su-"
Tringgg, tringgg
Belum sempat y/n mengucapkan kata terakhirnya, tiba' hp duri berbunyi menandakan adanya panggilan dari seseorang. Dan ternyata panggilan itu dari salah satu kakak tertuanya, kak gempa
" Ehhh bentar ya y/n! Kak gempa nelpon, maaf ya!"
"I-iya gapapa kok!"
Gagal. Gagal sudah rencana pernyataan cinta y/n kepada pujaan hatinya ini.
Setelah duri mematikan telfon, terlihat dari raut wajahnya yang gelisah, y/n sudah menebak pasti kakak nya duri itu menelpon karna sesuatu yang mendesak"Emmm thorn pamit pulang dulu ya? Sunshine tiba' naik demam panas.. sekarang dia di RS, maaf ya?"
y/n yang mendengar itu hanya mengangguk menandakan ia setuju. Tanpa berlama-lama, duri bergegas ke kendaraan nya dan melesat ke alamat RS yang dikirim kakaknya tadi
" Duhh.. kebiasaan kalau gak ada thorn dia malah kepikiran akhirnya sakit. Dasar" gumam duri di sepanjang jalan.Hayo lohhhh kira solar bagaimana keadanya di RS ya? Oh ya, maaf ya kalau 'alur' kerasa berat, aku juga gk tau kenapa ;) jangan lupa tinggalkan vote ya! Kalian ini kebiasaan baca doang, vote kagak 🗿Oke sekian dulu yaa babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
❗ ×| OBSESSION |×❗(solar&duri)
Fanfictionaku ingin mencintainya lebih dari cinta kepada saudara..... -(?)