"Apatuh?" Tanya duri penasaran. Memang kalau sudah begini, yang paling heboh itu biasanya duri
"Ummmm, nanti dirumah aja ya ayah kasih tau" ujarnya sambil memakai sabuk pengaman. Selama di perjalanan, suasana mobil dipenuhi dengan canda dan tawa, kapan lagi mereka bisa berkumpul seperti ini?
"Sakitnya bentar doang Bun!" Ucap Taufan di sela' cerita nya, ternyata ia sendang bercerita tentang solar yang masuk rumah sakit kepada ibunda nya, dengan heboh blaze melanjutkan ucapan kakaknya itu
"Iya Bun! Sakit nya waktu gak ada duri aja, dasar manja!" Cibir blaze sambil menjulurkan lidahnya, gaya orang mengejek. Solar menggeram kesal, dia selalu di ejek oleh saudaranya sejak tadi, tak berhenti henti. Ingin sekali ia menjambak rambut kakaknya yang usil itu, namun ia menahannya.
Ia ingin menjaga image nya di depan pujaan hati nya itu (duri)
"Udah sampai " ucap amato sambil membuka pintu mobil disamping nya, tapi sudah di bukakan duluan oleh duri, blaze dan taufan
"Raja dan ratu harus di hormati dong! Iya kan?" Ucap Taufan. Halilintar tiba' tertawa, begitu juga dengan ayah dan ibunya
"Berarti kalian berdua pembantu nya dong??" Tanya halilintar sebelum ia melanjutkan tawanya. Taufan dan blaze merengut kesal, berbeda dengan duri. Ia malah tampak senang di panggil pembantu
"Kalau thorn pembantu, berarti thorn bisa bantu ayah dan bunda!" Ucapnya kembali. Taufan dan blaze kembali ceria, memang duri ini pandai sekali merubah suasana hati seseorang
"Iya juga ya?" Ucap halilintar menggaruk kepalanya yang tak gatal. 'duri mah memang selalu positif, gak pernah marah sama orang lain' batin halilintar.
(Gak pernah marah katanya 🍀)."Oh ya, ayah mau ngomong apa tadi? Katanya mau ngomong sesuatu?" Tanya halilintar saat semua barang' ortu nya sudah dibereskan dan kebetulan semua sedang berkumpul di meja makan
"Oh iya, ayah mau bilang, kalau Alin atau gak upan, mau ayah jodohin sama anak dari partner bisnis ayah, namanya y/n. Kalau gak salah dia sekarang satu SMA dengan duri?"
Deg!
"Dijodohkan? Yang benar saja! Ayah jangan bercanda!" Teriak halilintar sambil memukul meja di depannya. Gempa berusaha menenangkan halilintar, namun hasilnya nihil. Ia malah makin terbawa emosi.
"Eeeittsss tenang dulu dong! Ayah gak langsung jodohin kamu, kalau kamu Setuju, Alhamdulillah. Kalau gak, yaudah! Ayah gak maksa kok~!" Ucap amato yang berusaha menenangkan anaknya ini, dan akhirnya halilintar sedikit tenang mendengar ucapan ayahnya barusan
"Aku mau fokus kuliah dulu yah! Aku mau ngejar cita'ku sebagai polisi dulu, saat ini aku gak mau masuk ke dunia perjodohan, jadi, sekali lagi, Jawaban aku tetap gak!" Ucap Halilintar tegas, bahkan amato saja sedikit menciut berhadapan dengan anak sulungnya yang tegas nan berwibawa ini
"Kenapa gak Taufan aja?" Tanya gempa yang berhasil mendapat pukulan dari Taufan
"Apasih! Aku gak mau nikah' dulu! Aku mau ada disini Sampai solar dan duri udah make baju toga, ogah ah sama y/n itu, aku kenal orang nya" ucap Taufan sambil memutar bola malas. Sebenarnya ia sudah kenal lama dengan y/n, bagaimana tidak, abangnya saja Bestie nya Taufan. Sudah pasti ia mengenal y/n lebih dari saudara nya yang lain
"Yaudah sih, ayah emang gak niat buat jodohin kamu sama y/n, kasian y/n nya terkekan hidup sama kamu nanti" ujar amato sambil tertawa, ia sempat kepikiran ingin menjodohkan y/n dengan Taufan, namun melihat tingkahnya yang seperti satwa liar yang hidup di hutan, amato mengurung kan niatnya dalam'.
"Gimana kalau blaze dan ice?" Tanya Taufan tiba'
"Ogah!" Teriak blaze dan ice bersamaan. Boro' nikah, rasa suka dengan cewe aja kagak ada. Bukan berarti suka cowo ya !
"Hmmm, kalau gak salah si y/n itu kan temannya duri, iya kan?"
"Iya! Kemaren aja aku kerja kelompok dengan y/n, makanya solar sakit waktu itu" muka duri berbinar saat menceritakan y/n, membuat solar merasa cemburu dan menunjukkan wajah tidak suka
"Apasih y/n itu, gajelas banget!" Cibir solar cemburu. Duri yang mendengar itu pun mencubit tangan solar dan duri mendekat ke telinga solar lalu membisikkan sesuatu
"Kamu jangan kurang ajar, aku sudah memaafkan mu solar, jadi jangan menjelek jelekan y/n di depan mereka"
Glek!
Solar merasa merinding sekujur tubuhnya. Suaranya memang imut sih, Tapi yang membuat ia merinding karna suara duri benar' berbeda dari biasanya! Suara yang pelan dan menakutkan serta suara yang lirih mampu membuat bulu kuduk solar berdiri
Taufan sadar akan kejanggalan solar, ia sadar jika duri membisikkan sesuatu yang membuat solar ketakutan seperti itu. Namun karna tidak mau ikut campur, jadinya dia diam saja
"Kalau gak, si y/n jodohin sama duri aja? Dia kan temenan sama y/n, dan kalau gak salah abangnya bilang si y/n itu suka duri" ucap Taufan tanpa rasa bersalah. Amato dan mara terlihat sendang berpikir, ada benarnya juga si Taufan ini.
"Hmmm boleh aja, duri, kamu mau?" Tanya amato pada duri untuk meminta persetujuannya. Duri berpikir sejenak, mungkin jika ia bertunangan dengan y/n, rasa suka tak wajar solar itu bisa hilang nanti nya.
"Boleh deh!" Jawab duri, solar yang mendengar jawaban duri barusan melotot tak percaya. Rahangnya mengeras karna menahan emosi dan urat' di wajah nya memerah.
"Gak bisa gitu dong! Duri masih SMA,mana mungkin dikasih tunangan!" Protes solar. Halilintar yang kesal karna solar melawan kata' ayahnya, menampar pipi solar yang mulus nan putih itu.
"Jangan melawan!" Bentak halilintar sesaat sesudah ia menampar nya.
"Udah ah! Sun! Kan aku yang tunangan, bukan kamu. Jangan seperti itu!" Tegas duri pada solar. Dilanjutkan dengan ceramah' panjang dan lebar dari saudara nya yang lain, termasuk ice. Padahal si beruang kutub ini paling menghemat suara, bahkan menanggapi orang saja dia hanya mengangguk atau pun menggeleng. Katanya sih mau menghemat suara.
"Udah', jangan berdebat lagi. Yang penting duri nya mau dan y/n juga juga setuju. Kalau gitu ayah nelpon orang tua y/n dulu ya? Buat mastiin"
Mereka semua bubar, blaze dan ice kembali ke kamar mereka, begitu juga dengan Taufan, gempa, hali, solar dan duri. Sedangkan amato dan mara berada di ruang kerja mereka untuk mengurus pertunangan nya duri.
"Sun, aku mau ngomong sama kamu. Ikut aku ke kamar!" Ujar duri yang sepertinya serius. Solar yang tidak ingin banyak basa basi pun hanya menerima pasrah ketika duri menarik tangan nya ke kamar mereka.
"Sun, aku ingin menghilangkan rasa suka mu yang tak waras itu. Jadi aku bertunangan dengan y/n ya? Kita itu saudara sun, tidak boleh ada rasa seperti itu.." jelas duri yang berusaha lembut pada solar agar ia mendengar kannya
"?????????????"
Bersambung
Etdah, entah kenapa di chapter ni kaya 'alurnya' kurang jelas gitu yak, banyak basa basi nya 🗿tapi ya udahlah, jangan lupa vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
❗ ×| OBSESSION |×❗(solar&duri) [Hiatus Seminggu]
Fanficaku ingin mencintainya lebih dari cinta kepada saudara..... -(?)