"H-halo?" Sapa halilintar berusaha ramah kepada orang yang menelponnya
"Assalamualaikum, ini ayah. Ayah mau kasih tau kabar baik! Lusa ayah dan bunda mau balik ke sana, tolong jemput kami disana ya!" Ucap seseorang di sebrang sana yang tak lain adalah ayah mereka, ia memberi tahu kalau mereka berdua akan kembali esok hari
"Kalau gitu udah dulu ya! Ayah dan bunda mau beres', byeee!" Lanjut bunda yang nada nya seperti orang kegirangan bukan main.
"Ayah kenapa kak?" Tanya Taufan yang memperhatikan halilintar sejak tadi.
Oh, ternyata saudara' nya tak mendengar apa yang dikatakan oleh ayah mereka. ya iyalah! orang speaker nya aja gak dibesarin 🤌
"Ayah dan bunda katanya mau balik, besok kita jemput" jawab hali datar
Taufan dan yang lainnya sempat loading sebentar.tapi tak berselang lama, tampak raut wajah mereka semua berbinar, tak terkecuali gempa yang tiba' memeluk hali sambil tertawa
"Akhirnya mereka pulang kak! Udah 5 tahun mereka gak pulang gara' urus perusahaan di luar negeri!!" Ucap gempa sambil mengeratkan pelukannya pada hali. Sang empu yang dipeluk hanya mengerjap tak percaya.
Ini beneran gempa kan? Bisa'nya orang yang biasanya bersikap dewasa, sekarang malah seperti anak kecil yang senang orang tua nya kembali ke rumah."Sun, sun, bangun! Kita ada kabar gembira!!" Bisik duri di telinga solar sambil menggoyang-goyang badannya
"Bangun!~" ucap duri sekali lagi, tiba'' muka solar menjadi merah padam karna geli sekaligus malu (?).Ternyata ia sudah bangun dari tadi, solar hanya enggan membuka matanya.
"I-iya gw bangun nih" ucap solar gagap, ia masih salting dengan perlakuan duri barusan. Duri hanya tersenyum dan kembali mengobrol dengan Taufan.
(Polos sekali kamu anakku, solar kumat lagi ituu)"Memang knp dibangunin sih? Kabar apa?" Tanya solar lagi. Ia sebenarnya sedikit kesal karna duri membangun kannya, tapi ia juga penasaran apa 'kabar baik' Yang duri ucapkan tadi
"Ayah sama bunda katanya mau balik, jadi lusa kita ke bandara! Kebetulan juga kamu nginap di RS cuma dua hari, sakit nya cuma numpang lewat doang, harusnya seminggu gituuu!" ucap Taufan ceplas ceplos.
"Jadi lu mau gw sakit lama' ya?" Raut wajah solar tak lagi bersahabat, rasanya ia sekarang ingin sekali merobek robek wajah kakaknya satu ini
"Iya!" jawab Taufan yang membuat solar semakin emosi, ia melempar bantal ke arah kakak nya itu
Namun sayangnya lemparan nya meleset, Bantal nya malah mendarat di wajah orang yang tidak tepat
"MAKSUD LU APA LEMPAR' KE MUKA GW GITU?!"
Suara teriakan halilintar menggelegar ke seluruh ruangan, bahkan sampai ke kamar sebelah
Pasien kamar sebelah:" salah gw apasih ༎ຶ‿༎ຶ"
"Udah ah! Bikin malu aja" geram gempa sambil memukul kepala halilintar, Taufan dan solar. Alhasil, di kepala mereka terlihat sedikit benjolan. Tapi yang paling parah adalah Taufan, bahkan ia sedikit menangis
"Pfffffftttt- itu kepala benjol kek yang ada di kepala jarjit! Awokawok" ejek blaze yang mengundang tawa duri dan ice
"Hihihihi, kepala kak hali,kak Taufan dan solar lucu!"
"Palamu lucu" cibir solar yang tak terima di ejek' seperti itu. Hancur sudah image nya di depan duri
..
.
Setelah dua hari menginap di RS, solar di perbolehkan pulang oleh dokter disana dan diberi obat penurun panas, semua berjalan baik' saja. Sampai tibalah hari dimana ayah dan bunda mereka sampai di Kuala lumpur, kampung halaman mereka semua yang saat ini menjadi tempat tinggal ke tujuh saudara itu.
"Hei! Ayo cepat!! Ayah sudah menunggu di bandara, kalian ini ngapain sih! Lama banget!" Ujar gempa sambil marah' karna TTM masih di dalam rumah, memang pada dasarnya mereka itu lelet bagai siputt di dalam lumpur
"Iya iya! Ini lagi pakai sepatu!" Ujar Taufan sambil memakai sepatu nya, duri dan blaze? Mereka sudah duluan berlari ke mobil yang mereka tumpangi
"Lama' kami tinggal lo!" Teriak halilintar dari dalam mobil, kali ini dia yang menyetir. Kenapa tidak Taufan atau gempa?
Gempa belum pandai mengendarai mobil, sedangkan Taufan.....
Mereka semua masih ingin hidup."Udah, yuk jalan!"
Mereka menempuh jarak sekitar 3 jam dari rumah ke bandara, karna bandara memang lumayan jauh. karna duri imun nya sedikit lemah, ia hampir muntah berkali kali di mobil, tapi untungnya ia dapat menetralkan kembali
"Ayah! Bunda!!" Teriak Taufan saat keluar dari mobil, ia berlari ke arah sepasang suami istri itu, yang tak lain adalah orang tua mereka.
"Udah besar' anak bunda sekarang! Ututututu" geram bundanya, mara yang gemas melihat pipi duri yang bulat seperti bakpao, saking gemasnya, ia bahkan hampir menggigit pipinya
"Ihhhh bunda apasih!" Ucap duri yang malu di perlakukan seperti itu di tempat umum. Bunda, ayah dan saudara nya yang lain hanya tertawa melihat reaksi duri yang menggembung kan pipinya sebal.
"Ayah memang gak kerja lagi?" Tanya halilintar pada ayah nya, Amato.
"Sebenarnya masih banyak, tapi Alhamdulillah kami izin libur sebentar. Udah 5 tahun lebih kita gak ketemu ya..." Ucap amato sambil mengacak acak rambut anak pertama nya itu.
"Kalian laper gak? Bisa upan bawa mobilnya ke restoran terkenal di dekat sini!"
"Jangan!!" Teriak halilintar dan gempa bersamaan, amato dan mara saling pandang lalu terkekeh geli
"Hahahaha, emang separah itu kah upan bawa mobil sampe Alin dan gempa takut begitu?"
Taufan memandang hali dan gempa tak suka, ia membela diri dengan mengatakan kalau dia hanya hampir menabrak supermarket, itu pun hampir. Ucapnya
Amato hanya tersenyum dan mengangguk, ia tak habis pikir dengan kelakuan anak'nya itu
"Oh iya, ayah kesini sebenarnya ada niat lain juga" ucap amato seraya mengajak anak'nya kembali ke mobil
"Apatuh?" Tanya duri penasaran. Memang kalau sudah begini, yang paling heboh itu biasanya duri
"?????????"
Bersambung
Hayooo tebak apa yang dibilang bapaknya 🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
❗ ×| OBSESSION |×❗(solar&duri) [Hiatus Seminggu]
Fanfictionaku ingin mencintainya lebih dari cinta kepada saudara..... -(?)