02. Meet Again

295 51 9
                                    

Seokjin baru saja tiba di Sekolah dasar tempat Chae Hyun bersekolah yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Saat ia baru berada di depan pintu, kemenakannya itu sudah berlari dari dalam ruangan guna menyambut kedatangannya.

"Appa!" Panggil gadis mungil itu dengan penuh semangat. Di belakangnya terlihat sosok pemuda manis.

"Joesonghabnida, Park Seonsaengnim. Hari ini Anda terpaksa pulang lebih lambat karena harus menungguku menjemput Chae Hyun." Ucap pemuda berbahu lebar itu penuh sesal. Guru muda itu menggeleng pelan. Ia tersenyum menatap gadis kecil yang berdiri di samping Seokjin. Namanya Park Jimin.

 Namanya Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anibnida. Aku sama sekali tidak keberatan karena Chae Hyun adalah anak yang baik dan penurut. Dia juga sangat menyenangkan."

Seokjin tersenyum tipis. Ia menatap gadis kecilnya itu dengan penuh cinta.

"Kita pulang?" Tanya Seokjin lembut. Chae Hyun mengangguk.

"Nae..."

"Kami permisi dulu, Seonsaengnim! Ini sudah larut."

"Bye bye, Seonsaengnim!"

"Bye bye!" Jimin melambaikan tangannya membalas lambaian tangan Chae Hyun. Gadis kecil itu terlihat senang. Seokjin membungkukkan tubuhnya sesaat sebelum meninggalkan sekolah itu.

"Appa!" panggil Chae Hyun begitu berada di atas motor.

"Hm?"

"Aku ingin makan ramyeon. Bolehkan, Appa?" tanya gadis itu sambil menoleh ke belakang. Seokjin menatapnya sesaat lalu mencubit hidung kesayangannya itu pelan.

"Tentu saja boleh."

"Yeyy!!"

"Geundae ... Appa tidak ingin Hyun terlalu sering memakannya karena itu tidak baik untuk kesehatan."

"Nae. Aku mengerti. Aku tidak akan makan Ramyeon jika Appa tidak mengijinkannya." Seokjin tersenyum.

"Uri Tal memang sangat pengertian. Arasseo. Begitu tiba di rumah, Appa akan membuatkan Hyun Ramyeon yang lezat."

Chae Hyun bersorak gembira. Seokjin tersenyum lalu memakaikan helm di kepala putri semata wayangnya. Setelah itu, ia segera melajukan motornya menuju ke rumahnya yang sederhana.

Seongdong-gu

Seongdong-gu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang