Chae Hyun terlihat begitu senang menikmati wahana yang ada di taman bermain. Gadis itu sering tertawa melihat sang ayah yang ketakutan jika ia mengajaknya untuk menaiki wahana yang ekstrem.
"Ayo naik yang itu, Appa!" ajak gadis itu dengan penuh semangat. Ia menunjuk ke wahana roller coaster yang paling Seokjin takuti. Wajahnya seketika memucat.
Ahn Do Yoon yang melihat hal itu seketika mendekati Chae Hyun dan berjongkok di dekatnya.
"Agassi! Mau menaiki wahana itu bersama Ajeossi? Appa terlihat sangat lelah." ucap Ahn Do Yoon yang membuat Chae Hyun menatap sang ayah. Memang benar, wajah Seokjin terlihat sedikit pucat.
"Appa gwaenchanha?" tanya gadis itu dengan cemas. Seokjin mengangguk.
"Appa gwaenchanha. Mianhada, Aga. Kau bisa menaiki wahana itu bersama Ahn Do Yoon Ajeossi. Appa akan menunggu di sini."
"Kita pulang saja, Appa. Appa--"
"Appa gwaenchanha, Baby! Appa hanya butuh istirahat saja. Kau bisa bersenang-senang bersama Ahn Do Yoon Ajeossi."
Wajah gadis itu seketika menjadi cerah. Ia menerima uluran tangan Ahn Do Yoon lalu melangkah menuju ke wahana roller coaster yang diinginkannya.
Seokjin tersenyum melihat putrinya bersenang-senang. Seandainya ia tidak takut dan mual, dengan senang hati ia akan menuruti keinginan sang putri untuk menaiki wahana itu.
Tiba-tiba, dua orang laki-laki berpakaian hitam berdiri waspada di samping kanan dan kiri Seokjin. Seorang laki-laki berpakaian Parlente terlihat mendekat sambil membuka kaca matanya. Laki-laki itu berhenti tidak jauh darinya, tapi netranya menatap begitu tajam.
Seokjin merasa risih. Ia tidak mengenal laki-laki itu, tapi mengapa laki-laki itu menatapnya seperti itu? Seokjin berdiri, tepat saat itu juga, dua orang yang ada do samping kiri dan kanan Seokjin terdiam karena di belakang mereka berdiri dua orang laki-laki yang menghunuskan senjata tajam tepat di belakangnya.
Laki-laki parlente itu tersenyum mendekati Seokjin yang seketika menjadi waspada. Ia memperhatikan ke arah Roller coaster yang masih bergerak cepat. Dia adalah Jeon Joo Hwan.
"Aku ingin bicara denganmu, Kim Seokjin-ssi. Jika kau menolak, gadis kecil yang ada di atas sana bersama laki-laki itu akan mati terkena timah panas." Ucapnya sambil menatap Seokjin remeh.
"Apa yang kau inginkan? Jangan menyakiti orang-orang yang ada di dekatku!" seru Seokjin dengan sengit.
"Easy, Boy! Tidak perlu marah seperti itu. Aku hanya menginginkan hal kecil darimu." Joo Hwan tersenyum mengejek.
"Katakan!"
"Jauhi Jungkook! Enyah dari hidupnya dan aku tidak akan mengganggumu."
"Mwo?" tanya Seokjin dengan sangat terkejut.
"Apa aku perlu mengulangi ucapanku?"
"Jika kau ingin aku menyingkir dari hidup Jungkook-ssi, katakan langsung hal itu padanya! Jika Jungkook-ssi tidak mau, kau tidak berhak mengatur hidupku." Ucapnya tegas, membuat rahang Jeon Joo Hwan mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Love
FanfictionSeokjin yang kehilangan seluruh keluarganya, harus menjadi ayah pengganti bagi Kim Chae Hyun, kemenakannya yang kini telah menjadi yatim piatu. Kakak kandungnya yang bernama Kim Baekjin, harus meninggal bersama istrinya dalam kecelakaan tragis. Seme...