Penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian, vote nya juga jangan lupa✨
3. Terdesak keadaan
Mawar berdiri dengan gugup di hadapan Jace. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris laki-laki itu. Tidak ada satu patah katapun yang Jace ucapkan sedari Mawar memasuki ruangan ini selain kata 'masuk' saat tadi ia mengetuk pintu. Jace tampak sibuk membaca dan menandatangani beberapa dokumen.
"Apa saja agenda saya hari ini?" tanya Jace tanpa mengalihkan fokusnya dari dokumen-dokumen yang sedang ia baca.
Dengan cepat Mawar melihat susunan agande Jace untuk hari ini. "Pukul sepuluh nanti bapak ada rapat peninjauan anggaran, pukul satu siang bapak ada agenda untuk makan siang bersama tuan Jay, membahas terkait merek dagang baru, kerja sama antara Bagasaharja dan Akarsana group," ucap Mawar menjelaskan.
Jace melirik sekilas pada Mawar, "untuk makan siang bersama Jay pesan tempat di restoran tempat kamu bekerja." Mawar langsung saja melaksanakan perintah Jace. Memberi tahu pada Harini agar menyiapkan meja VIP untuk Jace dan Jay nantinya.
Deringan di ponselnya sontak membuat Mawar langsung mematikan panggilan tersebut. Meski demikian, telepon itu terus berbunyi walau Mawar sudah menolak tiga kali panggilan itu. Netranya melirik Jace yang tampak tidak terganggu dengan suara dari ponsel Mawar.
"Kamu boleh mengangkatnya," ucap Jace kala menyadari tatapan Mawar untuknya. Mendengar itu Mawar langsung saja mengangkat panggilan tersebut kala ponselnya kembali berdering. Nama Kemuning – adiknya, tertera di sana.
Mawar mengambil langkah sedikit menjauh dari Jace, bersiap untuk memarahi adiknya itu karena menelponnya di saat jam kerja. Padahal Mawar sudah mewanti-wanti keluarganya untuk tidak menghubunginya pada saat ia bekerja.
Semua kata-kata peringatan yang akan Mawar lontarkan pada Kemuning hilang begitu saja kala mendengar serobotan kata dari adiknya itu. Tenggorakan Mawar kontan tercekat dengan pegangan pada ponselnya yang semakin menguat. Lain halnya dengan kakinya yang tiba-tiba saja gemetar pelan. Tangan Mawar langsung saja memegang dinding di dekatnya.
Setelah panggilan itu terputus, Mawar dengan tergesa mendekati Jace. Langkah Mawar yang lebih seperti orang berlari itu berhasil mengundang perhatian Jace. Terlebih gelagat perempuan itu yang tampak begitu panik.
"Pak, bolehkah saya izin untuk hari ini?" tanya Mawar cepat, suara bergetar itu tidak dapat ia sembunyikan.
Jace mengernyit, merasa pertanyaan Mawar tidak seharusnya perempuan itu tanyakan. Sebagai karyawan baru dan seorang sekretaris, libur di hari pertama bekerja sangat tidak etis rasanya. "Kenapa? Kamu ingin berhenti bekerja?" tanya Jace langsung. Permintaan libur dari Mawar benar-benar tidak profesional sekali. Dan Jace tidak butuh karyawan yang tidak profesional seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riak Palung Rasa
RomanceMAWAR AKASHYA adalah satu-satunya perempuan yang menolak kala ingin dinikahi oleh JACE RENJANA BAGASAHARJA. Mawar menolak niat baik Jace yang ingin bertanggungjawab karena telah memperkosa perempuan itu secara tidak sengaja. Meski demikian Mawar se...