Di ruang rekreasi Cassandra tengah membaca novel 'The Tragedy of Hamlet, Prince of Denmark' karya William Shakespeare yang dibawanya dari dunia Muggle, dia anggap ini adalah hiburan setelah membaca banyak sekali buku materi sihir. Sambil bersantai samar-samar dia mendengar banyak suara keluhan teman-teman Gryffindornya di ruang itu, "Ada apa Harry? Kok muka kalian terlihat muram gitu?"
Tanya gadis itu ketika Harry dan Ron duduk di sebelah dirinya di sofa, "Ada pengumuman, pelajaran terbang akan di mulai pada hari kamis,"
Mata Cassandra berbinar "Bagus dong!" menganggap itu seru karena pelajaran terbang tidak bergantung pada buku atau hafalan apapun, tapi lebih ke praktek. Gadis itu penasaran bagaimana rasanya terbang karena dia cukup muak hanya tau teori bagaimana benda seberat pesawat muggle bisa terangkat di udara.
"Tapi Gryffindor serta Slytherin akan belajar bersama-sama." sambung Harry.
Mata Cassandra seketika muram "Tidak jadi bagus," seperti menyesali bertanya apa yang sedang terjadi.
"Benar, inilah yang sangat kuinginkan. Kelihatan konyol di atas sapu di depan Malfoy." kata Harry
"Belum tentu kau kelihatan konyol," kata Ron masuk akal. "Lagi pula, aku tahu Malfoy selalu menyombong betapa jagonya dia main Quidditch, tapi berani taruhan, pasti itu cuma bualan saja."
Malfoy memang bicara banyak tentang terbang. Dia mengeluh keras-keras tentang anak-anak kelas satu yang tidak diizinkan masuk tim Quidditch dan menceritakan kisah-kisah panjang penuh kesombongan yang semuanya berakhir dengan dirinya nyaris bertabrakan dengan helikopter yang langsung disahut oleh Cassandra "Memang kau tau bentuk Helikopter bagaimana?" Malfoy menyebutkan ciri-cirinya, dan bagi Cassandra bocah pucat itu mendeskripsikan bentuk pesawat terbang.
Tapi Malfoy bukan satu-satunya yang bercerita tentang terbang. Kalau mendengar cerita Seamus Finnigan, bisa membayangkan dia telah melewatkan masa kanak-kanaknya dengan meluncur berkeliling daerah pedesaan di atas sapu terbangnya. Bahkan Ron akan memberitahu semua orang yang mau mendengarkan, kisah waktu dia nyaris menabrak hang-glider dengan sapu tua Charlie. Semua anak yang berasal dari keluarga penyihir tak henti-hentinya bicara tentang Quidditch.
Neville belum pernah naik sapu, karena neneknya tidak mengizinkannya berada dekat-dekat sapu. Hermione Granger sama cemasnya dengan Neville dalam hal terbang. Ini pelajaran yang tak bisa dihafalkan ataupun dipelajari dari buku—tapi bukan berarti dia tak pernah mencobanya. Saat sarapan pada hari Kamis pagi, dia membuat mereka semua bosan sekali dengan tips-tips terbang yang didapatnya dari buku perpustakaan berjudul Quidditch dari Masa ke Masa. Neville mendengarkan dengan tekun, dia ingin sekali memperoleh apa pun yang bisa membantunya bertahan di sapunya nanti, tetapi anak-anak lain sangat senang ketika kuliah Hermione terputus oleh datangnya pos.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTO PATRONUM | HARRY POTTER X OC
FantasiaIn a world full of dementors. Be someone's Patronus Siapa yang mengira jika si The Chosen one ini bisa jatuh cinta dengan sahabat perempuannya sendiri, rasanya seperti memimum satu galon ramuan Felix felicis dan membuat patronus yang paling hebat di...