7 End of story

53 43 5
                                    

TANDAI TYPO NYAA!!!
JANGAN LUPA VOTE NYA, BIAR SAYA SEMANGAT UP NYA

_____________________________________________________
----------------------------------------------------------------------------------

"Kalau suatu hari nanti kamu bukan takdirku gapapa aku ikhlas, setidaknya kamu pernah menjadi alasan aku tersenyum"

_Devano Mahendra_

*

*

*

*

*

*

*

happy reading

Setelah jam istirahat selesai,kini semua murid telah masuk ke kelasnya untuk melanjutkan mata pelajaran nya.

Sama halnya dengan Lea,Naura dan Devan yang kini sedang mengerjakan soal matematika yang di berikan kepada gurunya.

"Baru ngeliat soalnya aja otak gue udah muter-muter." ucap Naura yang memang lemah di mapel matematika.

"Lo ga bakal dapet hasilnya kalau ga berusaha." kata Devan mulai menulis rumus matematika.

Lea termenung,rasa pusing menyerang kepalanya.

Devan yang menyadari perubahan wajah Lea yang memucat seketika panik.

"Raa,Lo kenapa?." tanya Devan khawatir.

"Gapapa Van."

Naura ikut menatap Lea,Naura bisa melihat jelas wajah pucat Lea saat ini.

"Gapapa gimana? muka lo pucet." kata Naura.

Devan bangkit dari kursinya lalu berjalan ke arah guru matematika.

Lea tidak mengetahui apa yang sedang Devan lakukan,namun beberapa saat kemudian,Devan kembali lalu memasukkan barang-barang milik Lea ke dalam tasnya.

Menggenggam tangan Lea lalu menariknya perlahan.

"Mau ke mana?." tanya Lea kebingungan.

"Pulang."

"Ga usah van,gue gapapa serius." ucap Lea

"Nurut atau gue gendong." ancam Devan yang langsung membuat Lea terdiam.

Apa-apaan Devan ini?

Lea seketika menurut dan berjalan di samping Devan dengan tangan yang di genggam oleh Devan.

Saat keduanya telah keluar dari kelas, Devan berhenti.

Tanpa aba-aba Devan menggendong Lea dan berjalan ke arah parkiran.

Lea memekik minta diturunkan oleh Devan.

Namun sayang sekali pekikannya itu tidak di hiraukan oleh Devan.

Devan terus berjalan sampai di parkiran.

Sesampainya di parkiran, Devan menurunkan Lea dengan pelan.

Terlihat dari raut wajah Lea, terlihat kesal.

Devan berjalan mengambil motor sport miliknya.

Tanpa pikir panjang Lea naik ke motor Devan.

Sesampainya di rumah Lea.

End Of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang