2 End of story

68 53 0
                                    

TANDAI TYPO NYAA!!!
JANGAN LUPA VOTE NYA, BIAR SAYA SEMANGAT UP NYA

_____________________________________________________
----------------------------------------------------------------------------------

*

*

*

*

*

*

*

happy reading


Setelah berdiri di lapangan dengan terik matahari yang menyengat,kini Devan telah selesai melakukan hukumannya,dengan Alea yang selalu setia mengawasinya dari bawah pohon.

Bell istirahat juga telah berbunyi beberapa menit yang lalu,kini di koridor mulai dipadati oleh siswa-siswi yang sedang berjalan ke arah kantin.

Devan berjalan linglung ke arah Lea,keringat menitik di wajah tampan miliknya.

Ketika sampai di dekat Lea,Devan segera menyambar air yang masih tersisa setengah botol lalu menyiram air itu ke wajahnya.

Air-air mulai membasahi wajah dan rambut Devan,Lea menatap nya tanpa berkedip,Devan yang merasa ditatap pun melihat ke arah Lea yang masih setia menatap nya.

"Ngedip Raa,gue tau pesona Devano Mahendra emang bukan kaleng-kaleng." narsis Devan membuyarkan lamunan Lea.

Lea seketika malu di buat Devan. "Idih gue ga bakal terpesona sama Lo." ketus Lea menutupi rasa malunya.

Bohong jika Lea tidak terpesona dengan wajah tampan milik Devano,Lea akui wajah nya memang tampan,eh ralat bukan tampan tetapi sangat tampan.

"Iyain biar cepat kelar." pasrah Devan.

"Halo guyss jom kekantin." teriak Naura dari kejauhan yang membuat Lea dan Devan menoleh ke arahnya.

Terlihat Naura berjalan ke arahnya dengan lemah letih lesu lopyuu *eh eh salah.

"Buru ke kantin,gue udah lapar banget." ajak Naura lalu di angguki oleh Lea dan Devan.

Di sepanjang perjalanan menuju kantin,Naura terus mengoceh tak jelas yang tak dihiraukan oleh keduanya.

Sesampainya di kantin,Naura segera memesan makanan untuk mereka bertiga,sedangkan Lea dan Devan mencari kursi yang kosong.

Setelah menemukan kursi yang kosong,yang berada di pojok kantin Lea dan Devan segera duduk menunggu kedatangan Naura.

Menunggu memang bukanlah hal yang menyenangkan.

Di saat sedang menunggu Naura,Devan memulai percakapan di antara nya.

"Lea,gue punya tebak-tebakan." ucap Devan memulai pembicaraan.

"Apa?." tanya Lea

"Kalau lo bisa jawab,pulang sekolah gue beliin lo ice cream 5." balas Devan yang membuat mata Lea langsung berbinar,ice cream memang hal yang sangat disukai Lea.

"Serius? apa tebak-tebakan nya?." seru Lea antusias setelah mendengar kata ice cream.

Satu hal yang sedang berada di pikiran Devan saat melihat wajah Lea sekarang adalah sangat lucu.

"Kue-kue apa yang bungkusannya di dalam isinya di luar?." tanya Devan memulai tebak-tebakan nya.

Lea segera berfikir,cukup lama Lea berfikir namun ia belum menemukan jawabannya.

End Of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang