TANDAI TYPO NYAA!!!
JANGAN LUPA VOTE NYA, BIAR SAYA SEMANGAT UP NYAmasa vote aja ga bisa?:(
_____________________________________________________
--------------------------------------------------------------------------------belum berjuang aja gua udah kalah, soalnya saingannya orang yang dia suka
_Devano Mahendra
*
*
*
*
*
*
*
happy reading
"Kenapa telat?."
"Anu ...eh itu anu ..." gugup devan, sial baru kali ini Devan gugup.
"Gue nanya, jawab yang bener bukan anu anu." tegas Lea.
"Semalam gue abis ..."
Lea Penasaran mendengar jawaban Devan.
"Abis apa Van!?" tegas Lea
"Tadi malam abis ke rumah Zaidan terus main game sampai larut malam, makanya telat bangun."
Lea menyoroti nya dengan tatapan tak bersahabat.
"Siapa suruh begadang?"
"Ga ada."
"Malah ngejawab!" kesal Lea
"Terus kenapa ga bunyiin alarm biar ga telat?" tanya lea namun Devan hanya terdiam.
"Kenapa ga di jawab? kalau ada orang nanya ya jawab." kesal Lea bertambah
Devan melongo, apakah Lea ini cewe stres? saat Devan menjawab di marahin, saat Devan diam juga di marahin, sepertinya Devan memang serba salah di mata lea
"Kan tadi Lo nyuruh gue diem ratukuu." gemas Devan tak tertahankan rasanya ia ingin melempar Lea ke rawa-rawa agar di makan oleh buaya.
Ratuku perkataan Devan itu membuat Lea salting, namun dengan cepat Lea menormalkan kembali jantungnya yang sedang pargoy di dalam sana.
"Huftt ...tahan Lea tahan Lo ga boleh ketahuan salting di depan Devan."
"Janji jangan di ulang lagi." datar Lea.
"Iya janji,kalau di ulangi gue janji lagi." kata Devan dengan cengiran di akhir kalimat.
Lea menatap nya tajam, ingin sekali melempar Devan ke got rasanya.
"Becanda ratuku, sayangku, cintaku, duniaku, semestaku, rumah ternyamanku, taikuu."
Mendengar itu ingin sekali rasanya Lea terbang ke awan-awan gawattt Lea salting!
Namun seketika wajahnya berubah masam saat mendengar perkataan Devan yang terakhir apa katanya? taii? Sungguh manusia yang harus di hajar.
"Udah ayo ke kantin makan, ntar maag lo kambuh, ngerengek sakit ke Abang lo, guling-guling di kasur terus endingnya nyungsep dan badmood." kata Devan membuat Lea tertawa.
"Tawa itu selalu buat hati gue menghangat ngeliatnya, gue boleh egois ga? Lo cuman boleh ketawa lepas sama gue ga boleh sama yang lain."
Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Story
Genç Kurgumenceritakan kisah persahabatan antara Alea Shafira Khumaira dan Devano Mahendra,namun dalam persahabatannya, mereka saling menaruh perasaan namun terhalang oleh ego dan gengsi masing-masing bagaimana kisah selanjutnya? penasaran? pantau terus akun...