Perjelas

155 14 0
                                    

"Apa maksud lo?," tanya Apo kebingungan setelah mendengarkan perkataan Mile.

Mile menghela nafas, tersenyum kecil. "Iya. Gua bakal tanggung jawab. Gua bakal nikahin lo."

"..."

"Udah, ayo kerumah gua. Mau gua bawa lo ke papah sama mamah."

"Gu..gua belum siap ketemu sama mereka."

"Kenapa?"

"Kasta kita beda, Mile. Gua cuma anak yatim piatu yang gak punya apa-apa. Gak sebanding sama lo."

"Lah? Ngentot juga perlu kasta kah? Aneh lo!"

Apo reflek menampar pipi Mile karena terkejut. "JANGAN VULGAR, AH GUA BENCI DAH!"

Pipi kanan Mile berwarna merah muda. Seketika pipinya terasa sakit. "Buset ni orang..."

"Iya, maaf ya, cantik," lanjut Mile.

"Lo sekali lagi ngomong gua cantik, gua tampar ya."

"Yaelah, orang hamil gini amat. Suka marah-marah ya?"

"DIEM PANTEKKKK!," ucap Apo yang kembali melayanngkan sebuah tepukan cinta dipipi Mile, kali ini dipipi bagian kirinya.

Sekarang, kedua pipi Mile berwarna merah muda. Namun ia malah senang. Karena dengan tamparan tersebut, ia bisa menyembunyikan pipinya yang sedang tersipu.

Jantung Mile berdegup dengan sangat cepat dan kencang. Bahkan kereta tercepat yang ada di Jepang pun kalah cepat dengan gerakan jantungnya.

"Pfff...iya-iya, maaf."

"Hm..."

Mile pun semakin mengeratkan pelukannya ketika melihat wajah Apo yang ditekuk karena ia sedang marah dengan Mile.

"Jangan cemberut gitu ah, nanti cantiknya berkurang."

"MILE!"

"Eh...maaf. Maksud gua, gantengnya berkurang, sayang..."

"Dih, main sayang-sayangan aja lo! Nyebelin!"

"Ah, apa-apa gua salah."

"Emang salah, kocak. Udah salah, nyebelin pula!"

Senyuman tipis kembali tersirat diwajah Mile yang ditemani oleh bekas tamparan berwarna merah muda dikedua pipinya.

Tak dapat dipungkiri, Mile sekarang sedang gemas memandang Apo yang sedang mengomel. Bukannya menyeramkan, Apo malah terlihat sangat mengemaskan.

"Bayi 1 tahun 8 bulan ya?," celetuk Mile.

"ENAK AJA! GUA 18 TAHUN!," teriak Apo.

"Santai aja, jangan teriak-teriak dong..."

"Ya lo sih, nyebelin!"

"Yaudah, gua minta maaf ya."

"Gak mau!"

"Nanti gua beliin eskrim kesukaan lo deh."

"Emang lo tau?"

"Tau. Eskrim rasa melon, kan?"

"Buset...bener...kok bisa?"

"Lo setiap ke kantin beli itu ya. Udah, ayo kita kerunah gua. Udah 1 jam kita cuma beradu argumen."

Apo mengangguk. Mile mengandeng tangan Apo menuju mobilnya. Kali ini, Apo membiarkan Mile menyetir.

Selama perjalanan, matanya tertuju pada wajah Mile. Ia bisa melihay rahang tegak milik Mile dengan kulit yang bisa dibilang putih jika dibandingkan oleh kulit pria lainnya yang biasanya memiliki warna tan seperti dirinya.

MILEAPO || ONE NIGHT STAND 18+ [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang