Sebenarnya.

164 12 0
                                    

"Kenapa mandang kayak gitu?," tanya Ferdi yang menyadari Mile dan Apo menatapnya dengan aneh.

"Pah, jangan gila," ucap Mile yang langsung berdiri dan memegang pundak Apo.

"Apaan anjir?"

"Itu apa?," tanya Mile sembari menunjuk kemasan yang Ferdi bawa.

"Oh...ini. Ya papah bawain buat Apo lah."

"Papah gula."

"Manis dong..."

"BANGSAT! Maksud Mile, papah gila."

"Matamu gila."

"Papah mau nyelakain anak Mile?"

"Gak anjing. Fitnah aja. Ini suplemen tolol, biar kandungan Apo sehat. Juga biar rasa mualnya berkurang."

Ferdi segera menyodorkan kemasan tersebut. Dan memang benar, disana tertuliskan suplemen kandungan.

Mile segera menggaruk kepalanya walaupun ia tak meeasa gatal. Ia hanya canggung dan malu karena telah menuduh papahnya.

"Lagian papah gak se-tega itu ya. Papah juga setuju aja kamu sama Apo."

"Kenapa, om? Apo kan gak punya apa-apa," ucap Apo yang menyela.

Ferdi segera menarik nafas, berjalan mendekati keduanya. Memegang pundak Apo dengan perlahan, mengusap dengan halus.

"Apo, dengerin om ya. Apo gak perlu jadi setara buat bersanding sama anak om," ucap Ferdi.

"Kalaupun bajingan itu gak mau sama phi, aku mau," ucap Jeff yang menyela.

Sontak seluruh mata tertuju pada Jeff. Mile terlihat menatap tajam mata Jeff dengan ekspresi tak senang.

"Tapi, kalau Jeff suka cowok. Sayangnya Jeff suka cewe. Terus, bisa gak sih lo gausah natap gua kayak gitu, risih tau ga?," lanjut Jeff sembari mengacungkan tangannya kearah Mile.

Mile sontak salah tingkah. "A-apaan sih anjing..."

"Kalau Jeff suka cewek, kenapa Jeff pernah pacaran sama Barcode?," tanya Apo.

"Itu karena, Jeff sukanya Barcode, kalau dikasih cowok lain gamau. Dan, setelah kepergian Barcode, Jeff gak pernah mau sama cowok. Pas sama cewek juga Jeff sebenernya kurang suka."

"Kenapa?"

"Jeff pengen jadiin Barcode orang pertama dan terakhir yang jadi pendamping Jeff. Barcode juga gitu kan? Jeff pacar pertama dan terakhir dia."

"Beda, Jeff. Dunia kalian sudah beda. Jeff gak bisa pakai pemikiran yang sama."

"Jeff gak peduli, phi. Jeff cuma mau sama dia."

Jeff segera memgeluarkan sebuah liontin dari dalam kerah kemeja yang ia sembunyikan, ia memegangnya dengan perlahan.

"Bahkan, Jeff masih menyimpan liontin indah yang Barcode hadiahkan..."

"Jeff, itu sudah lama. Sudah 5 tahun yang lalu."

"Dan 5 tahun lalu juga Barcode tiada..."

"Karena bajingan itu," mata Jeff kembali tertuju pada Mile.

"Lah? Gua?," tanya Mile.

"Lo, yang ngebuat Barcode bunuh diri. Lo selalu ngancam Barcode. Bukan cuma phi Apo yang lo usik, tapi Barcode juga. Dan pada akhirnya, Barcode memilih untuk ngakhirin hidupnya. Lalu-," ucapan Jeff terputus ketika Jeco menutup mulutnya.

"Lanjutin...," ucap Apo yang memberikan raut wajah penuh dendam. Ia mengepalkan tangannya.

"Po...aku bisa jelasin...," ucap Mile menatap Apo.

MILEAPO || ONE NIGHT STAND 18+ [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang