04. Tertangkap Basah

59 7 1
                                    

Happy reading!

-

Siapa yang berfikir setelah adegan pulang bareng yang tidak di sengaja mereka berdua menjadi pasangan yang serasi dan romantis?

Salah, salah besar!

Pasalnya kedua manusia yang baru saling mengenal selama tiga hari itu bersikap biasa saja, seperti tidak terjadi sesuatu yang menggemparkan seisi kantor, karena adegan romantis bak film drama Korea.

Anya tidak terlalu memusingkan hal itu, toh yang bertindak gegabah bukan dirinya, melainkan manusia paling menyebalkan di muka bumi. Tuan Reygan Mahendra yang terhormat.

Hari ini Anya kembali bekerja seperti biasa, lupakan pikiran asbun nya kemarin yang mengatakan ingin resign dari pekerjaannya nya, Anya masih sangat sangat butuh uang.

Skincare nya tidak di cover bpjs soalnya.

Sebenarnya kalau boleh jujur telinga Anya sudah sangat gatal saat beberapa karyawan bertanya kepadanya ada hubungan apa dengan Reygan. Nah ini yang sangat sial, Anya baru ingat, pasti para karyawan hanya bertanya padanya, tidak mungkin mereka bertanya kepada Reygan.

Sangat tidak adil.

Yang berbuat siapa, yang nanggung siapa.

Lihat saja Mr. menyebalkan!

"Gue gak ada apa apa sama Pak Reygan, kita cuma satu gedung apartemen aja" Anya menjawab ke-25 kalinya dengan jawaban yang sama.

Gina memincingkan matanya, mencari kebohongan di mata Anya "Kalau mau jujur juga gak apa apa kok"

"Gina anjing!"

Gina tertawa, membuat Anya kesal itu sangat menyenangkan.

"Permisi, ada Anya?"

Semua mata langsung tertuju pada seorang perempuan dengan dress biru langit nya. Semuanya langsung berdiri dan membungkukkan tubuh nya untuk memberi hormat.

"Rebecca?"

Perempuan yang di panggil Rebecca itu tersenyum manis, dia melambaikan tangan nya kepada Anya. Anya yang melihat itu segera berjalan menghampiri perempuan dress biru langit itu.

"Gila, kangen banget gue sama lo" Rebecca langsung menarik Anya untuk pergi dari sana.

Anya yang belum siap dengan tarikan perempuan cantik itu mendengus kesal "Ca, gue belum siap"

Kini keduanya sudah duduk di kantin kantor, ini belum masuk ke jam istirahat makanya kantin sepi.

"Gue ngeri di pecat kalo gini" ucap Anya.

Rebecca tersenyum geli, ia meminum es jeruk nya kemudian menatap Anya "Kaya yang baru aja gue ajak bolos"

"Kurang kurangin lah, Ca" melas Anya.

Tawa Rebecca pecah saat itu juga, Anya masih belum berubah ternyata.

"Gue kan udah lama gak ketemu sama lo, jahat banget lo"

"Drama banget lo, baru satu bulan juga"

Rebecca mencibir "Nye nye nye"

Rebecca ini adalah teman semasa kuliah Anya, mereka kuliah di kampus dan jurusan yang sama. Bedanya, Rebecca ini adalah anak dari pemilik perusahaan tempat Anya bekerja, makanya Rebecca tidak takut membawa Anya untuk bolos.

Rebecca tidak bekerja di perusahaan orang tua nya karena Rebecca tidak suka, meskipun kuliah mengambil jurusan bisnis manajemen tapi tujuan Rebecca bukan untuk bekerja di perusahaan orangtua nya. Rebecca lebih memilih membuka salon nail art nya sendiri.

Apartement to Lovers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang