Dengan cekatan pangeran itu menangkis segala serangan dari lawan nya, tidak menyerang dan melakukan perlawanan apapun sang pangeran tetap teguh menghindari dan terpukul mundur oleh musuh nya.
Entah sudah berapa kali kilatan cahaya merah itu mengenai tubuh sang pangeran namun dirinya tidak menyerah dan terus bertekad menyelamatkan pujaan hatinya yang tengah menangis di belakang pemberontak itu.
" sudah cukup, tinggalkan saja aku.. kamu tidak perlu menyelamatkan ku disini "
Ucap perempuan itu seraya terisak didalam sangkar emas yang tergantung di belakang pemberontak itu dengan indah
Tidak disangka serangan terakhir sang pemberontak itu mengenai dada kiri sang pangeran yang mulai perlahan tersungkur seraya menahan sakitnya serangan itu.
" prince! " teriak putri itu dengan aliran air mata yang kian deras terlihat
" sudah berakhir saudaraku, akhirnya kerajaan dan seluruh penghuni negri ini akan berada di dalam genggaman ku, menyerahlah sebelum ajal mu menghampiri beberapa saat lagi "
disela ucapan nya laki-laki berjubah hitam ini tertawa puas melihat pangeran mulai terbaring lemah memperhatikan pujaan hatinya dengan pilu
" ini belum akhirnya, aku akan menyelamatkan semuanya apapun yang terjadi "
diremat dengan kuat dada kirinya yang mulai bercahaya seraya kembali berdiri dengan mudah nya, cahaya di dadanya perlahan-lahan berubah menjadi sebuah pedang biru langit yang sangat indah,
dengan cepat sang pangeran berlari dan menghunuskan pedang nya ke dada kiri sang pemberontak dengan air mata yang mulai turun di pelupuk matanya seraya memeluk pemberontak itu dengan erat.
" maafkan aku, saudaraku " ucap lirih pangeran itu perlahan melepaskan pedang nya yang perlahan menghilang dan bercahaya bersama tubuh sang pemberontak
terlihat pemberontak itu tersenyum tipis sebagai ucapan perpisahan nya dengan sang pangeran yang sudah tidak menggunakan jubah hitam nya melainkan jubah putihnya,
bersamaan dengan kejadian ini sangkar emas itu pun perlahan menghilang dan sang putri perlahan mendarat dengan hati hati ke tanah,
tidak berselang lama saat pemberontak itu menghilang sang pangeran tersungkur dan kehilangan kesadaran nya, dengan cepat sang putri berlari mendekati pangeran yang dirinya arahkan untuk merebahkan kepala pangeran di kaki nya
" prince? ada apa? hei bangun lah jangan tinggalkan aku sendirian "
bersama isak tangis sang putri seraya mengguncangkan perlahan tubuh sang pangeran yang mulai mendingin,
dengan deraian air mata nya yang terus mengalir tak henti, sang putri mendekatkan wajahnya untuk mencium sang pangeran dengan sepenuh hatinya berharap akan ada keajaiban yang datang menghampiri,
tak selang lama tangan pangeran mulai meraih pipi sang putri seraya membalas ciuman nya disana, tersentak kaget sang putri melepaskan ciuman mereka dan mulai menatap sang pangeran yang juga menatap nya disana
" terimakasih, ketulusan cinta mu membantu ku hidup "
~~~~~
" sedang baca buku apa? " pekik seorang laki-laki yang menepuk pundak fourth dan menghilangkan konsentrasi nya
" astaga p'mix kamu mengejutkan saja " jawab nya seraya menutup bukunya lalu mengusap dada perlahan ke arah mix yang terkekeh pelan
" penasaran saja, kamu membaca buku itu seperti tidak akan ada hari esok fourth, fokus sekali sampai sampai rasanya matamu itu akan ditelan masuk kedalam buku itu " ucap mix seraya berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih untuk dirinya minum
" kisah kerajaan zodiak phi, tapi di zaman keemasan nya pangeran gemini, cerita fantasi ini begitu menarik sekali, entah sudah berapa kali aku menamatkan bacaan buku ini " fourth tersenyum seraya sesekali memainkan kertas di buku novel nya
mix hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat adik nya yang sangat kecanduan buku fantasi seperti ini, selagi itu tidak mengganggu kuliah fourth kenapa tidak,
fourth mengalihkan pandangan nya ke arah jam dinding dan mulai bangkit dari duduk nya, dia letakkan buku nya di atas meja makan dan mulai naik ke kamarnya
" p'mix aku bersiap untuk kuliah dulu " teriak fourth dari atas
" iya, aku akan keluar dengan earth sore ini, beli saja makan diluar nanti " ucap mix berjalan menuju kamarnya sendiri
fourth mulai memakai pakaian kasualnya, mulai dari kaos dan memakai luaran kemeja oversize, dengan celana hitam nya seraya menggendong tas di punggung nya lalu berjalan kembali menuju ruang makan mencari bukunya
fourth mendengarkan suara buku yang jatuh dari arah meja makan, dengan cepat dirinya menunduk dan berusaha meraih bukunya yang terjatuh di bawah meja, saat fourth mulai menyentuh buku yang terjatuh tadi cahaya putih menyeruak dari dalam buku itu dan mulai mengaburkan pandangan fourth yang dengan bersusah payah menutup matanya erat
eratmulai terdengar suara kicauan burung dan aliran air yang sangat deras, dengan cepat fourth membuka matanya dan mendapati dirinya yang tengah berbaring di dalam hutan hijau yang sangat rindang, reflek dirinya berdiri dan mulai memperhatikan sekitarnya dengan seksama
" apa yang terjadi, ini dimana? " panik fourth seraya berjalan mendekati sungai yang mengalir di hadapan nya
fourth melihat pantulan dirinya yang masih menggunakan pakaian untuk berangkat kuliahnya tadi, semuanya masih rapi dan utuh bahkan dengan tas gendong nya, dengan cepat dirinya mulai membuka tasnya dan masih melihat karya praktik nya aman disana, lalu diraihnya ponsel dan tidak ada yang bisa dia lakukan karena ponsel itu mati tidak bisa di nyalakan,
samar samar fourth mendengar suara dari kejauhan yang bergesekan dengan rerumputan hijau itu membelah sunyi nya hutan ini, dengan cepat dirinya mulai menyembunyikan diri di balik pohon berharap itu bukan hewan buas yang bisa mencabik nya di dunia aneh ini,
bukan hewan seperti yang fourth bayangkan, terlihat seorang laki-laki berjalan mendekati sungai yang fourth hampiri tadi seraya membasahi wajahnya yang terlihat murung disana, berpakaian serba putih yang di tutupi dengan jubah abu gelap, perlahan dirinya menurunkan tudung kepala jubah itu yang mulai menampakan rambut hitam legam nya yang bercahaya kala di sinari mentari dari sisi sisi pohon disana
" pakaian apa itu, memang nya sekarang zaman apa masih ada orang yang pakai baju begitu " bisik fourth masih terus memperhatikan laki-laki itu yang mulai menatap kosong ke arah air sungai
tak selang lama terdengar teriakan demi teriakan seseorang menyebutkan nama nama yang tidak asing di pikiran fourth
" prince gemini, dimana kau? " terdengar semakin jelas beberapa kali di ucapkan seseorang dari balik pohon pohon itu
" tunggu, prince gemini? jangan bilang aku bermimpi masuk ke dunia isekai seperti di buku buku " kaget fourth membuat laki-laki yang tadi mulai memfokuskan pandangan nya ke arah pohon dimana fourth bersembunyi
dengan cepat laki-laki itu mengeluarkan pedang nya dan menemukan fourth yang sedang terdiam kaku kala pedang perak itu mulai mendekati lehernya
tunggu, apa yang sedang terjadi?!
~~~~~
tbc.
bantu vote 🌟 setelah membaca ya, bisa jadi semangat buat lanjut ceritanya hahaha, terimakasih !
KAMU SEDANG MEMBACA
(Our) Differences [ Completed ]
Fanfiction" jadi semua alur cerita nya berubah karena aku? " fourth berfikir keras mengingat semua alur cerita yang dirinya baca " tinggal lah disini bersamaku fourth " ucap gemini mengarahkan sekotak cincin permata yang berkilat indah dihadapan nya " astaga...