Prolog

1 1 0
                                    

Di sebuah rumah sakit ternama bernama D'hospital, terdapat dua perempuan bersahabat hamil yang akan melahirkan, mereka sedang berbincang satu sama lain, sebelum mereka benar-benar melahirkan nantinya, mereka membicarakan tentang anak mereka yang masih didalam kandungan itu.

"Eh,boleh buat janji gak?" salah satu dari mereka yang rambutnya pendek sebahu pun bertanya, dan ia mengajukan sebuah perjanjian.

Sementara yang berambut panjang terurai itu pun mengangkat alis seakan memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh si perempuan rambut pendek itu.

"Aku ingin nanti, anak kita ini berjodoh" ucapan perempuan berambut pendek itu sontak membuat perempuan berambut panjang terurai yang tak lain adalah sahabatnya itu terkejut, namun bukanya menjawab tidak,perempuan berambut panjang itu mengangguk dan menyetujui perkataan sahabatnya.

"Oke, aku setuju, tapi... Apakah?" "aku setuju sayang,kan kalau itu terjadi persahabatan kita berempat akan selalu abadi" belum sempat menjawab perkataan sahabatnya, suami si perempuan berambut panjang terurai itu pun menyahut, dan langsung mendapatkan lirikan dari sang istri.

Suami si perempuan berambut panjang itu terkekeh saat ia merasakan lirikan istrinya, lalu dengan lembut ia mengelus kepala istrinya dan bergantian dengan perut istrinya yang sudah membuncit besar dan sebentar lagi akan melahirkan buah hatinya.

"Kan benar sayang, seandainya anak kita dijodohkan dengan anaknya Calvia dan Alano itu, maka persahabatan kita berempat gak akan hancur bahkan akan abadi" ucap suami si perempuan berambut panjang yang berbicara dengan yakin dan percaya menyebutkan nama si perempuan berambut pendek sahabat istrinya yang bernama Calvia juga suami Calvia yang bernama Alano yang juga mengangguk setuju dengan pernyataan laki laki bertubuh kekar suami dari si perempuan berambut panjang terurai itu.

Menghela nafa, dan si perempuan berambut panjang terurai itu pun setuju dengan pernyataan suaminya itu.

"Baiklah, aku setuju" ucap si perempuan berambut panjang terurai itu dengan senyuman keyakinan.

"Baguslah Amara, sebaiknya kamu dan Calvia segera masuk ke ruangan, karena sebentar lagi dokter akan datang" ucap Alano sembari mengelus perut istrinya Calvia, menyuruh si perempuan berambut panjang terurai yang bernama Amara itu untuk masuk kedalam ruangan karena ia mendapat kabar kalau Dokternya akan segera datang.

Calvia juga Amara mengangguk, dan memasuki ruangan bersiap untuk melakukan persalinan.

Beberapa jam kemudian, kedua bayi itu lahir, yang satunya berjenis kelamin laki-laki (Anak Calvia) dan satunya berjenis kelamin perempuan (Anak Amara).

"Wahhh, lucu banget kayak kamu mas" ucap Amara kepada sang suami sembari memberikan asi pertama untuk bayinya.

Sedangkan sang suami pun tersenyum, ia mengelus puncak kepala Amara dan bayinya secara bergantian dengan lembut, ia terharu dengan perjuangan istri cantiknya yang sudah melahirkan seorang bayi yang sudah ia nantikan selama 2 tahun lamanya setelah mereka menikah, dan akhirnya ia dikaruniai seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

"Ya... Aku bahagia sayang, makasih untuk semuanya, aku mencintaimu Amara" laki-laki suami Amara itu pun mencium kening istrinya dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang, kemudian ia mengendong bayinya untuk diadzani, selanjutnya diberikan nama "Sereia Amora Argantara".

Begitupun juga dengan kedua pasangan Calvia juga Alano, mereka juga sangat bahagia karena dikaruniai Seorang bayi laki-laki yang juga sangat tampan yang diberi nama "Kaiser mayor jems".

♡♡♡♡

Beberapa bulan kemudian, kedua bayi mungil itu tumbuh menjadi seorang balita yang sangat tampan dan sangat cantik juga menggemaskan, masing masing dari mereka berumur 1 tahun, dan baik dari Amara juga Calvia selalu dibuat bahagia dengan kelakuan buah hati mereka yang setiap saat tumbuh menjadi Anak yang lincah dan penuh kegemasan.

Hingga suatu hari, Alano mengabarkan kalau ia harus dipindah tugaskan ke luar kota, dan juga mengharuskannya membawa istri dan anak anaknya pergi, Amara ingin mencegah, namun Suami Amara langsung memberitahu Amara kalau Pekerjaan Alano tidak bisa ditunda dan ya, mau tak mau mereka harus sementara berpisah, dan menunggu kapan, mereka akan bertemu lagi dan dimana?.

Dan saat Calvia, Alano juga Kaiser kecil berpamitan, Sereia kecil pun yang seakan tau perpisahan sementara itu pun menangis kecil, namun Kaiser kecil segera menenangkan Sereia kecil dengan memberikannya sebuah kalung berliontin sayap putih, dan sebelum Kaiser kecil pergi, Anak laki-laki itu berbisik ke telinga Sereia kecil kalau "jangan hilangin kalungnya, nanti kalau kita ketemu lagi, tolong tunjukin kalung itu, biar aku ingat kalau kamu itu Seleia aku".

Setelah Kaiser memasuki mobilnya dan mobil itu berjalan menjauh, Sereia mengenggam kalung itu yang sudah di pasangkan ke lehernya, sangat indah, mata biru hazel bercampur dengan abu abu milik Sereia menatap mobil yang membawa Kaiser kecil perlahan menjauh dan perlahan juga menghilang, Sereia kecil menghela nafas, ia tersenyum lalu berucap " Seleia akan janji, suatu saat nanti, kalau Seleia ketemu Kaisel, Seleia akan nunjukin kalung ini".

♡♡♡♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
♡♡♡
Hallo guys 🥰
Gimana sama prolognya? Seru? Atau gak?
Kalau seru boleh kok baca bab selanjutnya, namun kalian juga jangan lupa vote? Dan juga komen? Biar author makin rajin upload bab bab selanjutnya 😚😍
See you guys............. 👋👋
➢dari author cantik 👍😘
Untuk pembaca 🥰
LOVE YOU GUYS ❤💗

REISER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang