Dalam mitologi Islandia, troll adalah makhluk raksasa yang dianggap sebagai bagian dari alam liar, misterius, dan berbahaya. Dianggap memiliki kekuatan besar dan penampilan yang menakutkan, troll di Islandia sering kali digambarkan dengan tubuh besar, wajah kasar, dan kulit yang menyerupai batu atau tanah. Mereka tinggal di pegunungan, gua-gua gelap, atau di hutan terpencil, jauh dari peradaban manusia, dan hanya keluar pada malam hari.
Legenda Islandia menyebutkan bahwa troll sangat peka terhadap cahaya matahari. Cahaya matahari dipercaya bisa mengubah mereka menjadi batu, dan inilah alasan mengapa troll jarang terlihat di siang hari. Banyak formasi batuan besar dan tidak beraturan di pegunungan Islandia yang dianggap sebagai troll yang terperangkap oleh sinar matahari. Bebatuan yang berbentuk unik ini pun menjadi bagian dari cerita rakyat dan dipercaya sebagai troll yang membatu.
Troll dalam mitologi Islandia seringkali dibagi menjadi dua tipe utama:
1. Jötnar atau raksasa gunung, yang lebih primitif dan bersifat alami, sering digambarkan sebagai makhluk liar yang bertubuh besar.
2. Skessur, troll perempuan yang memiliki kecerdasan dan kadang-kadang melakukan kontak dengan manusia, namun biasanya hanya untuk keperluan mereka sendiri.
Meskipun terkenal karena kekuatan mereka yang besar dan sering dianggap jahat, beberapa cerita menunjukkan sisi berbeda dari troll. Ada troll yang hidup berdampingan dengan manusia, bahkan berinteraksi dengan manusia dengan cara yang tidak selalu mengancam. Namun, ini sangat jarang, karena troll secara umum digambarkan sebagai makhluk yang tidak memahami atau menginginkan keteraturan manusia dan memilih untuk hidup dengan caranya sendiri, terpisah dari dunia manusia.
Legenda tentang troll mengajarkan manusia Islandia untuk menghormati alam, karena alam liar dianggap sebagai wilayah troll yang tidak boleh dirusak sembarangan. Bahkan, ada tempat-tempat tertentu di Islandia yang diyakini sebagai tempat tinggal troll, sehingga dilarang untuk dibangun atau dieksplorasi secara berlebihan.
Secara keseluruhan, troll dalam mitologi Islandia adalah simbol dari alam liar yang tak terkontrol—menakutkan dan tak terduga, namun sekaligus menakjubkan dan penuh misteri. Mereka menjadi bagian penting dari cerita rakyat Islandia, membentuk cara pandang masyarakat terhadap alam di sekitar mereka.
Di suatu malam musim dingin yang gelap dan bersalju, desa kecil di lereng gunung Islandia terdiam dalam keheningan. Langit penuh bintang, namun bulan tak tampak, memberikan suasana yang suram. Penduduk desa itu tahu bahwa di musim dingin, mereka harus berhati-hati, terutama ketika salju menyelimuti gunung-gunung di sekitar mereka. Ini adalah waktunya troll turun dari gua-gua, berkelana dalam kegelapan untuk mencari makan.
Björk, seorang gadis muda yang pemberani, mendengar desas-desus tentang troll yang pernah terlihat di sekitar desa. Ia penasaran, lebih dari sekadar takut. Malam itu, ia memutuskan keluar untuk memeriksa apakah troll itu nyata. Dengan mantel tebal dan lentera kecil di tangan, ia berjalan pelan-pelan menuju tepi hutan, tempat ia mendengar cerita tentang troll yang pernah terlihat oleh para pemburu.
Di kejauhan, suara gemuruh terdengar, seperti batu-batu besar yang saling bertabrakan. Angin bertiup dingin, membawa suara berat yang aneh, seolah ada sesuatu yang bergerak besar dan berat di balik pepohonan. Björk menggigil, namun ia tetap melangkah maju, rasa ingin tahunya lebih besar daripada rasa takutnya.
Tiba-tiba, di bawah cahaya bintang yang samar, ia melihat sosok besar yang bergerak di antara pepohonan. Makhluk itu tingginya tiga kali lipat dari manusia biasa, dengan kulit kasar seperti batu dan mata yang bersinar redup di kegelapan. Tangan besarnya menggenggam dahan pohon, dan napasnya terlihat seperti kabut yang keluar dari mulutnya. Ini adalah troll yang selama ini hanya ada dalam cerita—makhluk yang memakan apa pun yang ditemuinya, bahkan manusia.
Björk tidak bisa bergerak, tubuhnya kaku dalam ketakutan. Troll itu berhenti dan menatap langsung ke arahnya. Mata troll itu dalam, seperti menyimpan ribuan tahun cerita yang tak terungkap, namun dingin dan tanpa belas kasihan. Ia mengulurkan tangannya, hendak meraih Björk.
Namun saat tangan besar itu mendekat, sebuah cahaya terang tiba-tiba memenuhi langit. Cahaya fajar pertama menembus kegelapan, menyinari desa dan pegunungan. Troll itu menjerit keras, menutupi wajahnya dari cahaya, namun terlambat. Tubuhnya mulai membatu, perlahan-lahan berubah menjadi batu yang kaku. Jeritannya menggema di seluruh lembah sebelum akhirnya hilang.
Ketika matahari terbit sepenuhnya, Björk melihat troll itu sudah berubah sepenuhnya menjadi batu. Sosoknya yang raksasa kini terdiam, terperangkap dalam bentuk batu yang tidak akan pernah bergerak lagi. Orang-orang desa menemukan Björk di dekat patung batu itu, wajahnya masih dipenuhi rasa kagum sekaligus ketakutan.
Desa itu kini memiliki batu raksasa baru di tepi hutan, batu yang bentuknya seperti troll dengan tangan terangkat ke langit. Setiap kali penduduk desa melihatnya, mereka teringat kisah Björk, tentang keberaniannya dan tentang troll yang terjebak oleh sinar matahari. Troll itu menjadi pengingat abadi bagi desa—bahwa ada kekuatan yang tersembunyi di dalam gunung dan hutan, dan mereka yang hidup di sana harus selalu menghormati alam, karena di balik setiap batu mungkin ada sesuatu yang pernah hidup, dan hanya menunggu waktu untuk bangkit kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahluk Mitologi Dari Seluruh Dunia [⏯]
TerrorSelamat datang di petualangan mendalam melintasi benua dan zaman, di mana mahluk mitologi dari seluruh dunia menghidupkan cerita-cerita kuno dan misterius. Dalam buku ini, kamu akan memasuki dunia yang penuh dengan makhluk aneh dan menakutkan, tetap...