Prologue

4 1 0
                                    


"Kita putus." saat mendengar kata itu rasanya tubuhku seperti jelly.

"Gaa aku gamau, aku salah apa sama kamu Ala? kenapa tiba tiba ajak putus." Aku menggelengkan kepala sambil menatapnya dengan sendu.

"Kamu gaada salah ini kemauan aku sendiri Bul." ujarnya sambil mengelus kepalaku dengan penuh kelembutan, namun dengan tatapan mata yang berbeda tidak seperti biasanya yang menatapku penuh akan cinta.

Detik itu juga air mataku jatuh dengan deras "Aku gamau Ala tolong jangan gini, kamu minta putus karena dia kan? kamu beneran udah jatuh cinta sama dia?"

"Jangan bawa bawa Selena dimasalah kita Bul, aku putus sama kamu bukan karena dia" sosok pria yang kucintai kini menatapku dengan tatapan tak percaya.

Aku tidak salah kan? kalau bawa bawa nama perempuan itu? yang selama beberapa bulan kebelakang membuat hubunganku dengan Ala menjadi sering bertengkar.

"Tapi karena dia kamu juga berubah sama aku, semenjak dia ada kamu jadi gaada waktu sama aku dengan alasan alasan yang gamasuk akal, aku juga tau dari temen temen kamu bahwa kamu sering pergi berdua sama dia, KAMU PIKIR AKU GATAU??! aku selama ini diem aku pendem semua apa yang aku rasain, aku kira kamu bakal jujur sama aku taunya gaa sama sekali malah kamu lebih milih lepasin aku, aku kurang baik jadi cewe kamu yaa? aku salah apa? kurang sabar apa aku selama ini? aku selalu tahan sama semua kelakuan buruk kamu ke aku tapi kenapa kamu gini? KAMU SELINGKUHIN AKU ATALLA KAMU JADIAN SAMA SELENA." sudah cukup aku tidak tahan memendam ini semua selama beberapa bulan terakhir ini.

"Nebula! apa maksud kamu? aku gaa selingkuh" Tatapannya berubah menjadi terkejut saat mendengar ucapanku.

"15 Desember tepat ditanggal itu kamu jadian sama dia, aku rasanya hancur saat tau kamu selingkuh." Isak tangisku makin terdengar dengan keras

PLAK

"BAJINGAN KAMU ALA!!! AKU BENCI BANGET SAMA KAMU, kali ini aku akan turutin kemauan kamu kalau kita putus aku bener bener cape sama semuanya." Aku menamparnya sungguh itu diluar kendaliku, aku menatap tanganku yang gemetar hebat.

Pria itu hanya diam membisu sambil menatapku dengan tatapan yang tak ku mengerti "Nebula, maaf." mendengar kata 'Maaf' benar benar membuatku muak lagi lagi kata kata itu keluar dari mulutnya.

"Selamat atas jadian kalian berdua, semoga kamu dapat karmanya Ala." Setelah mengucapkan kata itu aku langsung berbalik untuk pergi dari hadapannya sungguh aku tak kuat lagi.

Kejadian yang tak pernah ku bayangan akan menjadi seperti ini, tepat ditanggal 19 Januari menjadi tanggal yang ku benci selama lamanya.





HUHUHUU GIMANAA NIH SAMA PROLOGNYA??? jangan lupaa vote, komen sama follow yaa guyss

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang