Malam semakin larut ketika suara terompet perang bergema di kejauhan. Tim pertama telah memulai serangan pengalihan mereka. Teriakan dan dentingan pedang memecah keheningan pegunungan berkabut.
"Sekarang," Luna berbisik, tangannya terangkat. Energi violet berpendar dari tongkat sihirnya, menyentuh penghalang tak kasat mata yang melindungi markas Shadowmere.
"Mantra pelindung ini... rumit," Luna mengerutkan kening berkonsentrasi. Keringat mulai membasahi dahinya.
Axel melangkah mendekat, meletakkan tangannya di bahu Luna. Seketika, Luna merasakan energi tambahan mengalir dalam tubuhnya.
"Kalung kristal," Xyon tersenyum melihat kalung di leher Axel bersinar. "Dia membantumu melalui putraku."
Begitu penghalang terbuka, mereka bertiga bergerak cepat memasuki benteng Shadowmere. Di depan, pasukan pengalihan telah membuat kekacauan sempurna. Para penjaga terfokus pada serangan frontal, tidak menyadari infiltrasi dari belakang.
"Lily ada di menara utara," Luna berbisik, matanya terpejam sejenak. "Aku bisa merasakan sihirnya."
Mereka hampir mencapai tangga menara ketika selusin vampir Shadowmere menghadang.
"Selamat datang, Kaisar Axel," salah satu dari mereka tersenyum jahat. "Kami sudah menunggu."
"Jebakan!" Xyon menggeram, pedangnya terhunus.
Pertarungan pecah. Axel bergerak dengan kecepatan luar biasa, pedangnya menari dalam gerakan mematikan. Xyon, meski masih belum pulih sepenuhnya, menunjukkan mengapa dia pernah menjadi raja terkuat. Luna mendukung mereka dengan sihir pelindung dan serangan jarak jauh.
"Luna, pergi!" Axel berteriak di tengah pertarungan. "Cari Lily! Kami akan menahan mereka!"
"Tapi..."
"Percaya padaku," Axel menatapnya sekilas, matanya merah menyala. "Aku akan menyusulmu."
Luna mengangguk dan berlari menaiki tangga, meninggalkan suara pertarungan di belakangnya.
Luna akhirnya mencapai puncak menara. Di sana, adiknya terikat di sebuah kursi, tampak lemah tapi masih hidup.
"Lily!"
"Kakak... jangan mendekat! Ini jebakan!"
Terlambat. Dari bayang-bayang, muncul sosok yang membuat darah Luna membeku - Lord Shadowmere sendiri.
"Akhirnya," suaranya sedingin es. "Pion terakhir telah masuk ke posisinya."
"Kau pikir kami benar-benar menginginkan kematian Kaisar kalian?" Lord Shadowmere tertawa. "Yang kami inginkan adalah kau, Luna. Darah penyihir murnimu... kekuatan yang kau miliki..."
"Aku tidak mengerti..."
"Ibumu... dan ibu Kaisar Axel... mereka berdua dari garis keturunan yang sama. Kekuatan kalian, bila digabungkan, bisa membuka segel kuno yang menahan kekuatan terbesar kami."
Saat Lord Shadowmere mengangkat tangannya untuk menyerang, pintu menara meledak terbuka. Axel muncul, pakaiannya robek di beberapa tempat, tapi matanya menyala penuh tekad.
"Jauhi mereka," geramnya.
"Ah, reuni keluarga yang mengharukan," Lord Shadowmere tersenyum sinis. "Sekarang aku memiliki kalian bertiga..."
![](https://img.wattpad.com/cover/379495725-288-k241637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain Is Obsessed With Me
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...