Seketika, antusiasme meledak di kelas. Mereka saling melirik dengan semangat dan banyak yang mengacungkan tangan, siap untuk bergabung dalam proyek sosial tersebut.
Antusiasme di kelas semakin membara saat Levi menjelaskan lebih detail tentang rencana acara sosial mereka. "Kita akan ke panti asuhan untuk membantu anak-anak di sana, dan setelah itu kita juga akan melakukan pembersihan lingkungan di sekitar sekolah. Kita perlu semua bantuan yang kita bisa dapatkan!"
Moreen menambahkan, "Kita akan mulai dengan pertemuan awal untuk membahas semua detail, termasuk siapa yang akan bertanggung jawab untuk masing-masing bagian. Ini akan jadi pengalaman yang luar biasa, dan kita semua bisa belajar banyak dari sini."
"Gue mau ikut!" seru Nala dengan semangat, diikuti oleh beberapa teman lainnya yang tak sabar untuk berpartisipasi.
Nachia tak mau ketinggalan, "Gue juga!"
Moreen melihat ke arah Levi, keduanya saling tersenyum, merasakan kekuatan kolaborasi di antara mereka. "Oke, untuk pertemuan pertama, kita akan adakan besok setelah jam sekolah. Semua yang mau ikut, silakan catat namanya di sini!" Moreen pun mempersilakan teman-temannya untuk menulis nama mereka di papan tulis.
Setelah beberapa menit, papan tulis penuh dengan nama-nama. "Bagus, ini langkah awal yang baik! Sekarang, kita butuh ide-ide kreatif untuk membuat acara ini lebih menarik. Siapa yang punya saran?" tanya Levi, kembali mengarahkan perhatian ke kelas.
Beberapa tangan langsung terangkat. "Kita bisa adakan permainan atau lomba di panti asuhan!" usul Erine. "Dan kita bisa bawa makanan dan mainan untuk anak-anak di sana!"
"Ide bagus, Rine!" puji Moreen. "Kita perlu memastikan anak-anak di panti asuhan merasa senang dan diperhatikan."
Levi kemudian menambahkan, "Dan untuk pembersihan lingkungan, kita bisa adakan kompetisi antar kelas. Kelas mana yang bisa mengumpulkan sampah terbanyak selama pembersihan? Yang menang dapat hadiah!"
Kelas kembali heboh dengan ide-ide kreatif yang terus mengalir. Levi dan Moreen merasa bangga melihat semangat teman-teman mereka.
Setelah diskusi yang cukup panjang, mereka akhirnya menyimpulkan ide-ide yang sudah dibahas. "Baiklah, terima kasih semua atas partisipasinya! Mari kita jadikan acara ini sukses!" ucap Levi, merasa bersemangat.
Bel sekolah berbunyi, menandakan akhir jam pelajaran. Levi dan Moreen bersiap-siap untuk pulang, merasa lebih dekat satu sama lain setelah bekerja sama dalam merencanakan acara tersebut.
"Kayaknya kita bisa jadi tim yang bagus," kata Levi sambil tersenyum.
Moreen mengangguk, "Iya, kita harus terus bekerja sama. Ini baru permulaan."
Mereka melangkah keluar kelas, disambut dengan tawa dan sorakan teman-teman yang masih membicarakan rencana seru itu. Hari yang panjang belum berakhir, tetapi keduanya merasa lebih berenergi dan siap menghadapi tantangan berikutnya.
Setelah bel berbunyi, Levi dan Moreen berjalan keluar kelas bersama, dikelilingi teman-teman yang masih ramai membahas rencana acara. Mereka mengobrol ringan tentang apa yang akan dilakukan di panti asuhan dan berbagi harapan untuk menjadikan acara itu sukses.
"Eh, Lev, lo mau ikut ke panti asuhan besok kan?" tanya Nala yang berjalan di samping mereka.
"Pasti, dong! Gue nggak mau ketinggalan," jawab Levi dengan antusias.
Moreen menambahkan, "Kita juga butuh semua orang untuk membantu, jadi ajak teman-teman yang lain juga, ya!"
Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan Morgan yang sedang berbincang dengan beberapa teman. "Wah, ada acara sosial, ya? Kapan kita berangkat?" tanya Morgan, menunjukkan minatnya.