Chapter Four : Ce sera notre petit secret

50 15 1
                                    

Jun menghisap rokok yang ada ditangannya dan menyisir rambutnya sesekali. Tumben sekali tuannya; Kim Mingyu tidak mengadakan pesta. Mungkin ada kaitannya dengan Seungcheol yang terlihat seperti istri tidak diberi nafkah saat keluar dari kamar Mingyu pagi tadi.

Saat ini ia sedang bersantai duduk di halaman belakang mansion dimana tidak banyak orang yang lewat kecuali beberapa bodyguard yang berjaga disetiap ujungnya. Ketika Jun baru saja bersandar seseorang tiba tiba mengejutkannya.

"Jun hyung" Bodyguard yang memang kagetan tersebut langsung loncat dari tempat duduknya.

"Apa yang kau lakukan?" Mingyu dengan pakaian serba hitam, kaca mata hitam dan topi baret berwarna hitam pula berdiri menatap Jun yang tersungkur aneh.

"Kapan kau datang kesini Mingyu? Kau mengejutkanku saja"

Jun membersihkan celananya dan kembali duduk. Rokok ditangannya sudah jatuh ke tanah tadi saat ia meloncat kaget.

"Ayo antar aku"

"Kau ada pesta? Tunggu biar aku panggil Seungcheol dan-" Belum selesai Jun berbicara Mingyu langsung memotong.

"Hey, kita tidak akan pergi dengan Seungcheol atau dengan siapapun. Cukup kau dan aku"

Jun memasang wajah keheranan. "Kenapa?"

"Sudahlah, ayo bantu aku pergi dari sini tanpa diketahui siapa siapa"

Jun tidak juga kunjung bergerak dari posisinya. Ia menimang dan berpikir kira kira apa yang membuat tuan mudanya ingin pergi tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Seungcheol.

Mingyu yang tau Jun tengah menebak nebak pun berdecak kesal. "Ayolah, aku ada kencan"

Mendengar kata kencan wajah Jun langsung berubah menjadi cerah sumringah. "Benarkah? Akhirnya kau punya kekasih juga" Jun menarik wajah Mingyu untuk ia cium di pipi. "Muach! Tenang saja, aku ambil motor ya kita akan pergi naik motor. Aku bangga sekali padamu Gyu"

Setelah Jun pergi mengambil motor Mingyu me-lap bagian pipinya yang bekas dicium oleh Jun tadi. Jika bukan karena Seungcheol yang marah dan tidak setuju ia tidak akan meminta tolong bodyguard aneh itu. Jika meminta tolong Jeonghan maka ia akan membocorkan semuanya pada Seungcheol. Mau meminta tolong Jihoon, bocah itu mana mau diajak susah. Jadi hanya Jun pilihannya yang terakhir.

Mengeluarkan sebuah cermin dari saku celananya Mingyu memperbaiki letak topi baretnya. Dengan dandanan seperti ini saja sudah terlihat sangat tampan. Memang sulit menjadi seorang Kim Mingyu.

"Mingyu" Jun datang mengendarai sebuah motor Suzuki Hayabusa. Ia melempar helm lain kepada Mingyu. "Ayo"

"Kau yakin tidak akan ada yang tau?"

"Tenang saja, aku seorang ninja professional"

Akhirnya Mingyu hanya mengangguk. Setelah tuan mudanya menggunakan helm dan duduk diboncengan, Jun langsung menarik gas motornya kencang. Mereka berjalan menulusuri jalan dengan Mingyu yang memberikan arah. Dan tentu saja sepanjang jalan Mingyu menahan diri untuk tidak berteriak karena saking takutnya ia kecelakaan.

...

Entah ini sudah champagne ke berapa yang Wonwoo minum namun ia benar benar bosan melihat klien ayahnya yang saling berbincang di pesta amal ini. Menjadi seorang mafia memang menarik dan menegangkan tetapi apabila sudah ada acara acara seperti ini Wonwoo lebih baik menjalankan aktivitas yang palilng disukainya, yaitu tidur.

"Cucu mafia Hong ada disini. Dia melihat ke arahmu dan sepertinya akan mengajakmu bicara dalam lima menit" Bisik Minghao yang sedari tadi terus berada disisi Wonwoo.

Shakespearean ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang