Chapter Three : Je m'en bats les couilles

45 13 1
                                    

Mingyu tidak henti hentinya tersenyum bak orang gila. Kejadian dimana ia ditodong pistol di kamar mandi tidak pernah pergi dari pikirannya. Laki laki bertama rubah itu... Mingyu rela apabila ia ingin menembaknya tepat di hati.

"Mingyu, ma memanggilmu" Seungcheol tiba tiba datang dengan membawa sebuah berkas. "Ini ada laporan dari Meksiko ma ingin kau melihatnya dulu"

Kedua mata Mingyu berbinar begitu ia melihat Seungcheol. "Hyung!" Ia menghampiri dan memegang erat kedua pundak Seungcheol.

"Ada apa ini?" Tanya Seungcheol sedikit panik.

"Hyung, aku jatuh cinta"

Seungcheol menjauhkan wajahnya karena Mingyu mendekat hingga jarak mereka hanya tinggal sejari. "Wah siapa yang tidak beruntung itu?"

Mingyu melepaskan pegangannya pada Seungcheol lalu berjalan menghampiri kasurnya untuk mengangkat sebelah kaki dan memegang glabellanya; kening yang berada di atas hidung dan diantara dua alis. Di mata Seungcheol ia terlihat seperti orang yang over-reacting.

"Aku jatuh cinta hyung! Apa yang harus aku lakukan sekarang!" Mingyu menodongkan pistol milik laki laki bermata rubah itu pada Seungcheol.

"Wow! Hati hati Kim Mingyu kau sedikit sinting" Seungcheol melihat pistol yang ditodong Mingyu lalu membelakkan mata. Ada sebuah tanda yang amat sangat ia kenali dan amat sangat ia tidak sukai. Seekor rubah.

"Mingyu dari mana kau mendapatkan pistol ini?"

Mingyu tersenyum malu dan menyembunyikan pistol itu di balik bathrobe yang dikenakannya.

"Ah, hyung ini milik dia"

"Milik siapa?"

"Dia"

"Dia siapa Mingyu?"

"Dia"

Seungcheol menghela napas gusar dan merenggut rambutnya pusing. Sialan Mingyu, bisa bisanya ia kenal dengan pemilik pistol ini dan jatuh cinta lagi katanya.

"Mingyu kau tau siapa dia?"

Mingyu mengerucutkan bibir. "Tidak" Pantas saja! "Yang aku tau dia adalah pemilik hatiku"

Seseorang tolong bawa Mingyu sekarang juga ke rumah sakit. Seungcheol lama kelamaan tidak kuat meladeninya. "Gyu dia itu mafia Jeon! Lihat tanda di samping pistol ini seekor rubah! Dimana kau bertemu dengannya?! Beruntung kau tidak mati karena dibunuh"

"Mafia Jeon? Bukankah dia seorang bapak tua? Pemilik hatiku tidak tua dia masih muda dan seksi"

Seungcheol membuang napas kesal dan menghampiri sofa yang berada di ujung kanan kamar Mingyu untuk duduk. Sebentar lagi ia pasti akan mati karena darah tinggi.

Mengambil ponsel yang berada di saku celananya, Seungcheol mengetik sesuatu. Mingyu yang penasaran ikut mendudukan diri di sebelah Seungcheol dan mengintip ponselnya. "Kau sedang apa hyung?"

"Menjernihkan otakmu" Seungcheol memberikan ponselnya pada Mingyu dan menunjukkan sebuah foto.

"Menjernihkan otakmu" Seungcheol memberikan ponselnya pada Mingyu dan menunjukkan sebuah foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shakespearean ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang