Untungnya gue tidak membawa hawa dingin itu kembali. Semuanya terasa normal termasuk kegelapan kamar gue sendiri. Tenggorokan gue terasa kering. Gue merasa haus setelah teringat gumpalan awan basah pada mimpi sebelumnya.
Gue membuka pintu kamar, melewati ruang tamu yang gelap lalu berjalan lurus menuju dapur yang tidak terlalu luas. Gue adalah penikmat minuman dingin, sehingga gue harus membuka kulkas untuk mengambil botol. Gue kaget ketika membuka kulkas. Di sana gue melihat segumpal kain lusuh yang menutupi piring kaca.
Gue langsung teringat dengan tali pocong dari jenazah yang gue kubur tadi sore. Gue mengangkat tali itu, membuat piring di bawahnya terbuka tanpa sengaja. Gue tidak pernah ingat punya piring seperti itu. Gue membawa keduanya keluar dari kulkas beserta botol minum.
Di meja makan, gue menuang air sambil memikirkan kenapa benda-benda ini bisa ada di kulkas gue? Otak gue baru bisa dipakai sempurna ketika terkena siraman air es. Saat itulah gue baru teringat dengan apa yang terjadi sebelumnya.
Ketika jenazah baru diturunkan dari keranda mayat, gue yang ingin membantu tanpa sengaja malah menendang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live Menulis Cerita Bersama: Rumah Horor Supri
TerrorSelamat Datang di Live Menulis Cerita Bersama! Sebuah kegiatan menulis secara live di TikTok , di mana kalian bukan hanya penonton, melainkan penentu alur cerita. Live diselenggarakan oleh user TikTok @riva.armis hampir setiap malam. Follow agar tid...