Bab 148 : Topeng di Balik Topeng

13 1 0
                                    

Satu bulan kemudian...

"Kyaaa! Lihat murid baru itu!"
"Ya ampun, rambutnya putih seperti Aaron-sama!"
"Tapi matanya biru, indah sekali!"

Bisikan-bisikan memenuhi koridor saat sosok jangkung dengan rambut putih panjang melangkah memasuki International High School of Excellence. V, kini menggunakan nama Vincent Frost, berjalan dengan elegansi yang sama seperti saat dia menjadi Aaron.

"Selamat datang di kelas 12-A," Kepala Sekolah memperkenalkan. " Frost baru saja pindah dari Swiss."

V membungkuk sopan, topeng buatan laboratoriumnya bergerak sempurna seperti kulit manusia sungguhan. "Senang bertemu kalian semua," ujarnya dengan senyum tipis yang membuat separuh siswi di kelas menahan napas.

Dari jendela kelasnya di lantai bawah, Xienna yang sedang belajar bersama Nathan tak sengaja melihat sosok itu.

"Ada apa?" tanya Nathan melihat Xienna terdiam.

"Tidak... hanya saja... rasanya aku pernah melihat orang itu."

V menangkap pandangan Xienna dari kejauhan. 'Tentu saja kau merasa familiar, sayangku. Aku sudah mengawasimu selama bertahun-tahun.'

Minggu-minggu berlalu, V/Vincent dengan cepat menjadi bintang sekolah. Nilai-nilai sempurna, prestasi di berbagai olimpiade, dan sikap sopannya yang misterius membuat dia menjadi idola baru.

"Vincent-senpai! Tolong ajari kami matematika!"
"Frost-san, mau makan siang bersama?"
"Vincent-kun, terima hadiah valentine dariku ya!"

V hanya tersenyum tipis menanggapi semua perhatian itu. Matanya yang kini berwarna biru selalu mencuri pandang ke arah Xienna yang masih menghabiskan waktu dengan Nathan.

Di sela-sela kesibukannya sebagai Vincent, dia masih harus menjalani perannya sebagai Aaron di perusahaan. Setiap malam, dia akan mengganti topengnya, menghadiri rapat-rapat penting, lalu kembali ke apartemen rahasianya untuk menjadi Shadows_Whisper.

"Bagaimana kabarmu hari ini, Phoenix?" ketiknya di forum fisika.

Xienna membalas: "Baik. Nathan mengajakku ke perpustakaan kota besok."

V menggertakkan giginya. Dari CCTV sekolah, dia melihat bagaimana Nathan selalu berhasil membuat Xienna tersenyum - sesuatu yang seharusnya hanya dia yang bisa lakukan.

"Tuan," Alex melaporkan. "Nathan Pierce bersih. Dia benar-benar hanya siswa biasa yang kebetulan pindah kesini."

"Tidak ada yang kebetulan dalam permainan ini," V mendesis, melepas topeng Vincent-nya. "Tapi tidak apa. Biar dia membuat Xienna semakin bahagia. Karena semakin tinggi dia terbang..." V tersenyum dingin, "semakin sakit saat dia jatuh nanti."

Sebagai Vincent, V mulai mengumpulkan prestasi demi prestasi. Olimpiade fisika? Medali emas. Kompetisi matematika? Juara pertama. Bahkan para guru mulai membicarakan bagaimana dia bisa menjadi siswa terbaik sepanjang sejarah sekolah.

"Dia jenius seperti Aaron Wintergale," bisik para guru.

V tersenyum dalam hati. Tentu saja, karena mereka adalah orang yang sama.

Suatu hari, di perpustakaan...

"Kau tahu," Nathan berkata pada Xienna, "Vincent sialan itu selalu memperhatikanmu."

Xienna mengangkat wajahnya dari buku. "Eh?"

"Aku sering memergoki dia menatap ke arah kita. Tapi begitu sadar diperhatikan, dia langsung pergi."

V yang kebetulan ada di balik rak buku mengepalkan tangannya. 'Teliti juga kau, Nathan Pierce.'

Malam harinya, di ruangan pribadinya, V berganti peran dengan cepat. Melepas topeng Vincent, mengenakan wajah Aaron untuk rapat malam, lalu kembali ke apartemen rahasianya untuk menjadi Shadows_Whisper.

"Terlalu banyak variabel sekarang," gumamnya sambil memandangi tiga layar berbeda di hadapannya. Layar pertama menampilkan jadwal CEO Aaron Wintergale, layar kedua menunjukkan nilai-nilai sempurna Vincent Frost, dan layar ketiga berisi chat dengan Xienna sebagai Shadows_Whisper.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya.

"Alex," panggilnya pada asistennya yang setia. "Kurasa sudah waktunya membuat permainan ini lebih... menarik."

Keesokan harinya di sekolah...

"Selamat kepada Vincent Frost yang telah memenangkan medali emas olimpiade fisika internasional," Kepala Sekolah mengumumkan di assembly pagi.

Seluruh aula bertepuk tangan saat V/Vincent maju ke podium. Matanya yang biru menemukan sosok Xienna di antara kerumunan.

"Terima kasih," ujarnya singkat dengan senyum tipis yang membuat para siswi menjerit tertahan. "Prestasi ini bukan apa-apa dibandingkan dengan potensi yang mungkin dimiliki oleh siswa lain di sekolah ini." Matanya melirik sekilas ke arah Xienna.

Setelah assembly...

"Vincent sialan itu memang luar biasa ya," Nathan berkomentar saat berjalan dengan Xienna ke kelas.

"Ya..." Xienna menjawab pelan. Ada sesuatu yang familiar dari cara Vincent berbicara di podium tadi.

Di kelasnya, V/Vincent tersenyum puas. Rencananya mulai berjalan. Sebagai Vincent, dia mulai sengaja mengerjakan soal-soal dengan cara yang sama seperti yang biasa Xienna gunakan - cara yang hanya diketahui Shadows_Whisper dari diskusi mereka di forum.

"Vincent," guru matematika memuji, "cara penyelesaianmu sangat unik. Mirip sekali dengan teori yang baru-baru ini dipublikasikan di forum fisika internasional."

V melirik ke arah Xienna yang duduk di kelas seberang. Gadis itu terlihat terkejut - tentu saja, karena itu adalah teorinya sendiri yang dia posting sebagai GoldenPhoenix.

Malam harinya, sebagai Shadows_Whisper:
"Kudengar ada siswa jenius di sekolahmu yang menggunakan teori yang mirip dengan milikmu."

Xienna membalas: "Ya... aneh sekali. Hanya kau yang tahu tentang teori itu."

V tersenyum dalam gelap. "Mungkin dia juga mengikuti forum ini?"

Sementara itu, Nathan mulai menyadari keanehan ini. "Xienna," katanya suatu hari, "tidakkah menurutmu Vincent sialan itu terlalu... sempurna? Maksudku, bahkan cara dia berjalan mirip sekali dengan Aaron Wintergale yang waktu itu."

V yang mendengar dari kejauhan mengutuk dalam hati. 'Terlalu teliti . Kau mulai menjadi masalah, Nathan Pierce.'

Sebagai CEO Aaron, dia mulai mengatur sesuatu. Beberapa telepon dibuat, beberapa dokumen ditandatangani.

"Tuan," Alex melaporkan, "semuanya sudah siap. Haruskah kita mulai?"

V memandangi foto Xienna di dindingnya. "Ya. Sudah waktunya mengakhiri peran Nathan dalam cerita ini."

The Villain Is Obsessed With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang