Bab 8

133 8 2
                                    

       "Makan"

       Clarissa hanya melirik sekilas, tak ada niatan menerima nampan yang di sodorkan Gavin pada nya. Tak ada nafsu untuk makan , hanya ada rasa jijik dan benci pada tubuh dan orang di sekelilingnya.

       "Gue bilang makan Clarissa" bentak Gavin hilang kesabaran, rasa kasihan yang sempat di rasakan nya lenyap seketika karena sikap acuh tak acuh wanita itu.

       "Gak nafsu" ujar Clarissa acuh, duduk bersandar di headboard ranjang dengan malas. Sudah beberapa hari ini, dia menjadi  jalang nya black cobra. Mencoba kabur pun percuma, karena salah satu dari mereka selalu menemani nya setiap hari. bunuh diri? Tak ada guna nya. Di kamar sempit ini tak ada benda tajam ataupun kaca.

       Prangg

       Gavin melempar kan nampan di tangan nya dengan kesal, emosi nya terus meningkat dari detik ke detik. Kesal dengan tingkah laku Clarissa yang keras kepala

       "Terserah Lo. Jangan salahin gue kalo Lo mati karena di gempur" raut wajah Gavin terlihat datar, namun sudut bibir nya sedikit terangkat sebelum semakin  mendekat kan tubuh ke dua nya.

       "Lo jalang. Tapi Lo candu. Gimana kalo jadi simpenan gue hm?"

       ...

       "Gimana keadaan tunangan saya dok?" Tanya Marcell khawatir saat melihat dokter yang baru saja keluar dari ruangan kekasih nya–bulan. Sudah beberapa hari ini, bulan di nyatakan koma, dan pagi tadi, Marcell mendapat kan kabar kalau bulan kejang kejang.

       "Kondisi pasien sudah membaik, hanya saja, beliau masih dalam keadaan koma. Kalau begitu saya permisi dulu" jelas dokter itu sebelum pergi dari sana. Marcell dengan penampilan nya yang acak acak kan masuk ke dalam , dan duduk di sisi ranjang dengan perlahan, memandang bulan dengan sendu.

       Tangan nya terulur dan mememgang tangan ramping gadis cantik yang masih koma itu.

       "Sayang... Cepatlah bangun. Kamu nggak kasihan sama aku dan keluargamu Hm? Kita semua khawatir padamu. Aku sudah menahan dan menyiksa jalang itu untukmu. Setelah itu, giliran kamu yang menentukan hidup dan matinya"

       "Apakah kamu bisa mendengar perkataan aku dari sana? Apakah di sana sangat nyaman, hingga membuatmu tak mau lagi pulang? Cepatlah bangun sayang, jangan tinggalkan kami yang menyayangi mu"

       Cup

       Seluruh keluarga bulan memperhatikan dari ambang pintu dengan sendu. Bukan hanya Marcell yang sedih, mereka pun tak kalah sedihnya. Apalagi mereka baru saja bersatu dengan bulan.

       ...

       Dug

       Clarissa membuka mata nya saat merasakan beban yang menimpa perut nya. Dapat di lihat nya sebuah buku dengan judul yang tak asing.

       Manik nya bergulir, melihat elbara yang sedang tertidur di sofa dengan tenang. Perlahan lahan, Clarissa duduk bersandar di headboard ranjang dan mulai membaca buku itu.

       Mata nya terus pokus dan membaca kisah dalam buku itu dengan serius. Hingga 2 jam telah berlalu tanpa terasa, dan saat itu juga, Clarissa telah menyelesaikan membaca nya hingga tamat. Pandangan nya terlihat kosong saat buku di tangan nya itu melebur bagaikan debu. Dan menghilang perlahan lahan.

       Clarissa kembali berbaring dengan linglung, otak nya telah mengetahui plot ceritanya. Hanya saja, cerita nya sdikit berbeda dengan yang di alami nya selama beberapa hari di dunia ini

       Apakah ini adalah efek kupu kupu?

Transmigrasi SeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang