Clarissa melirik jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 02.35 dini hari, perut nya terasa sangat lapar karena belum makan sedari siang. Namun dia enggan untuk membangunkan dan memintanya pada elbara. Meski elbara tak ikut menyiksa nya, pemuda tampan itu selalu melihat ke arah nya dengan dingin dan acuh.
"Jadi velline itu adalah teman masa kecilnya dia? Tapi dia malah memperlakukan velline dengan buruk, bahkan tak segan mempermalukan nya di depan umum. Gue pun kalo jadi velline nggak bakal Sudi balik ke cowo red flag kaya gitu. Mending duduk di rumah sama ibu dan pokus besarin bayi kecil titipan si bajingan itu. Gue nggak bisa biarin dia tahu kalo velline adalah Vanya. Cukup gue gang menderita di sini" gumam Clarissa pelan saat mengingat alur cerita novel yang di baca nya tadi.
Velline Lavanya adalah putri palsu keluarga kandung bulan sekaligus sahabat karib Clarissa.
Dalam cerita, velline selalu mengejar ngejar elbara saat mengetahui kalau pemuda itu adalah orang yang pernah di culik bersama nya saat berusia 7 tahun. Bocah gemuk cengeng yang selalu menarik narik ujung baju nya dengan mata berkaca-kaca.
Ke dua orang itu akrab dan saling membantu untuk kabur bersama. Namun di tengah jalan, para penculik itu hampir menemukan mereka .
Velline yang melihat itu langsung mendorong elbara pada semak semak.
"Bara , kamu gak boleh ketangkap. Setelah mereka membawaku, cepat lari dan cari bantuan" ujar velline berusaha menekan rasa takut di hati nya. Melihat bocah gemuk—elbara itu menangis takut, dia sangat tak tega.
"Vanya..."
"Ingatlah untuk mencari bantuan. Tapi kamu jangan pernah keluar saat mereka masih berada di sekitar sini. Dan jangan jadi anak cengeng" velline mengusap pipi elbara yang basah sambil tersenyum lembut . Setelah itu velline berjalan menjauh meninggalkan Elbara untuk memancing para penculik menjauh dari area sana.
Dan ternyata, pemikiran anak kecil itu berhasil. Saat dia kembali di tangkap, elbara langsung berlari dengan tubuh gemuknya ke arah jalan raya guna mencari bantuan. Kebetulan pada saat itu, para pengawal keluarganya sedang ada di sekitaran sana.
Elbara kecil menceritakan semuanya sambil menangis tersedu-sedu, meminta pada orang tuanya untuk segera menyelamatkan Vanya .
Tentu saja aksi penyelamatan itu berhasil, namun velline da elbara tidak pernah bertemu lagi di karenakan elbara yang langsung jatuh sakit, dan velline yang langsung di bawa pulang oleh keluarga nya.
.
"Nasib velline sangat buruk, mencintai bocah cengeng yang pas gedenya gak tahu diri" gerutu Clarissa pelan sambil membenarkan posisi tidur Nya. Gerutuan gerutuannya hilang saat manik nya melihat langit langit kamar yang berwarna putih polos .
Nasib velline saat ini mungkin menyedihkan, di kucilkan di kampung halaman ibunya karena hamil di luar nikah dan tak tahu siapa ayah janin yang di kandungnya. Pada tetangga mencibir velline yang di besarkan di kota sehingga harus salah pergaulan seperti itu.
Hanya ibu nya lah yang velline punya dan selalu percaya padanya. Pindah ke kampung lain untuk memulai hidup baru dan bahagia.
Sementara dirinya? Clarissa kini telah menjadi jalan* rendahan. Dari hari ke hari dia seolah tak memiliki harga diri, selalu di ruda paksa oleh orang yang berbeda. Tak berbeda dengan jalan* rendah yang ada di rumah bordil.
Rasanya Clarissa ingin mati saja, namun orang orang gila' ini tak membiarkan diri nya melangkah keluar selangkah pun dari pintu kamar yang di tempati nya.
Setiap detik, Kebencian selalu menumpuk dalam hati nya , ingin membalas perbuatan bejat yang di lakukan mereka pada nya.
Tapi
Apakah dia bisa?
Tuduhan tak berdasar ini membuatnya sengsara dan hina. Hanya bulan lah harapan satu satunya.
Maka, Clarissa selalu mendoakan bulan supaya cepat bangun dari koma nya dan menampar wajah orang orang gila' ini dengan kebenaran.
" Niat gue baik ingin nolong bulan. Tapi apa yang gue dapat? Seharusnya gue biarin Berliana ngejalanin rencana nya . Dan untuk kalian yang udah nyiksa fisik dan batin gue, Gue nggak akan pernah maafin kalian "
.
Saat kamar itu di selimuti keheningan, karena Clarissa yang sudah tertidur. Pria yang ada di sofa membuka mata nya dan memandang Aneh ke arah Clarissa.
"Nasib velline sangat buruk, mencintai bocah cengeng yang pas gedenya gak tahu diri" kata kata Clarissa menggema di otak nya yang kini telah kosong.
Apa maksud nya? Velline? Bocah cengeng?
Kenapa dadanya terasa sesak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Seyna
Teen Fiction"bjir, dari deskripsi nya aja udah ketebak, pasti nih banyak plot twist nya. ga seru banget" gerutu seyna sambil membaca deskripsi cerita novel online di hp nya. walau begitu, Seyna tetap menekan tombol baca , dia yang tak melihat jalan tak menyadar...