Rea sudah ada di kamar kost nya. Gadis itu berbaring sembari memikirkan kata-kata gadis kecil anak sajangnimnya itu.
Kalau begitu menikahlah dengan daddy ku.
Kalimat itu terngiang-ngiang di otak Rea. Jika saja ahjumma babby sitter Rea tidak datang dan mengalihkan perhatian gadis kecil beserta daddy nya itu, harusnya Rea sudah mendapat jawaban tentang kegelisahannya.
Mr. Kim duda? Kalau begitu seharusnya perasaanku boleh dilanjutkan kan? Tapi tapi, kalau seandainya masih beristri bagaimana? Tunggu, kalau masih beristri seharusnya Yumi tidak melontarkan kalimat seperti itu kan? Tapi apa yang salah? Bahkan Yumi hanya gadis kecil yang bahkan tidak mengerti arti menikah. Jangan Rea jangan, jangan mempermalukan diri dengan menyimpulkan sendiri.
Bergelut dengan banyak pertanyaan menjadikan Rea lelah kemudian mengantuk. Tanpa sadar gadis Jeon itu sudah terlelap bersama kegelisahannya.
****
Hari ke dua menjadi sekretaris Mr. Ice Kim. Tidak seperti kemarin yang sedikit-sedikit namanya di panggil. Kali ini hari Rea nampak tenang. Ya tenang dalam suasana kerjanya namun tidak dengan hati Rea. Gadis itu bingung sebab sudah hampir pukul sebelas siang Kim Namjoon belum juga datang. Bahkan Valerie yang ditugaskan menjadi mentor Rea selama tiga hari pun tak juga datang.
"Bodohnya aku kenapa tidak meminta nomor ponsel Valerie Seonbae," monolog Rea merutuki diri.
"Hah." Rea menghela napas kasar sembari menyandarkan diri pada sandaran kursi. Ia begitu bosan sebab semua hal yang seharusnya masuk ke dalam ruangan sajangnim bahkan sudah selesai di ceknya. Lagi pula Rea juga sudah belajar menyiapkan rapat untuk siang nanti dan semuanya sudah siap.
"Lea eonni?"
Sebuah suara yang sudah di hafal oleh Rea mengembalikan kesadaran gadis itu. Ya itu suara Yumi.
( Sebentar, biar author kasih tahu dulu alasan kenapa Yumi panggilnya jadi Lea, karena di pikir-pikir usia Yumi ini harusnya masih agak-agak cadel ya, gapapa kan di mulai dari episode ini? Gapapa dong, kan terserah author 😁. Ya udah kita lanjut lagi ke cerita ya )
Bergegas ia menegakkan kembali tubuhnya dan begitu terkejutnya si gadis Jeon saat melihat Yumi sudah berdiri di sebelahnya.
"Yumi-ya?" panggilnya spontan.
"Annyeonghaceyo eonni?" sapa gadis kecil itu yang bukannya dibalas Rea malah mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.
"Yumi-ya, kau ke sini bersama siapa?" tanya Rea pada gadis kecil di hadapannya.
"Daddy."
"Daddy? Mana daddy mu?"
"Ada," jawab gadis kecil itu yang membuat netra Rea kembali beredar mencari keberadaan pria Kim.
"Yumi di cini eonni. Eonni lindunya hanya pada daddy ya?"
"Eh?" Atensi Rea kembali pada gadis kecil yang terlihat mengerucutkan bibirnya itu. "Kenapa Yumi bilang seperti itu?"
"Eonni cali-cali daddy kan? Padahal Yumi di cini loh."
Rea sedikit terkejut dengan pertanyaan Yumi. Di satu sisi gadis itu memang mencari keberadaan Namjoon tapi ia tidak bermaksud untuk melupakan gadis kecil di depannya ini. Lagi pula rasanya tidak etis jika mencari-cari suami orang kan?
"Haha, bukan begitu sayang. Eonni hanya ingin tahu kau ke sini sendiri atau bersama seseorang," jawab Rea canggung.
"YUMI-YA?" Panggilan seseorang mengalihkan atensi kedua wanita itu. Terlihat seorang pria berlesung pipi tengah berdiri dengan rautnya yang khawatir dengan napas sedikit ngos-ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. ICE KIM
FanfictionJeon Rea sudah menyimpan sebuah rasa suka yang aneh pada seorang pria misterius dari kantor pusat perusahaannya. Di saat semua orang tak menyukai keberadaan pria itu, Rea malah selalu berpikir positif dan bahkan membelanya. Mr. Ice Kim, itu julukan...