'Ha... Mungkin aku seharusnya membiarkannya begitu saja.'
Brody mendesah dalam hati sambil mengayunkan lengannya, menggunakan alat pertanian seperti
cangkul untuk mengolah tanah. Tatapan hangat dari para prajurit di sekitarnya membuatnya
mengembuskan napas dalam-dalam.
Semua prajurit yang melanggar hukum militer menerima hukuman.
Tampaknya para prajurit mengira hukuman 'keras' itu ditujukan kepada 'tahanan wanita',
khususnya 'Brody.'
Para tahanan wanita yang dibawa masuk beruntung karena masih hidup, dan sungguh disayangkan
kata 'beruntung' harus ditambahkan pada nama mereka, tetapi aku bertanya-tanya apakah hal itu
bisa menjadi penghiburan karena mereka telah dihukum dengan pantas.
***
'Lagipula, aku tidak bisa melupakannya.......'
Brody teringat momen saat dia tak sengaja mendengar percakapan antara Duke dan Kepala Staf.
Dia begitu terkejut hingga dia secara impulsif menyela.
Sejak dia memasuki kamar Duke, tidak ada satu wanita pun yang dibawa pergi, jadi dia pikir
wanita-wanita lainnya aman.
"Tetapi membunuh mereka semua? Haruskah seseorang bersyukur karena tidak dilecehkan
sedemikian rupa? Tentu saja, mati tanpa penderitaan mungkin lebih baik daripada mati dengan
menyakitkan. Namun, mengapa mereka harus mati? Mengapa itu satu-satunya pilihan?"
Korban perang terbesar adalah wanita, orang tua, dan anak-anak—mereka yang rentan.
Mereka tidak punya pilihan dan akhirnya jatuh seperti benda.
Terutama wanita.
Diperlakukan sebagai komoditas, individualitas mereka di luar gender tidak diakui.
Jadi di antara wanita, ada rasa solidaritas yang lahir dari pemahaman satu sama lain, seperti
meminjamkan pembalut kepada musuh dalam perkelahian.
Dia benar-benar terkejut karena dia hidup di masyarakat yang beradab, bukan di masa perang.
Brody, yang sempat diliputi rasa takut dan marah, menggelengkan kepalanya untuk menjernihkan
pikirannya.
Waktunya hampir habis. Dia harus segera mulai menanam.
Brody menoleh ke arah para wanita, yang berdiri melingkar sambil mengamatinya, dan
memberikan mereka sebuah demonstrasi.
"Semua orang pasti sedang mengalami masa sulit, tetapi sekarang adalah saat yang krusial. Jika
kita berhasil, kita dapat melindungi hidup kita. Saya akan melakukan yang terbaik, jadi harap
kumpulkan kekuatan untuk diri kalian sendiri."
Para wanita itu bertanya dengan wajah cemas, "Apakah kamu yakin kita akan aman?"
Aura para prajurit yang mengelilingi lapangan itu tampak tidak menyenangkan, entah mereka
sedang berjaga atau menyimpan niat jahat—itu adalah reaksi yang bisa dimengerti.
Untuk meyakinkan mereka, Brody sengaja menanggapi dengan sikap yang lebih percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I like the extra part too much/ I'm A Sucker For Extras (엑스트라 단역이 너무 취향입니다) END
Romance[Novel Terjemahan] Judul : I like the extra part too much/ I'm A Sucker For Extras (엑스트라 단역이 너무 취향입니다) Authors: Sangmongga Genres: Fantasy, Romance Original language: Korean Translated language: Indonesian Original Novel: Naver Novel ini sudah seles...