🍂Bab 1

10.5K 674 34
                                    

Happy Reading!

Viola menutup mulut saat senjata tuan Adrian mengisi tubuh bagian bawahnya. Ini memang bukan yang pertama kalinya tapi tetap saja Viola tak pernah terbiasa dengan ukuran pria itu.

"Mendesahlah, sayang. Mas ingin mendengar suara indahmu."bisik Adrian membuat Viola menahan tangis. Dari sudut pandang pria itu, tentu saja kegiatan ini telah halal untuk dilakukan tapi tidak bagi Viola.

Ia hanyalah gadis yatim piatu yang sejak kecil dirawat oleh keluarga Budiman. Nona muda keluarga Budiman sangat mirip dengannya hingga kadang orang-orang tak bisa membedakan mereka bedua. Dan karena hal itulah sejak kecil, Viola sering disuruh mengantikan nona Vera dalam banyak hal. Termasuk belajar atau melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh nona nya itu. Namun siapa sangka setelah besar dan nona Vera menikah, ia juga diminta untuk menggantikan peran sebagai seorang istri bagi tuan Adrian.

Adrian Hasmun, pria tampan dan kaya raya namun entah mengapa tak bisa membuat Vera Budiman jatuh cinta. Namun pernikahan bisnis tetap harus dilakukan. Karena itu, saat pernikahan nama Vera yang disebut namun Viola lah yang pergi sebagai istri dan melayani pria itu.

Seperti saat ini, tuan Adrian nampak begitu semangat menggagahi dirinya namun Viola mati-matian menahan air matanya. Ini salah namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.

"Ahh"Viola berusaha mencari pegangan saat tubuhnya dihentak kuat dari belakang.

Adrian sendiri tak merasa lelah dan terus menghentak dan menghujami tubuh istrinya dengan kuat. Terkadang dia menggeram dan mendesah. Apalagi di saat seperti ini, senjatanya mulai berkedut dan siap menembakkan cairan cinta ke dalam tubuh sang istri.

"Hnghh"Viola mulai memberontak saat milik tuan Adrian membesar. Biasanya jika seperti ini maka pria itu akan menembakkan cairan cintanya. Di mata pria itu mungkin tidak masalah menanam benih di rahim istri, tapi Viola bukan. Ia tidak boleh hamil. Meskipun setelah ini ia selalu rutin minum pil tapi tetap saja, hal-hal yang tidak diinginkam bisa saja terjadi.

"Mas jangan ahh jangan di dalam.."jerit Viola ketakutan. Apalagi gerakan pria di belakangnya sudah begitu membabi buta.

Adrian menahan pinggang istrinya lalu menekan miliknya dengan kuat ke dalam hingga cairan miliknya meluncur bebas mengisi rahim istrinya.

"Mas.."rengek Viola kesal. Ia langsung menangis dan Adrian segera memeluk istrinya.

"Tidak masalah, sayang. Kita sudah menikah dan seorang anak akan meramaikan keluarga kecil kita."ucap Adrian lalu mengecup punggung istrinya yang bergetar karena menangis.

Aneh juga. Padahal mereka sudah menikah dan memiliki anak adalah hal yang biasa. Lalu kenapa wanita itu selalu menolak?

Bersambung

Bukan Istri Tuan Adrian (New) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang