Pukul 03.00 dini hari.
Gerrald sedang berdiri di depan mesin air panas, setelah barusan selesai menambahkan air dalam cup. Kini laki-laki itu harus menunggu beberapa menit supaya mie instan cup matang.
Selang tiga menit berlalu, mie instan yang Gerrald beli sudah matang. Tidak buang waktu lama lagi Gerrald bergegas keluar minimarket. Mencari tempat duduk kosong karena tidak sabar ingin menyantap mie dalam genggamannya.
Minuman, sosis, dan satu cup mie instan pedas Gerrald taruh di atas meja. Tengah malam begini, memang paling afdol menyeruput mie di tambah makan sosis ukuran jumbo. Apalagi jika cuacanya dingin, makin mantap!
Mengaduk-ngaduk, uap mengepul ke udara, Gerrald meniup-niup sebentar lalu langsung menyeruput mie tersebut. Tak lupa, laki-laki tersebut mengigit sosis jumbonya juga.
Asli, nikmatnya tiada dusta!
Di tengah asiknya menyerut mie sambil sesekali melihat keadaan sekitar yang sunyi dan lumayan remang karna sudah malam, Gerrald tidak sadar kalau ada tubuh yang ambruk akibat kebanyakan mabuk di tengah jalan.
Barulah Gerrald sadar ketika ada bunyi klakson keras sambil meneriaki sesuatu. "GOBLOK! KALO MABOK JANGAN TIDUR DI JALAN!"
"MINGGIR LO SETAN!" mobil melaju kembali. Melewati orang yang berbaring di tengah itu, dengan sengaja ia meludah.
Gerrald bangun, berniat menolong siapa orang mabuk tersebut. Tidak menyangka, kaget ketika tau siapa orangnya umpatan lolos dari mulut Gerrald.
"SI BANGSAT!" Gerrald jongkok. “Bangun dungu!”
🍉🍉🍉🍉🍉
Gale terbangun, kepalanya berdenyut sakit. Benar-benar lebih sakit dari yang ia rasakan sebelum ini. Mungkin disebabkan Gale menenggak alkohol terlalu banyak. Yang berefek seperti sekarang.
Bunyi akses kunci akses apartemen terdengar. Gale menoleh, melihat Gerrald masuk dengan kemeja lengan panjang tergulung hingga sikut sambil membawa sesuatu— sepertinya entah makanan atau bahan belum jadi.
Gale lalu baru bangun dari tidur. Inisiatif mendekat. Gerrald sadar pergerakan Gale hanya melirik sekilas, setelahnya lanjut menuju dapur.
“Ger beli apa?” tidak ada sahutan apa-apa dari Gerrald. “Makanan ya? Atau bahan buat masak?”
Masih tetap bungkam, enggan membuka suara. Gerrald mengeluarkan beberapa bahan masakan dari kantong kresek, ada ikan, frozen food, buah, juga sayur. Gale bisa lihat ikannya adalah ikan kesukaan Gale. Ikan patin.
“Gue bantu ya?” Gale meraih satu kembang kol namun segera di ambil kembali oleh Gerrald.
“Gak usah. Ke kamar aja ganti, baju lo bau alkohol.”
Gale mencium tubuhnya sendiri. “Bau ya .. yaudah gue ganti dulu kalo gitu.”
Berlari kecil ke arah kamar sementara Gerrald lanjut memotong sayur kembali. Gerrald menoleh bertepatan bocah ingusan itu menghilang di balik kamar.
🍉🍉🍉🍉🍉
Mama: Abang mama mau tanya, adik kamu sama kamu gak? Semaleman dia nggak pulang ... mama khawatir.