TIGA

71 13 3
                                    

"Lu udah pernah ketemu sama Bos gue sebelumnya?" Tanya Lucas ketika mereka makan siang berdua di sebuah warteg tak jauh dari kantor Lucas.

"Udah, di minimal cafe. Bos lu yang sangat seksi itu! Buset kok lu ngga bilang sih bos lu ganteng, keren, seksi. Uuuuuh Oh my God!" Ucap Sandra menggoyang-goyangkan badannya sambil menggigit tempe mendohannya.

Beberapa orang terlihat melirik gadis itu. Rambut hitam kecoklatannya dia ikat tinggi dan blazer pinknya sudah berganti dengan kaos oblong.

Lucas mendecak, "Buat apa anjir. Emang gue gay? Muji-muji bos gue ganteng. Lagian dia udah tua. Empat puluh lebih."

Menggebrak meja pelan, Sandra berbisik. "Ya kalo empat puluh tahun seganteng itu, cewek mana yang ngga horny!"

"Ya tuhan, semoga lu ngga ketrima deh!"

"Kenapa?"

Lucas menatap Sandra, mengaduk es tehnya dan meminumnya. "Gue takut lu syuting film porno di kantor!" Ucapnya membuat Sandra tergelak.

-

Dan sepertinya Tuhan tidak mengabulkan doa Lucas. Semalam, saat Sandra sibuk mendengarkan podcast dari salah seorang pengusaha ternama, Lucas menelponnya dan berkata, "Cek email lu deh. Terus beli pantyliner." Dengan nada kesal yang dibuat-buat yang justru membuat Sandra tertawa terpingkal.

Gadis itu diterima menjadi sekretatis di perusahaan Lucas dan akan bekerja bersama Jude!

Membalas email Lucas cepat, Sandra kembali menerima email Lucas yang lain. Kali ini email dikirimkan secara pribadi yang isinya kurang lebih:

1. Persiapkan americano panas di pagi hari.
2. Makan siang bisa dilakukan dimana saja, jika Lucas tidak ada, maka Sandra yang akan menghandlenya -bisa dalam bentuk pesan online maupun makan diluar.
3. Tidak pulang sebelum Pak Alex (oke begitu cara mereka menyebutnya, bukan Jude melainkan Alex) pulang.
4. Pastikan ada pakaian ganti yang tersedia dari Jas hingga pakaian dalam.
5. Informasikan jadwal kegiatan harian di pagi hari dan tanyakan agenda tambahan di sore hari untuk agenda selanjutnya.
6. Temani pertemuan dengan stakeholder jika Lucas tidak ada.
7. Siapkan makan malam.
8. Simpan kacamata cadangan untuk Pak Alex.

Diluar pekerjaan yang lain, delapan point tersebut harus Sandra laksanakan dan menurutnya itu bukan hal yang sulit.

Okay dan minggu depan, Sandra akan memulai karir pertamanya di dunia kerja sebagai sekretaris Jude Alexandre Horizon.

--

Seperti biasa, hari Senin selalu penuh dengan huru-hara. Di hari pertamanya bekerja, mobil Sandra harus mogok diseparuh perjalanannya menuju kantor, membuatnya terpaksa menelpon Pak Tatang, salah seorang pekerja di rumahnya untuk mengambil mobilnya dan dia melanjutkan perjalanan dengan ojol. Dan sekarang ketika gadis itu sampai di kantor, dua itu justru mendapat tatapan menyebalkan dari salah satu karyawan divisi HR ketika Sandra menghadap.

"Oh, kamu karyawan baru yang ngga pake interview HR? Langsung aja ketemu pak Alex?" Salah seorang pegawai HR menilainya sambil berdiri bersandar di mesin fotocopy sambil memegang cup kopi.

Beberapa orang dalam ruangan menahan tawanya, termasuk seorang gadis yang sedang melayaninya. "Ini kartu pegawai kamu. Nanti akan ada beberapa dokumen yang saya kirim bisa kamu baca-baca ya, untuk pelatihan karyawan baru seputar policy, tata tertiba dan prosedur lain akan dijadwalkan sambil melihat rutinitas pekerjaan kamu." Ucap gadis itu menyodorkan kartu pegawai dengan foto wajahnya.

"Terima kasih ya kak."

"Saya Irene. Selamat datang ya di kantor kita." Ucapnya ramah yang dibalas dengan anggukan dan senyum ceria khas Sandra.

Sementara itu, gadis yang bersandar pada mesin fotocopy menghampirinya, mengintip kartu pegawai milik Sandra. "Kamu koneksinya siapa?" Bertanya dengan nada menyebalkan.

"Kenapa?" Sandra menjawab dengan tenang, enggan memicu pertengkaran.

"Ngga papa, ampuh aja bisa langsung interview user." Gadis itu menilai penampilan Sandra yang hari itu mengenakan stelan broken white dengan inner senada dan tas gucci hitam.

Mengangguk seolah paham bahwa dirinya diremehkan Sandra mendekat, hanya untuk memberikan response yang dia yakini akan menjadi bahan gosip di hari pertamanya bekerja. "Kalo aku bilang Jude, ups sorry maksud aku Pak Alex yang rekomendasiin aku buat kerja disini kamu pasti juga ngga akan percaya kan?" Ucap Sandra tertawa ringan lalu meninggalkan ruangan setelah berpamitan.

DESSERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang