Afternoon tea siang ini digelar di Plataran Hutan Kota. Sandra yang duduk di kursi depan bersama dengan supir terlihat sibuk mengoleskan sunscreen ke seluruh lengan leher dan mukanya sebelum gadis itu memperbaiki riasan dan rambutnya.
"Kamu ngapain?" Jude sedari tadi memperhatikan setiap gerakan Sandra.
Menoleh ringan, Sandra mengangkat botol sunscreennya, "Pake ini biar ngga kebakar Pak. Bapak tolong maju kesini sebentar." Ucap Sandra membuat Jude penasaran. Lelaki itu menegakkan duduknya dan memajukan tubuhnya kearah depan.
"Ada apa?"
"Bapak juga harus pake pak, outdoor nanti bapak bisa tambah keriput." Jelas Sandra secara tiba-tiba meraih tangan Jude untuk mengoleskan sunscreen ditangannya.
"Hei apa yang kau lakukan!" Teriak Jude ketika tangannya tiba-tiba berada digenggaman tangan Sandra. Lelaki itu mencoba memberontak, namun akhirnya dia membiarkan gadis itu meratakan sunscreen dipunggung tangannya dan menyisakan beberapa oles lagi.
"Itu apply di wajah bapak. Apa mau saya yang apply-in? Di taptap biar rata." Ucap Sandra memberi istruksi.
Gadis itu beralih menatap Pak Rudi supir mereka. "Pak Rudi ikut turun ngga? Nih pake juga ayo!"
Lelaki yang beberapa tahun lebih tua dari Jude itu tertawa. "Ngga usah neng Sandra cantik. Udah buat eneng sama pak bos aja. Bapak ntar neduh di parkiran kok kan adem."
"Beneran?"
"Iya bener neng." Pak Rudi mengangguk sambil tersenyum.
Mobil yang mereka tumpangi akhirnya memasuki area Plataran. Memutar kemudinya kearah drop off, Sandra dan Jude turun terlebih dahulu sedangkan Pak Rudi akan menunggu mereka di basement parkir.
Sandra dan Jude tengah merapikan pakaian mereka sebelum masuk ke Lobby. Gadis itu mendekat kearah Jude, mengangkat tangannya dan mengusap wajah lelaki itu, membuat Jude berjengit sedikit terkejut ketika dia bisa menatap iris coklat terang milik Sandra begitu dekat dengannya.
"Kan saya udah bilang pak, ditaptap biar ngga cemong." Gadis itu meratakan sunscreen lalu beralih ke leher Jude untuk meratakan sisanya.
Jude tidak tahan, lelaki itu mengangkap tangan Sandra tepat sebelum tangan lembut gadis itu menyentuh jakun-nya. "Isn't it too much?"
"What?"
"You touch me Sandra. In your first day." Suara dan tatapan dalam Jude membuatny berdebar.
Oh holy shit!
"Sorry. I don't mean." Jawab Sandra, gadis itu berdeham dan memundurkan langkahnya. Mendahului Jude untuk menanyakan meja mereka dan memimpin jalan. Meredam hatinya yang sudah ingin meledak.
--
Afternoon tea berjalan sangat kondusif obrolan ringan terselip diantara pembicaraan bisnis yang berat. Sandra yang memang terbiasa dengan pertemuan seperti ini sejak bersama Papa dan Max terlihat menguasai dan mampu mengimbangi percapakan yang terjadi.
Jude bisa melihatnya, lelaki itu sesekali mengamati bagaimana cara Sandra merespon ucapan para lawan bicaranya. Ketika percakapan menjurus ke proyek Sandra akan mempersilahkan Jude untuk menjawab dan dia akan dengan cekatan merekam pembicaraan mereka lewat tulisan di notebooknya.
Menjelang pukul enam acara afternoon tea berakhir. Keduanya kembali berjalan menuju area drop off untuk menunggu Pak Rudi tiba.
"Pak, jam setengah delapan ada meeting online ya. Materi sudah siap, Lucas sudah oke-in. Bapak mau makan malam? Mau kopi atau dessert?" Tanya Sandra.
Jude memainkan ponselnya lalu melihat Sandra. Gadis itu terlihat cekatan dalam segala hal meskipun terlalu berani dalam beberapa hal lainnya, seperti mrnyentuh Jude mungkin?
"Saya mau Americano panas aja. No dessert. Kamu mau tunggu saya atau mau rolling sama Lucas?"
Sandra menoleh, "Saya sama Lucas stay di kantor pak. Tunggu bapak beres meeting. Sekalian ada beberapa hal yang mau saya pelajari."
"Okay good. Thanks for today. You doing great job." Ucap Jude tersenyum.
"My pleasure Sir. Thank you." Senyum Sandra terkembang membentuk bulan sabit kedua matanya.
Gadis itu kembali larut pada ponselnya ketika tanpa sengaja Jude masih terus menatapnya dari bangku belakang.
Sandra terlalu muda dan terlalu menarik untuk dilewatkan. Ternyata mendengar gadis itu berceloteh tidak seburuk itu. Setelah selama ini hanya suara maskulin Lucas dan Pak Rudi yang simpang siur didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESSERT
RomanceSandra baru saja menyelesaikan study nya ketika Lucas -sahabat kakaknya menawarkan posisi untuk menjadi second secretary ditempat lelaki itu bekerja. Lucas sudah kewalahan mengatur dan mendampingi bos-nya Jude Alexandre.