Seminggu lamanya kejadian antara gray dan dayn telah berlalu, dan selama seminggu itupun gray masih harus menanggung konsekuensi dari kesalahannya yang telah berani memasuki alam vampir yang bahkan tak satupun manusia tau keberadaannya
Setiap malam gray harus melayani hasrat sang raja akan hubungan intim, tubuhnya selalu dipaksa agar menerima setiap perlakuan kasar sang raja. Setelah puas bercinta sang raja akan langsung meninggalkan gray yang masih terbaring lemah
Tubuhnya yang semakin kurus dan wajah yang semakin pucat, membuat beberapa pelayan istana merasa iba pada gray, namun lagi-lagi mereka hanya mampu diam
Seperti pagi ini, nampak matahari sedikit bersinar walau samar-samar hanya terlihat cahayanya dari balik awan gelap. Gray bahkan hanya bisa diam di kasur besar itu, sambil menitikkan air matanya menatap keluar jendela
Tumbuhnya gemetar, isakan-isakan kecil terdengar memilukan. Dia tak hanya merasa sedih akan nasibnya tapi juga karena mengingat adik-adiknya yang masih berjuang di dimensi yang antah berantah
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan dari balik pintu luar kamar itu, seorang vampir masuk dan melangkahkan kakinya menuju tempat tidur gray
"Bagaimana keadaanmu gray?" Tanya vampir itu ramah, namun gray hanya diam
Vampir itupun hanya menghela nafas kemudian menyentuh wajah gray, menatap intens ke beberapa titik wajah gray yang terluka
"Apa dia berbuat kasar lagi padamu?" Tanyanya lagi namun gray masih tak menjawab
"Aku mau pulang" kata yang selalu gray ingin ucapkan akhirnya terucap juga kali ini
Sang vampir yang mendengar ucapan gray seketika diam dan kembali menghela nafas lelah "Maaf gray untuk itu aku tak mampu mengabulkan nya" ucap vampir itu pada gray sembari melepaskan sentuhannya pada wajah gray
"Tapi kenapa? Aku ingin pulang, aku ingin bertemu adik-adik ku. Aku ingin tau bagaimana keadaan mereka!" Ucap gray penuh emosi diiringi air mata yang semakin deras mengalir di pipinya
"Gray aku tidak bisa melakukan hal itu, jika aku melakukan hal itu, itu sama artinya aku telah berkhianat pada kerajaan ku. Juga berkhianat pada rajaku, dayn" ucapnya
"Aku ingin pulang ruel, aku ingin pulang hiks... Aku lelah.."
"Bunuh saja aku ruel agar aku tak merasakan sakit ini lagi, bunuh saja aku hiks.. hiks.." air mata masih terus mengalir di pipi tirus gray, kerinduannya pada kedua adiknya sudah tak mampu dia bendung lagi.
Tapi kembali lagi ruel tegaskan bahwa dia tak bisa melakukan hal itu. Ruel pun akhirnya langsung pergi meninggalkan kamar gray, memberikan waktu bagi gray menenangkan diri
Belum lama setelah kepergian ruel, seseorang kembali masuk kedalam kamar gray, namun kali ini tak terdengar suara langkah kaki sedikitpun
Saat hendak melihat siapa yang datang, secara tiba-tiba seseorang telah berdiri dihadapannya. Dengan mata merah dan taring panjangnya, vampir itu langsung membaringkan tubuh gray
"Layani aku" bisik vampir itu yang tak lain adalah dayn sang raja vampir
Gray hanya diam, membiarkan sang raja menjamah setiap lekuk tubuhnya. Tangan raja itu tak henti-hentinya membelai dada, pinggang dan perut gray, mencoba memberi rangsangan pada setiap gerakannya
Tubuh gray mulai meremang setiap kali tangan dayn menyentuh area sensitif di dadanya, rasanya seperti aliran listrik langsung mengalir ke setiap sendi-sendi
"Egh..." Lenguh gray tanpa sadar, membuat gairah sang raja vampir terpacu untuk segera menggempur tubuh kurus pria dibawah nya
"Apa kau mulai menyukainya manusia?" Tanya dayn semakin memancing gairah gray
Gray berusaha keras membekap mulutnya sendiri agar tak mengeluarkan suara-suara yang menurutnya menjijikan, tak terasa air matanya kembali mengalir mengingat tubuhnya yang sudah kotor, setiap hari dijamah dan disiksa secara membabi-buta
Dayn yang melihat gray menangis bukannya merasa ibi, tapi justru semakin membangkitkan gairahnya. Dengan terburu-buru dayn menyobek baju yang gray kenakan. Mata dayn langsung tertuju pada dua tonjolan gray yang sudah membengkak akibat setiap hari disiksa oleh raja itu
"Dia semakin membesar, apa mungkin dia akan mengeluarkan susu?" Tanya dayn ditelinga gray, tangannya bahkan sudah meremas dan memelintir tonjolan di dada gray
"Ahh... Emh..." Erang gray pasrah karena dua tonjolan itu adalah titik sensitifnya
"Emh.... Emh... slurp slurp.." bunyi hisapan juga emutan bibir dayn di puting gray
Gray seketika dikuasai nafsu, ketika dengan mudahnya tangan raja mempermainkan tongkat kecilnya yang sudah basahi oleh cairan miliknya sendiri
"Ya..yang mulia..egh... Ah.."
Dayn menyeringai senang ketika mendengar suara gray yang mulai bernafsu akan tindakannya
Tubuh gray tak lagi dapat dikendalikan oleh dirinya sendiri, dan entah kenapa lubangnya terus berkedut juga ada rasa gatal yang dirasakannya
"Yang mulia... Emh... Egh... Gatal.. ah... Cepat..."
"Apa yang terasa gatal hm..? Slurp.. slurp..." Tanya dayn kini telah membuka total baju juga celana yang gray gunakan
Dapat dilihatnya lubang gray yang sudah berkedut meminta diisi, dayn menatap tajam kearah pantat gray dan sepersekian detik lidah dayn sudah bermain dengan lubang mungil merah muda milik gray
"Agh..." Gray mendongak ketika sapuan lidah dayn bermain pada lubang mungilnya
Tangan dayn menahan paha gray agar tak banyak bergerak, sedangkan gray sudah sepenuhnya hilang kewarasannya, lidahnya terjulur akibat rasa nikmat pada area sensitifnya
Tangan gray menekan kepala dayn agar memperdalam lumatannya, lubang kecilnya terus berkedut seolah kurang puas akan sensasi nikmat itu. Dengan gemetar gray mengusap wajah sang raja vampir
"Tuan.. aku.. egh.. ingin.. ouh.. lebih... Hiks.. enak..." Gray sudah begitu frustasi dengan semua sentuhan yang dayn berikan hingga dirinya lupa akan semua sakit yang juga diberikan oleh sang raja vampir
Vote banyak-banyak kalau mau cerita ini up
KAMU SEDANG MEMBACA
He's not human
FantasyBanyak rahasia yang tersembunyi di dunia ini. Terkadang apa yang kita lihat belum tentu dapat dilihat oleh orang lain, hal yang terlihat nyata terkadang hanyalah sebuah ilusi semata. "Percaya atau tidak, tapi dimensi lain itu benar-benar ada, karena...