07

77 8 2
                                    


Layaknya sebuah kertas yang telah terbakar menjadi abu, berbagai cara yang dilakukan untuk mengembalikannya seperti semula tak akan pernah bisa. Sama halnya dengan hidup gray, ketika kesuciannya direnggut tak ada satupun orang yang bisa mengembalikan kesucian itu kembali

"Kenapa?! Kenapa kau melakukan itu?!!! Sialan kau, keparat!!!" Teriak gray sambil memukul juga mencakar anggota tubuh dayn

Dayn tak menghindar ataupun melawan gray, dia hanya diam dan menatap ke arah mata gray yang sudah merah basah

"Raja sialan, kenapa harus aku! kenapa?!" Gray masih memukul dayn dengan membabi buta, namun dikarenakan tubuhnya yang sudah lelah akibat menangis dan beberapa luka cukup membuat pukulannya secara perlahan melemah

Tubuh gray lama kelamaan mulai hilang keseimbangan, dan... Bugh
Tubuh gray jatuh di atas tubuh dayn, melihat hal itu dayn mengangkat tubuh gray, membawa tubuh kurus nan lemah itu ke atas kasur nya

Beberapa luka di tubuh gray cukup dalam dan darah juga cukup banyak mengalir. Namun meskipun demikian dayn seolah tak peduli, raja tersebut justru semakin bangga karena telah berhasil membuat manusia yang tengah terbaring lemah itu menderita.

Senyum dayn mengembang sempurna, ketika melihat dari banyaknya luka di tubuh gray, tanda bite mark dan kissmark yang ditinggalkan dayn pada tubuh gray bahkan tak menghilang. Jika tubuh gray penuh luka akibat cakarannya sendiri berbeda dengan dayn

Meskipun tubuhnya telah di serang secara membabi buta oleh gray, tentu saja hal itu tak akan berpengaruh. Tubuhnya tak merasakan apapun, bahkan luka atau setitik darah pun tak ada ditubuhnya, karena tubuhnya telah abadi. Matahari sekalipun tak mampun memusnahkannya

Dayn menatap tubuh gray yang terbaring tak berdaya, tatapan dayn nampak seperti biasa, dingin dan tajam. Namun entah mengapa, tangan dayn secara tanpa sadar menyentuh luka di lengan gray yang mengeluarkan cukup banyak darah

Dayn menutup matanya dan seketika luka itu menghilang tanpa sedikit bekas pun. Dayn juga menyentuh kening gray dan lagi-lagi luka di wajah gray sirnah tanpa bekas

"Aku tidak menyesali perbuatanku padamu, ini adalah konsekuensi dari tindakanmu sendiri" ucap dayn tersenyum misterius, dirinya kemudian pergi dari kamar tersebut. Setelah dayn pergi barulah beberapa pelayan datang ke kamar gray untuk mengobati sisa luka di tubuh gray

Sementara itu, dimensi lain, nampak 2 orang tengah bersembunyi disebuah goa yang cukup besar di tengah hutan belantara yang luas.

"Kakak, fio lapar" ucap seorang gadis kecil yang tengah berbaring di paha remaja laki-laki yang dipanggil kakak itu

"Sabar ya fio. Bertahanlah sebentar lagi, kakak janji setelah ini kita akan pergi mencari makanan juga kak gray" ucap remaja laki-laki itu menatap sendu ke arah sang adik

"Kak ruel, apa kak gray akan baik-baik saja? Fio mau ketemu kak gray hic hic" kata sang adik dengan air mata yang mulai membasahi pipinya

"Kak gray pasti baik-baik saja, sabar ya, sebentar lagi kita pasti bertemu kak gray" ucap remaja yang bernama ruel itu sambil terus mengusap pipi adiknya yang basah "fiori kakak juga ingin segera bertemu kak gray, kakak mohon bertahanlah"

Kembali ke kerajaan vampir. Sudah lebih dari 2 hari gray di rawat oleh para pelayan dayn. Luka-lukanya juga sudah mulai sembuh, namun gray belum juga menunjukkan tanda-tanda akan sadar

Beberapa pelayan bahkan mengira bahwa gray mungkin sudah tidak punya harapan hidup lagi akibat banyaknya darah yang telah terkuras dari tubuhnya, belum lagi darahnya juga digunakan untuk kesembuhan raja mereka

Saat ini Eden tengah berada di ruang pribadi raja dayn. Wajahnya nampak begitu serius menatap sang raja

"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Eden to the point pada dayn

Dayn yang ditanya seperti itu hanya mengangkat sebelah alisnya seolah tak mengerti dengan maksud Eden
"Apa maksudmu Eden? Aku tak melakukan apapun padanya, justru aku membantunya agar cepat memulihkan kondisinya" ucap dayn tanpa ekspresi

"Jangan mencoba membohongiku dayn aku tau kau mengerti dengan maksudku" ucap Eden semakin menatap tajam dayn

Dayn kemudian tersenyum dan menatap wajah Eden "ini adalah salah satu konsekuensi dan kesepakatan yang harus dijalaninya selama disini" ucap dayn kemudian pergi dari ruangannya

Eden menatap punggung dayn yang semakin lama mulai menghilang dibalik pintu besar nan megah itu. "Hah.. sampai kapan kau akan menyiksanya dayn, dia sudah seperti mayat sekarang" ucap eden menghela nafas

Suara langkah kaki menggema di lorong ruangan yang cukup gelap, lilin-lilin yang digunakan sebagai penerang ruangan seketika padam ketika suara langkah kaki itu berjalan melewati setiap lilin yang menyala. Hingga langkah kaki itu berhenti tepat disebuah kamar paling ujung dan gelap dalam lorong itu

Pintu seketika terbuka dan seseorang memasuki kamar itu. Lilin yang ada dikamar gelap itu seketika menyala dan beberapa foto nampak menghiasi dinding-dinding kamar, seulas senyum terpatri di bibir seseorang itu

"Maaf, karena lama aku tidak menemui mu Liora" ucapnya

Rame dijamin up lagi, ya kalau masih sama Hiatus jga ah...😂

He's not human Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang