Terlahir sebagai anak perempuan membuat Sandara Anggita Atmajaya dipandang sebagai sosok yang tidak mampu untuk menjadi penerus perusahaan keluarganya yaitu Majestic IndoCorp. Maka dari itu, Dara bertekad membuktikan bahwa dirinya lebih pantas memim...
HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO PRENN⚠️
••••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BMW Series 3 warna Brooklyn Grey Metallic berhenti dengan presisi di depan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Bangunan kaca dan baja dengan logo perusahaan terukir dengan elegan di atas pintu masuk utama.
Majestic IndoCorp.
Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang Teknologi dan Investasi. Majestic Tech, pengembangan dan produksi perangkat lunak, aplikasi, dan teknologi inovatif. Fokus pada AI, cybersecurity, dan solusi digital. Perusahaan teknologi ini juga memiliki produk Lifestyle yaitu Majestic Lifestyle yang merupakan Platform e-commerce yang menjual produk-produk premium dan eksklusif, dari fashion hingga gadget.
Jadi, Majestic IndoCorp adalah perusahaan teknologi yang berperan sebagai penyedia teknologi canggih yang dapat digunakan oleh perusahaan di berbagai bidang.
Dari dalam mobil itu, Sandara Anggita Atmajaya keluar dari setelah seorang bodyguard berpakaian jas formal hitam dengan earpiece ditelinganya membukakan pintu mobil. Dara menunduk sedikit untuk melewati pintu mobil. Tatapan matanya tajam dan dingin, memindai area sekitar dengan cepat. Pakaian formal ditubuhnya juga melekat sempurna, menonjolkan aura profesionalitasnya.
Seorang pria berjas rapi, salah satu petinggi Majestic IndoCorp yang sudah menunggu kedatangan Dara segera menghampiri. "Selamat pagi, Nona Dara."
Dara hanya mengangguk singkat, tanpa sepatah kata pun. Dia berjalan masuk ke dalam gedung dengan langkah cepat dan tegas, memasuki lobi yang luas dan megah. Lantai marmer yang berkilauan memantulkan cahaya dari sinar matahari yang menembus dinding-dinding kaca. Dara terus berjalan. Setiap langkahnya penuh penekanan, melewati deretan karyawan yang membungkuk hormat saat dia lewat. Tatapan matanya yang tajam seolah menembus jiwa, memancarkan aura dingin yang membuat orang-orang di sekitarnya sedikit gugup.
Dara melewati pintu ganda yang kokoh, memasuki ruang rapat yang luas dimana sudah banyak orang yang menunggu kedatangannya. Dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit memperlihatkan pemandangan kota yang menawan. Sinar matahari pagi menerobos dinding kaca, menerangi ruangan tersebut dengan cahaya yang terang dan hangat.
Seorang asisten menarik kursi utama di bagian kepala meja panjang yang berada di tengah-tengah ruangan, meja dengan bagian dua sisi dan bagian tengah yang bolong. Dara duduk di kursi, punggungnya tegak, menghadap orang-orang yang memiliki posisi penting di Majestic IndoCorp. Mereka duduk di kursi masing-masing, menantikan dimulainya rapat.
"Rapat kita mulai," ujar Dara dengan suara yang tenang tapi penuh penekanan.
Seseorang kemudian berdiri dari duduknya dan langsung masuk pada agenda rapat. "Hari ini kita membahas tentang rencana pengembangan teknologi baru untuk game. Seperti yang kita ketahui, perusahaan game dari Amerika, yang sudah menjadi relasi Majestic IndoCorp selama bertahun-tahun, mengajukan proposal untuk berkolaborasi dalam pengembangan game baru. Kita akan membahas strategi dan rencana pengembangan teknologi yang akan kita gunakan."
