Kisah ini berfokus pada kehidupan seorang wanita yang bernama Lee Ji-won dan juga seorang laki-laki yang bernama Kim Soohyun. Dua orang manusia yang di pertemukan dan di satukan secara paksa oleh keadaan.
Sama-sama terlahir dari keluarga kaya membuat mereka hidup layaknya boneka yang di mainkan oleh kedua orangtuanya sendiri. Ya, keluarga keduanya memang cukup harmonis, baik Ji-won ataupun Soohyun mereka mendapatkan segalanya dalam hidup mereka.
Kasih sayang, perhatian, dan tentunya segala fasilitas terbaik yang membuat mereka tak pernah merasakan bagaimana rasanya kelaparan karena tak memiliki uang untuk membeli makan. Well, hidup mereka memang terlihat sempurna bagi orang-orang yang mendambakan memiliki kehidupan seperti mereka, namun bagi mereka hidupnya tak akan pernah terasa sempurna, alasannya hanya satu, yaitu mereka tidak pernah mendapatkan kebebasan.
Sejak kecil mereka sudah terbiasa berada di bawah aturan ketat yang di ciptakan oleh orangtuanya sendiri, alasan untuk mendisiplinkan justru malah membuat mereka merasa seperti sebuah boneka yang tak bisa bergerak jika tak ada yang memainkan nya. Kegiatan setiap hari yang akan mereka lakukan sudah tercatat, saking disiplin dan terbiasa melakukan kegiatan yang sama setiap harinya, tubuh mereka bahkan akan langsung memberikan sinyal jika sudah memasuki jam-jam tertentu.
Mereka tak pernah memiliki kebebasan untuk memilih, semua tentang hidup mereka sudah di atur, seperti dimana mereka bersekolah, eskul apa yang harus mereka ikuti, bahkan fakultas di perguruan tinggi yang harus nya menjadi tumpuan untuk masa depan merekapun harus tetap mengikuti keinginan orangtuanya.
Mereka tetap memiliki cita-citanya sendiri, sekali pun mereka tau jika itu tak akan pernah terwujud, karena apapun cita-cita mereka, pada akhirnya mereka harus menjalani kehidupan yang sudah di persiapkan oleh orangtuanya, yaitu meneruskan bisnis keluarga yang memang sudah di kembangkan secara turun-temurun dan akan tetap seperti itu hingga generasi yang akan datang.
Tak hanya tentang pekerjaan, bahkan persoalan pasangan hidup pun mereka tak memiliki kebebasan untuk memilihnya sendiri, karena saat waktunya tiba sudah di pastikan jika mereka akan di jodohkan dengan anak dari kolega dan teman bisnis keluarganya.
Sungguh miris bukan? Kebebasan yang harusnya menjadi hak yang mutlak bagi setiap orang, justru menjadi hal yang mustahil bagi mereka, hidup mereka terlihat sempurna dari luar namun justru sangat hancur di dalamnya. Kehidupan mereka begitu mengenaskan dengan di balut oleh kekayaan.
Ji-won dan Soohyun di pertemukan dalam sebuah perjodohan yang membuat mereka harus menikah pada akhirnya.
Awalnya semua tampak asing bagi keduanya, baik Ji-won ataupun Soohyun, mereka terlihat seperti dua orang asing yang tinggal dalam satu atap yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, semuanya perlahan berubah, sama-sama hidup sebagai boneka yang di mainkan oleh orangtuanya membuat mereka bisa saling mengerti dan memahami perasaan satu sama lain.
Namun apakah mereka akan menemukan kecocokan dalam diri mereka? Akankah ada cinta yang timbul nantinya dan membuat kisah mereka berakhir bahagia?