Sudah satu jam sejak kedatangan Jiwon dan Soohyun ke taman belakang kediaman keluarga Lee.
Jiwon sudah menyelesaikan sarapannya sejak tadi, kini wanita itu hanya diam menonton kegelisahan laki-laki di hadapannya yang tidak berkesudahan hingga saat ini. Sejak tadi Jiwon mencoba untuk tidak bertanya apapun pada Soohyun karena melihat ekspresi laki-laki itu yang begitu serius, tapi diam di sana selama itu tanpa obrolan apapun nyatanya berhasil membuat Jiwon muak, wanita itu terdengar menghembuskan nafas beratnya seraya menatap dingin pada Soohyun.
"Kau sedang memiliki masalah?" Tanya Jiwon memulai pembicaraan terlebih dahulu, laki-laki itu terlihat menoleh sekilas ke arahnya lalu kembali menatap ponsel di tangannya.
"Ya begitulah" jawab Soohyun seadanya.
Jiwon baru saja ingin mengajukan pertanyaan lagi pada Soohyun, tapi tiba-tiba saja laki-laki itu berdecak dan langsung menandaskan wine miliknya dalam sekali tegukan.
"Aku harus segera pergi" ucap Soohyun seraya menggunakan kembali mantel miliknya, sudah cukup satu jam ia menunggu balasan dari kekasihnya di sebrang sana, kini dia sudah tak bisa menunggu lagi, rencananya Soohyun akan datang ke apartemen sang kekasih untuk menanyakan perihal masalah ini secara langsung, Soohyun tak bisa diam saja melihat hubungan mereka yang sudah terjalin hampir tiga tahun itu kandas tanpa penjelasan, tentu ia butuh alasan mengapa wanita itu tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka secara sepihak seperti ini, walaupun dia tau jika bertahan atau tidak nya hubungan mereka, dia tetap tidak bisa hidup bersama dengan wanita itu.
"Kau bahkan belum menyentuh makanan mu sama sekali" ucap Jiwon mencoba menahan kepergian Soohyun dengan alasan itu, karena ia tak memiliki alasan lainnya untuk membuat laki-laki itu tetap tinggal dan membicarakan lebih lanjut tentang pernikahan mereka yang akan di selenggarakan dua Minggu lagi.
Soohyun menoleh pada makanan yang di sebutkan oleh Jiwon, ya memang benar, sejak tadi dia terlalu pokus pada ponselnya sehingga makanan itu terabaikan, tapi untuk sekarang dia sudah tidak memiliki waktu lagi untuk menyantap makanan itu, saat ini yang ingin dia lakukan adalah menemui Sora dan bertanya kepada wanita itu tentang chat yang di kirimkan padanya pagi ini.
"Aku sedang memiliki urusan penting, maafkan aku" ucap Soohyun, laki-laki itu langsung pergi dari sana meninggalkan Jiwon yang masih terus bertanya-tanya tentang apa yang terjadi padanya, bukankah keluarga Soohyun masih ada di sana dan bahkan mereka berencana untuk makan siang bersama sebentar lagi? Lalu mengapa Soohyun pergi begitu saja? Apa yang harus Jiwon katakan jika keluarga mereka bertanya tentang keberadaan laki-laki itu?.
**
Siang itu Soohyun memacu kuda besinya untuk membelah jalanan kota Seoul, menerobos kemacetan yang cukup padat hari ini untuk menemui sang kekasih di apartemen nya, dan berharap jika wanita itu memang sedang berada di sana agar dia tak perlu mencari-cari keberadaan nya, yang mana itu akan sangat menyulitkan karena sampai sekarang wanita itu masih belum membalas satupun pesan yang ia kirimkan.
Kini Soohyun sudah berada di depan pintu sebuah apartemen yang merupakan milik kekasihnya, Kang Sora. Sebelum Soohyun menyentuh smart lock itu untuk membuka pintu, dia terlihat beberapa kali menghela nafasnya, menyiapkan mental untuk menghadapi wanita itu dan semua yang akan terjadi di sana, menyingkirkan segala emosi yang ada pada dirinya agar mereka bisa mengobrol dengan kepala dingin prihal masalah yang sampai sekarang belum di ketahui nya hingga membuat wanita itu memutuskan dirinya secara sepihak.
Merasa sudah lebih tenang, Soohyun menekan beberapa kombinasi angka yang merupakan kata sandi apartemen itu hingga pintu itu kini sudah terbuka dan memberikan nya akses untuk masuk. Baru saja Soohyun melangkah masuk, ia sudah di sambut oleh suara isakan kecil yang berasal dari dalam sana, membuat laki-laki itu menciptakan langkah cepat untuk segera masuk dan melihat apa yang sedang terjadi di sana.