4 🐹🐬

47 7 0
                                    

happy reading🤍








Jisung benar mengantar chenle pulang dengan motor CBR nya.
awal nya saat di parkiran sekolah dan sekolah yg sudah sepi karna jam pulang sudah lama berbunyi baru mereka pulang.

Chenle sempat menolak ajakan jisung untuk pulang bersama, karena baru pertama kali ini chenle di bonceng oleh laki laki dominan seperti jisung, itu yg membuat nya menolak, salah satu nya adalah takut merepotkan saja.

Namun usaha jisung tidak sia sia untuk memaksa dan menyeret chenle ikut bersama nya, toh kalo dia membiarkan chenle sendiri yg pulang dengan sore yg akan berganti dengan langit malam, tidak mungkin membiarkan namja kecil ini untuk pulang sendiri.
menggunakan bus juga tidak ada, bus jarang lewat jika sudah menjelang malam.

Jisung menggunakan sarung tangan motor nya lalu memakaikan chenle helm dan mengaitkan pengait helm itu, chenle yg di perlakukan seperti itu hanya diam saja.

Dan selama di perjalanan pun tidak terllau banyak motor ataupun mobil yg berlalu lalang.
chenle menikmati suasana kota, banyak nya gedung gedung tinggi yg menjulang, dan langit senja berwarna oren dicampuri kemerahan membuat suasana semakin adem dan damai.

Sebenernya juga chenle berpegang pada pegangan di belakang motor jisung, jika dia berpegangan pada pinggang jisung, chenle takut jisung tidak akan nyaman nanti nya, jadi dia lebih memilih untuk berpegang di belakang motor.

jisung ngeh jika chenle tidak berpegangan pada nya, dan juga pinggang nya yg kosong tidak ada jemari yg berpegangan di pinggang nya, jisung angkat bicara di tengah keheningan, dengan suara yg sedikit keras agar chenle mendengar perkataan nya, karena akibat suara motor yg terlalu besar membuat jisung menaikkan nada bicara nya.

"pegangan le! gue mau ngebut!."
chenle tidak mendengar perkataan jisung, dia menggeleng pelan menolak perkataan jisung, tanpa jisung sadari.
jisung tidak merasakan kembali jemari bertaut di pinggang nya membuat jisung menaikkan gas motor secepat mungkin.

Tidak berpegangan di pinggang jisung, melainkan chenle melingkarkan tangannya di tubuh jisung memeluk nya erat.
"jisung! jangan ngebut! santai aja gapapa, gapapa kita telat dateng kerumah, tapi jangan ngebut juga dong!"
Jisung tidak memperdulikan omelan atau celotehan namja kecil itu, melainkan jisung menambah kecepatan gas motor, membuat chenle mengeratkan pelukan nya pada jisung, se erat erat nya.





Sesampai nya di rumah chenle, dihalaman rumah chenle sudah ada jeno dan jaemin yg berdiri menunggu nya.
Chenle bingung, untuk apa mereka kesini? Dan hanya berdua, dimana renjun dan haechan?

Jisung memasukkan motor nya ke halaman rumah chenle, parkir tepat do dekat motor jeno.
Chenle turun dari motor berjalan ke arah sepupu dan temannya itu.

"Kenapa kak? Tumben kesini? Jaemin, sama kak jeno?"
Tanya nya
Jaemin mengangguk, lalu jeno yg menjawab
"Emang gaboleh kalo ke rumah adek sendiri?"
"boleh boleh aja."

Jaemin yg ada di belakang jeno hanya terkekeh, mereka berempat pun masuk kedalam rumah chenle, belum chenle duduk sudah di tarik oleh jeno untuk lebih jauh dari jaemin dan jisung duduk.
"Minta boneka lumba lumba nya." ucap jeno kepada chenle sembari mengulurkan tangan nya seperti meminta.

obsession - JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang