(BG) Reborn as a Star: Ling, Don't Come Without a Notice (END)

Bab 140 - 142

Bab 140: Pemisahan Antara Urusan Pribadi dan Umum

Su Jia duduk di sofa di hadapannya: "Kamu datang cukup cepat."

Dia baru saja menelepon mereka sebelum keluar, sementara Shu Wenquan telah berada di studio sepanjang hari.

"Kebetulan saja aku berada di dekat sini."

Bai Heting melepas satu earphone, mengangkat kepala dan melihat Su Jia dengan tatapan menyamping.

Remaja itu mengenakan setelan putih bersih, penampilannya rapi. Wajahnya yang berbentuk telur dengan fitur yang teramat menawan ditambah rambut hitamnya yang rapi membuatnya terlihat bukan hanya konyol, tetapi malah memberikan kesan sedikit imut.

Rambutnya yang tampak tebal dan lebat, dia penasaran bagaimana rasanya jika disentuh. Bai Heting tiba-tiba merasa sedikit gatal di tangan, namun melihat ekspresi tidak peduli di wajah remaja itu, dia menekan rasa ingin tahunya dan mengalihkan perhatiannya kembali ke permainan di ponselnya.

Sebuah tangan halus dan ramping masuk ke dalam pandangannya dan mengambil dokumen kontrak di atas meja. Suara jernihnya terdengar di atas kepalanya: "Apakah kamu sudah membaca kontraknya?"

Bai Heting tidak mengangkat kepala dan tetap fokus pada permainannya: "Aku sudah tanda tangani."

Su Jia mengangguk, kembali duduk di sofa dan membuka kontrak tersebut, membacanya dengan serius baris demi baris.

Kontrak tersebut adalah yang sebelumnya dia minta Shu Wenquan untuk mencarikannya. Dia sebenarnya tidak terlalu mengerti detail di dalamnya, itulah sebabnya dia ingin melihatnya.

"Kamu ingin berkembang di industri film dan televisi?"

"Dan tentang klausul larangan menikah selama lima tahun ini, apakah kamu tidak keberatan?"

"Mm." Bai Heting mengeluarkan suara singkat.

Su Jia meletakkan kontrak tersebut dan menatap Bai Heting, lalu berkata: "Jika memungkinkan, aku berharap kamu bisa menghindari menyebarkan gosip cinta atau berita negatif lainnya, apakah itu tidak masalah bagimu?"

"Selama kontrak masih ada di tangan, kita bisa membicarakan semuanya untuk menghindari perubahan pikiran di kemudian hari yang dapat membuatmu terpaksa membayar penalti yang besar."

"Dan mengenai pembagian keuntungan di masa depan..."

"Su Jia!" Bai Heting memotong kata-katanya.

Dia sekali lagi mengangkat kepala, dengan tatapan matanya yang tajam. Sudut bibirnya terangkat, menunjukkan senyum nakal yang sedikit sombong. Dia kemudian mengganti pertanyaannya: "Tiba-tiba aku penasaran, siapa yang sebenarnya kamu lihat melalui wajahku ini?"

"Aku hanya ingin membahas kontrak." Su Jia menolak dengan tatapan dingin.

Bai Heting merasakan perubahan mendadak dalam suasana di sekeliling mereka. Senyum di bibirnya semakin lebar, dan matanya yang berbentuk almond berkilau dengan cahaya cerdik.

Dia meletakkan ponselnya dengan keras di atas meja kaca dan dengan suara jernih bertanya: "Aku hanya ingin bertanya satu hal, apakah kamu tidak akan menyimpan dendam karena prasangka aneh terhadapku sebelumnya?"

Su Jia tampak terkejut: "Tentu saja tidak!"

"Aku selalu memisahkan urusan pribadi dan umum."

Mendengar itu, Bai Heting tertawa sinis, tidak percaya, dan mengangkat alisnya.

Dia tidak lupa siapa yang sebelumnya selalu merasa tidak senang padanya.

Su Jia juga menyadari bahwa dia memiliki catatan buruk dalam hal prasangka, jadi dia dengan canggung membersihkan tenggorokannya dan berkata: "Hemm, selama kamu tidak menyebarkan gosip yang merugikan, aku tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendukungmu."