Pagi hari di SMA (Name), Ren dan (Name) berjalan ke kelas mereka, Ren dan (Name) memang bukan teman masa kecil, tapi Ren memang seperti perempuan sampai-sampai (Name) menganggap Ren itu perempuan walaupun gender asli Ren adalah laki-laki.
"(Name), kamu udah ngerjain PR biologi yang diberi sama Pak Takeda?" Tanya Ren penasaran.
"Tentu saja aku sudah mengerjakannya! Aku kan anak yang pintar." Seru (Name), dan terdapat nada sombong di suaranya.
Tiba-tiba Ren berdeham atau berpura-pura batuk.
(Name) menyadari apa yang Ren lakukan dan bertanya.
"Mau nyontek ya?" Ucap (Name)
"Eh, enggak kok.." Ucap Ren,
'Tapi bohong, siapa yang gak mau contekan PR biologi sih?, pasti habis ini dia bakal bilang "Ren gausah bohong, aku tahu kok, nih bukunya." Pasti (Name) bilang gitu' batin Ren."Mau gak nih?" Ucap (Name) sambil mengeluarkan buku catatan biologi nya.
"Gak usah deh-" Ucapan Ren terpotong oleh seseorang.
"Wah wah.. Gw gak di kasih nih?"
Suara familiar terdengar ke telinga (Name).Dan ya, itu Tsukishima Kei, datang dengan seringai liciknya.
"Kenapa sih emangnya? Ren kan belum ngerjain." Ucap (Name)
"Gw juga belum ngerjain kok. Kasih gw ya." Ucap Tsukishima lalu mengambil dan meletakan buku catatan (Name) di atas lemari yang lebih tinggi dari (Name).
"Kasihan.. Makanya jangan jadi pendek dong, dasar cebol." Ucap Tsukishima lalu pergi ke kelas nya.
POV (Name)
'Apaan sih! Udah tahu aku pendek, terus malah meletakan buku catatanku di atas lemari yang bahkan lebih tinggi dari pada diriku sendiri. Dasar Tsukishima, dia makan apa sih sampai tinggi begitu? Dasar tiang listrik.' Batin (Name) yang mengejek Tsukishima dalam diam.
(Name) berusaha mengambil buku itu dengan segala cara. Mulai dari menaiki kursi, meminta Ren mengambil kan bukunya, meloncat-loncat agar bisa mencapai bukunya, tapi usaha itu sia-sia.
POV (Name) end
Dari kejauhan, Tsukishima terkekeh melihat aksi (Name) yang berusaha untuk mengambil kembali buku catatannya.
"Kasihan sekali cebol itu, sudah pendek, cebol, malah melibatkan Ren, dasar gadis cebol." Ucap Tsukishima pada dirinya sendiri.
Saat bel istirahat berbunyi, (Name), Ren, dan Tsukishima makan bento di taman sekolah seperti biasanya. Dan seperti biasa, (Name) selalu meminta sedikit dari salah satu lauk mereka berdua.
"(Name).. Tadi kamu tak dihukum oleh Pak Takeda 'kan?"
Mendengar itu, (Name) sedikit lesu.
"Aku..""Gw tebak lu tetap dihukum gara-gara salah bawa buku." Ucap Tsukishima dengan blak-blakan.
"Kok tahu?" Ucap (Name) dengan nada penasaran.
"Gw liat mapel (mata pelajaran) di buku lu, gw baca itu mapel Matematika, bukan Mapel Biologi."
"Eh, Tsukki.. Kata-kata mu kenapa begitu menusuk hati ku sih?" Ucap (name) dengan nada agak kesal.
"Terserah gw. Gw mau balik ke kelas dulu.." Ucap Tsukishima sambil menutup bento nya. Dan kebetulan bento Tsukishima memang sudah habis.
"Tsukishima.. Klo misalnya lu mau latihan voli, bilang dong.. Biar nanti gw sama (Name) gak nungguin lu sampe jam 7 malem." Ucap Ren.
"Iya iya, sorry. Nanti gw bilang atau Chat kalian aja." Ucap Tsukishima lalu berjalan ke kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukishima Kei X Y/N
Teen FictionDalam cerita ini, menceritakan kisah awal (Name) dan Tsukishima yang bertemu (Name) di taman bermain saat mereka masih Sekolah Dasar. Cerita ini mungkin akan menceritakan kisah tentang Teman masa kecil yang mulai memiliki perasaan.