Dalam cerita ini, menceritakan kisah awal (Name) dan Tsukishima yang bertemu (Name) di taman bermain saat mereka masih Sekolah Dasar. Cerita ini mungkin akan menceritakan kisah tentang Teman masa kecil yang mulai memiliki perasaan.
Tsukishima dan (Name) pulang, mereka berpapasan dengan Ren ketika berjalan pulang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian berdua dari mana?" Tanya Ren.
"Kami dari perpustakaan, baca buku, terus biasa... tsukki ngajarin aku bahasa Inggris. Kamu potong rambut, Ren?" Ucapmu tanpa rasa bersalah.
"Iya. Padahal aku udah mau ngasih tiket ini." Ucap Ren sambil mengeluarkan dua tiket ke taman hiburan.
"Maaf, Ren. Aku gak tahu, lain kali saja kita ke sana." Ucap (Name).
"Iya, tak apa. Lagipula aku tahu pentingnya kamu belajar bahasa Inggris karena kamu tidak paham." Ucap Ren.
"Tapi kalau bisa kita jalan-jalan." Ucap Ren.
"Woi bro, jangan maksa dong." Ucap Tsukishima.
"Tetep aja, aku 'kan mau ngajak (Name) jalan-jalan ke taman hiburan." Ucap Ren pada pria tinggi dihadapannya.
"Sorry Ren, gw gk tahu, 'kan (Name) bilang lain kali aja, gak usah marah bro." Ucap Tsukishima dengan nada tak bersalah, tapi ada sedikit nada didalam suaranya.
"Maaf Ren, aku gak tahu, maaf ya." Ucap (Name), meminta maaf pada Ren.
"Iya tidak masalah, aku bisa pergi bersama Kak Ken." Ucap Ren.
Tiba-tiba Ken muncul dibelakang Ren lalu mencengkram kerah baju ren dari belakang.
"Lu kalo sudah selesai potong rambut langsung pulang, Ibu mencarimu." Ucap Ken pada Ren dengan nada kesal.
'Aduh, bagaimana ini?! Aku lupa membeli wortel, sawi, dan bayam. Tapi kalau aku pulang dengan tangan kosong.... bisabisa aku dihukum oleh Ibu.' Batin Ren.
"Kalau begitu kami pulang dulu ya Ren. Kak Ken permisi dulu ya,kita pulang dulu." Ucap (Name).
"Iya, silakan. Jangan hiraukan Ren." Ucap Ken sambil membawa adiknya pulang.
(Name) dan Tsukishima pulang ke rumah masing-masing.
"Nanti aku ke rumah mu ya. Nanti aku bawakan Game Mario Bross sama PS agar kita bisa main bareng." Ucap (Name) dengan mata berbinar.
"Iya-iya, terserah deh. Yang penting jangan buat keributan dirumah gw selagi Akiteru gak ada dirumah." Ucap sinis Tsukishima.
"Iya-iya!-"
Tiba-tiba Tsukishima pat-pat kepala (Name) lalu dia masuk ke dalam rumahnya yang sepi tanpa sapaan Akiteru.
POV (Name)
'Hah? Kok tumben? biasanya diam-diam aja tu anak. Kesambet apa tuh?' Batin (Name).
(Name) pulang lalu mempersiapkan pakaiannya lalu pergi kerumah Tsukishima dan mengetuk pintu rumahnya.
"Siapa? (Name)? Kalo Akiteru masuk saja sendiri." Ucap Tsukishima dengan nada dingin.
"Ini aku, (Name). Yakin boleh langsung masuk?" Ucap (Name).
"Nanti, tungguin gw bukain." Ucap Tsukishima.
"Oke cepet ya? Aku agak keberatan bawa PS-nya." Ucap (Name).
Tak lama kemudian, Tsukishima membuka pintu dan membantu membawa PS-nya.
"Makasih sudah mengizinkanku menginap dirumahmu. Jadi besok aku mandi dan berangkat ke sekolah dirumahmu dan bersamamu?" Tanya (Name) dengan polos.
"Terserah, gw gak mau tahu. Tapi ada peraturannya." Ucap Tsukishima.
"Peraturan? Peraturan apa?" Tanya (Name).
"Gak boleh berisik. Jangan sembarangan masuk kamar gw. Gak boleh sentuh atau pinjam barang-barang gw tanpa izin. Dan lu, tidur di kamar Tamu." Ucap Tsukishima.
"Oh itu doang, gampang." Ucap (Name) dengan percaya diri.