Cheaper 3

4 0 0
                                        

(Name) dan Tsukishima berjalan bersama, dan tiba-tiba (Name) melirik toko Es krim yang biasanya (Name) beli ketika melewati toko itu. Tapi kali ini tidak. Itu membuat Tsukishima merasa aneh.

"Lu gak beli es krim rasa cookies and cream lagi? Tumben.. Lebih ke aneh sih." Ucap Tsukishima secara blak-blakan.

"Uangku gak cukup.." Ucapmu dengan nada rendah seolah sudah kecewa, tapi kembali ditusuk pisau, hatimu menjadi semakin kecewa.

Tsukishima terdiam sebentar sebelum tiba-tiba mengeluarkan uang kertas yang bernilai 1.000 Yen.

"Beli aja. Gw gak suka ngeliat muka jelek lu makin jelek." Ucap Tsukishima.

Wajahmu kembali ceria. Dan tersenyum ke arah Tsukishima.

"Terima kasih Tsukki!" Ucap (Name) dengan nada ceria yang sangat exited.

Meanwhile

"Argh!! (Name)! Kok kamu gak bisa di chat sih!? Rencana gw berantakan jadinya!" Seru Ren pada dirinya sendiri dalam kamarnya.

"Ren! Jangan berteriak!" Seru Ken pada Ren. Ngomong-ngomong diawal perkenalan Satori Ken, Kakak Laki-laki Ren yang berumur 21 tahun, sedang bekerja disuatu perusahaan Jepang yang populer.

"REN!!! KEN!!! JANGAN BERISIK!! KALIAN MAU MENGANGGU TETANGGA?" Ucap Ibu mereka berdua.

"M-maaf Bu!" Ucap Ken dan Ren.

Cuaca mendung.. Menandakan bahwa hujan mungkin akan terjadi. Jadi setelah selesai membeli es krim, (Name) dan Tsukishima pulang.

Tiba-tiba Tsukishima melepas jaketnya dan melingkarkan lengan jaket nya di pinggang (Name).

"Rok lu pendek banget. Ada orang mesum yang menatapin paha lu itu. Jadi jangan banyak bacot." Ucap Tsukishima.

Mereka pulang ke rumah


"Bokap sama Nyokap lu masih sering berantem gak?" Tanya Tsukishima.

"Jarang sih.. Tapi sering.. Tapi gak sering-sering banget gitu lho, ngerti gak sih?" Ucap (Name)

"Maksud lu kadang-kadang doang berantemnya?" Tsukishima berusaha memperjelas situasi.

(Name) buang muka lalu menganggukkan kepala nya.

Tsukishima menghela napasnya yang tanpa disadari dia tahan sebelumnya.

"Besok free gak? Mau ke perpustakaan komplek gak? Sekalian belajar ama ngilangin stress lu itu." Ajak Tsukishima.

"Cuma berdua? Ren gimana? Masa sih dia-" Ucapan (Name) dipotong.

"Ren belum tahu layar belakang lu, terus kenapa ngajak dia?" Ucap Tsukishima dengan kesal.

Hmm.. Author mencium bau-bau kecemburuan nih.

"Aku gak ada kesibukan sih.. Mama ku juga berangkat lebih pagi, jadi mungkin besok kita bisa ke perpus."
Ucap (Name).

"Yasudah, besok jam 10 pagi gw tungguin di taman biasa." Ucap Tsukishima.

"Siap bos!" Ucap dengan semangat oleh (Name).

Tiba-tiba Tsukishima pat-pat kepala (Name).

"Lu bisa manggil gw pake nama, jangan Tsukki, nanti lu malah mirip Yamaguchi. Lu bisa menggil gw Kei, pake nama. Ingat, panggil gw pake nama gw, Kei. Bukan Tsukki." Ucap Tsukishima.

"Tapi kalo aku maunya manggil kamu my beloved bear?" Dengan sengaja, (Name) test kesetiaan sahabat masa kecilnya ini.

"Gw udah bilang, lu bisa manggil gw pake nama. Lu bisa menggil gw Kei, pake nama. Ingat, panggil gw pake nama gw, Kei. Bukan Tsukki." Ucap Tsukishima.

'Ihh seram.. Padahal cuma bercanda doang lho. Tsukishima jangan marah-marah..' Batin (Name)

"Iya.. Maafkan sahabatmu ini." Gumam (Name).

Maaf kalau fotonya terakhir, soalnya error tadi.

Ini baju (Name), aku udah nyari yang ada jaketnya, tapi gak ketemu jadi yang ini aja, maaf ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini baju (Name), aku udah nyari yang ada jaketnya, tapi gak ketemu jadi yang ini aja, maaf ya.

Nah klo ini baju Tsukishima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah klo ini baju Tsukishima.

Tsukishima Kei X Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang