Cheaper 5

6 0 0
                                        

Tsukishima dan (Name) bertemu di taman yang berada di dekat komplek mereka. Mereka menyadari sesuatu.

"Eh.. Baju kita kok.. couplean? Memangnya kita ada janji pakai baju warna ini?"
Tanya (Name) dengan bigung.

"Gak ada kok.. Tapi bukan gw yang milihin sih.. Ini Akiteru yang milihin. Katanya baju ini baru dia beli kemarin pas pulang kerja."
Ucap Tsukishima.

"Yasudah sekarang kita mending pergi ke perpustakaan, tapi beneran malam ini aku boleh nginep dirumah kamu?"
Tanya (Name).

"Iya. Akiteru juga udah ngizinin kok. Bokap ama Nyokap gw juga lagi diluar kota, jadi ge di tugas ini buat ngejagain lu. Tapi usahain buat gak ngerepotin gw ya."
Ucap Tsukishima.

"Iya Tsukishima si Yang paling pinter, lebih tinggi daripada aku."
Ucap (Name) dengan nada yang agak mengejek.

"Lu mau cemilan gak?"
Tanya Tsukishima.

"Cemilan apa tuh?"
Tanya (Name) dengan nada penasaran.

"Cemilan kesukaan lu lah."

"Pocky Strawberry?"
Tanya (Name).

Tsukishima mengangguk lalu memberikan satu kotak pocky Strawberry kesukaan (Name).

"Makasih Tsukki!"
Ucap (Name) dengan nada yang sangat ceria.

"Heh! Gk jadi gw kasih nih. Ingat, panggil gw pakai nama, jangan Tsukki."
Ucap Tsukishima, sedikit menekan suaranya pada saat mengingatkan (name).

"Iya iya, maaf Kei. Sudah kebiasaan sejak kecil."
Ucap (Name) meminta maaf.

"Btw adik lu dibiarin dirumah?"
Tanya Tsukishima.

"Adik gw lagi main sama temen-temen sekolahnya. Lagian kalau umur 6 tahun pasti hobinya main."
Ucap (Name) dengan santai.

"Iya sih. Tapi lu udah kasih uang saku sama udah kasih tahu kalau jangan pergi main jauh?"
Tanya Tsukishima untuk ke dua kalinya.

"Sudah kok. Lagipula ada Mba Mega yang menjaga Juya main. Jadi aman kok."
Ucap (Name) dengan tenang.

Ngomong-ngomong Mba Mega itu babysitter yang sudah menjaga Juya (adik (Name)) sejak umur 3 tahun hingga sekarang yang berumur 6 tahun.

"Oh gitu. Tapi gak ada yang lu curigai dari Mba Mega 'kan?"
Tanya Tsukishima.

"Gak ada kok.. Sekarang kasih aku pocky 'nya."

"Nanti kalau sudah sampai di perpustakaan baru gw kasih."
Ucap Tsukishima.

"Kalo gitu ayo pergi ke perpustakaan cepat."
Ucap (Name) lalu menarik tangan Tsukishima, berjalan ke arah perpustakaan komplek mereka.

POV Tsukishima

'Kei tenang.. Ini bukan kencan atau semacamnya, ini hanya belajar biasa. Tapi kok kebetulan banget sih baju kita sama. Tapi.. biasanya gw gak gini kalau dia pegang tangan gw!!' Batin Tsukishima.

Tsukishima terus berjalan di samping (Name), membiarkan (Name) menggenggam tangan Tsukishima. Tapi Tsukishima merasakan kalau jantungnya berdebar-debar. Saat kecil (Name) dan Tsukishima memang sudah sering berpegangan seperti ini karena (Name) dulu sangat ceroboh. Tapi sejak SMP (Name) dan Tsukishima tidak sering berpegangan tangan karena mereka berpikir mereka sudah remaja dan menganggap diri mereka saat kecil hanya teman yang saling membutuhkan.

POV Tsukishima End

"Tsukki- eh maksudnya Kei, gak keberatan kalau aku menggenggam tanganmu seperti kan?"
Tanya (Name), memastikan bahwa Tsukishima tidak keberatan.

"Gw gak keberatan kok. Terus.. (Name)?"

"Ya?"
Tanya (Name).

Tiba-tiba Tsukishima pat-pat kepala (Name) terus mencubit pipi (Name).

"Pipi lu ini bakpao atau bukan sih? Tembem amat ini pipi. Gw jadi gak bisa nahan diri buat gak cubit pipi lu yang mirip bakpao ini."
Ejek Tsukishima pada (Name).

"Memangnya pipiku mirip bakpao? Tapi jangan cubit terlalu keras. Nanti pipi bakpao ku hilang lho!"
Ucap (Name) dengan nada sombong.

By the way, ini baju yang dipakai (Name) sama Tsukishima.

Ini baju (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini baju (Name)

Ini baju Tsukishima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini baju Tsukishima.

Tsukishima Kei X Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang